Enzy sudah bersiap dengan pakaian sekolah nya, ia sudah bisa masuk ke sekolah lag padahal ia berharap hukuman nya di perpanjang. Tapi Enzy sedikit senang setidaknya ia tidak bosan mau melakukan kegiatan apa.
Enzy berangkat menggunakan mobil pribadinya, james menghadiahkan sebuah mobil sport ke Enzy. Akhirnya kini Enzy memiliki sebuah alat transportasi, Karena tidak ingin menjadi pusat perhatian, Enzy pergi ke sekolah tepat pukul 06.00 dan kini hanya dia seorang di kelas. Ia mencoba untuk tidur beberapa saat saja sebelum bel masuk.
"Lah si Enzy udah masuk aja "celetuk toni.
Mereka membangunkan Enzy yang sudah tertidur lelap, tubuh Enzy menggeliat, ternyata kelas nya sudah penuh pikir nya. Para murid juga sudah berdatangan. "Hoam "Enzy menguap dengan sangat tidak cantik.
Mereka menggeleng kepala melihat tingkah Enzy. "Woi neng, piye kabare ?"tanya zul.
Enzy mengerut kan dahinya, ia sama sekali tidak mengerti bahasa daerah. '"Lo ngomong apaan sih ?"tanya Enzy.
"Maksudnya itu Kumaha damang neng ?"tanya wahyu.
Kevin menggeplak jidat zul dan wahyu.
"Apa kabar maksudnya zy ".Enzy mengangguk paham , ia menjawab pertanyaan dari mereka. "Kita seneng banget, akhirnya lo masuk juga "seru firman.
Guru mengajar pun datang sehingga menunda percakapan mereka, enzy tertidur di sepanjang guru menjelaskan. Mata nya terasa sangat berat. "Enzy "tegur guru tersebut.
Mata Enzy terus terpejam dan tidak mendengarkan panggilan dari sang guru, guru tersebut berjalan ke arah meja Enzy.
Brak .
Guru tersebut memukul meja dengan sangat kuat teman kelas Enzy menatap nya dengan tatapan iba. Guru yang mengajar merupakan guru killer. "Bagus kamu ya, saya capek - capek menjelaskan kamu malah enak - enakan tidur disini "bentak guru itu.
"Maaf bu tapi saya lagi sakit, "wajah Enzy di buat selemah mungkin. Guru tersebut mengecek kondisi Enzy tubuh Enzy terasa sedikit hangat. Guru itu pun merasa iba.
"Yasudah kamu ke UKS saja sana ".
"Nggak usah bu, saya disini aja lagian saya gak mau meninggalkan pelajaran. ".
Guru tersebut mengangguk dan membiarkan Enzy tidur di kelas dalam hati Enzy merasa sangat senang. Berbeda dengan wahyu and the geng yang mencibir Enzy.
Tak lama bel pun berbunyi, guru tersebut keluar dan para murid bersiap untuk mengisi perut mereka tak terkecuali Enzy. Enzy duduk bergabung dengan wahyu and the geng, mereka memesan makanan masing - masing.
Siomay pesanan Enzy pun datang dengan segelas teh manis dingin, lagi enak - enak nya makan, seseorang terjatuh di sebelah Enzy. Enzy yang tidak perduli pun melanjutkan makanan nya.
Brak.
Enzy sangat terkejut begitu pun juga dengan wahyu dan lainnya. "Apa - apaan lo , gak punya adab lo ha "bentak Enzy.
Para murid menoleh ke arah sumber suara mereka melihat Enzy yang sedang menahan amarah. "Lo yang apa - apaan, lo pikir kita gak tahu kalau lo sengaja kan buat ayu jatuh "teriak marvin.
"Mata lo buta dari tadi nih kaki gue di atas kursi kalau pun gue mau buat dia jatuh pasti pake waktu buat nurunin kaki gue dari atas "jelas Enzy.
"Makanya lihat pakai mata, jangan otak bodoh lo itu yang di gunain "bentak Enzy.
Mereka pun melihat kedua kaki Enzy yang sedang berada di atas kursi. Kaki Enzy di letakkan di kursi hadapan nya.
"Dia itu jatuh karena gak pandai jalan atau bisa jadi karena keserimpet kaki sendiri, seharusnya sebelum nyalahin gue, salahin dulu kaki nya dia ".
Enzy memakan suapan terakhir siomay nya dan meneguk hingga kandas minuman nya. "Pak , dia yang bayar ya soalnya dia udah melakukan pencemaran nama baik kepada saya jadi saya minta ganti rugi sama dia "Enzy pun pergi dengan sengaja menyenggol bahu ayu hingga ayu tersungkur.
"Cih lemah "sindir Enzy sambil melirik penampilan ayu dari atas hingga bawah.
Enzy berjalan menuju taman belakang ia memanjat pohon jambu air yang ada di sana. "Kelihatan nya enak nih "gumam Enzy.
Enzy memetik buah itu sambil memakan nya di atas ia mendengar ada seseorang yang sedang menangis. Perlahan bulu kuduk Enzy merinding, ia melihat ke kanan dan kiri tidak ada siapa pun. Karena ketakutan Enzy tak sadar membuang jambu itu hingga mengenai kepala seseorang. "Aws"terdengar suara orang yang sedang kesakitan.
Enzy melihat ke bawah dan orang yang berada di bawah melihat ke arah atas. "Ahh monyet "teriak orang yang ada di bawah.
"Heh, sembarangan banget mulut lo ya "Enzy menatap tidak senang ke arah perempuan itu.
"Lo ngapain di atas situ ?"tanya perempuan itu.
"Lo punya mata kan ?". Enzy memetik jambu lagi dan memakan nya tanpa menawarkan gadis itu.
"Gue mau satu ".
"Manjat kalau mau ,".
Gadis itu manjat dan duduk bersebelahan dengan Enzy. "Kenalin gue liora "liora mengulurkan tangan ke Enzy.
Enzy menjabat tangan liora.
"Enzy ".Mereka bercerita banyak hingga tertawa bersama entah mengapa mereka cepat sekali akrab. Padahal Enzy alias rahel sangat sulit berteman dengan cewek.
"Diem ada yang lagi jalan kearah sini ".mereka memanjat sampai ke arah daun yang rindang.
Benar saja ada guru bk yang sedang memantau, guru tersebut sedang berjalan mencari murid yang sedang bolos. Bel masuk sudah berbunyi dari beberapa menit yang lalu, mereka pun bernafas lega setelah melihat guru itu pergi. "Lo pacar nya Kenzo kan ?"tanya liora memastikan .
"Bukan, mana sudi gue pacaran sama dia "
"Tapi - ".
"Yang dulu itu anggap aja gue lagi khilaf "Enzy memotong perkataan liora.
"Gue tunangan nya mevriano, kami di jodohkan, dulu kami berteman baik bahkan kami sama - sama menerima perjodohan ini. Tapi semenjak Riano kenal sama ayu semua berubah, riano selalu menjauh dari gue bahkan dia selalu menyalahkan gue kalau ayu terluka. Padahal gue sama sekali gak pernah ngelakuin apa pun ke ayu tapi kenapa ya disini gue yang terlihat jahat. Padahal -".
"Padahal lo baik gitu kan "sambung Enzy.
"Ya lo sabar aja deh Gue gak bisa ngasih saran lebih takut nya salah "ucap Enzy lagi.
Enzy terdiam dan ia baru menyadari kalau liora merupakan pemeran antagonis nya, satu kata untuk liora dari enzy, cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Character
Fantasy~Transmigrasi series 3 Rahel merupakan gadis cuek dan juga bar - bar yang selalu membuat onar dimana pun ia berada. Rahel sama sekali tidak perduli dengan keluarga nya. Ia sangat tidak menyukai keluarga nya yang selalu mengutamakan reputasi. Rahel j...