The Best Character

bagian 13

Enzy mengangguk setelah mendengar cerita yang sebenarnya dari mereka sungguh si ayu bertindak terlalu murahan pikir nya. Enzy membereskan kotak p3k yang ia ambil dari kamar evan tadi.

Kini mereka sudah berada di rumah evan Enzy menyuruh mereka untuk mengobati luka yang mereka dapatkan.

"Eh iya van kenalin ini liora teman gue ".
Evan hanya melirik sekilas dan liora mengangguk sambil tersenyum canggung.

Para sahabat evan juga berkenalan dengan liora sebenarnya mereka sudah tahu siapa liora. Mana mungkin mereka tidak tahu kalau liora merupakan tunangan dari mevriano.

Evan menatap Enzy dengan lekat semenjak ia dekat dengan gadis itu dirinya merasakan gelenyar yang aneh. Ada sedikit rasa menggelitik di hatinya.

"Woi biasa aja kali bos lihatin nya "ledek alvin.

"Cakep ya bos adem lihat nya "sambung brandon.

Evan menatap datar ke arah dua teman nya itu ia tidak berminat membalas perkataan mereka.

"Gue laper van ".

Evan memberikan handphone nya Enzy yang sudah paham pun mulai memesankan mereka makanan. Ia memilih membeli ayam geprek level lima tak lupa juga dengan beberapa makanan lain nya sebagai pelengkap.

"Kenapa bolos ?"Enzy menoleh ke arah evan.

"Gue malas mau belajar ".

Evan mengusap - usap kepala Enzy dengan pandangan yang sulit di artikan detak jantung Enzy berdetak tidak karuan sungguh perbuatan evan sangat lah manis.

"Jangan gini dong van gue jadi baper nih nanti kalau gue gak bisa jauh dari lo gimana mau tanggung jawab lo ".

"Emang lo mau jauh dari gue ?".

"Ya gak lah nanti yng bayarin setiap kali gue jajan siapa kalau bukan lo ".

"Jadi lo cuma nganggap gue ATM berjalan ".

"Enggak juga ".

Pesanan mereka telah datang satu orang mengambil satu box nasi, mereka terlihat menikmati setiap makanan yang di pesan Enzy. Seperti sebelum nya Enzy kembali menyuapkan evan dengan tangan nya sesekali dengan sengaja evan menggigit jari Enzy.

"Jangan di gigit bego ".

Evan hanya diam sambil menatap Enzy dengan lekat, Enzy berusaha untuk bersikap biasa saja walaupun sebenarnya jantung nya semakin berdebar.

Adegan mereka di tonton oleh sahabat evan dan juga liora mereka merasa biasa saja melihatnya. Menurut mereka kalau tidak ada tonton yang menarik itu gak asik.

Liora berpikir berteman dengn mereka sangat lah enak mereka sama sekali menerima dirinya yang berstatus teman baru Enzy.

"Udah habis, gue cuci tangan dulu ya ".

Enzy beranjak dari duduk nya menuju wastafel setelah itu ia kembali bergabung dengan mereka.

"Lo gak pulang li ?".

Liora menggeleng ia sudah terlanjur nyaman duduk di antara mereka, mereka tidak memusuhi dirinya yang bernotaben sebagai tunangan mevriano.

Handphone liora berdering ia melihat sang penelpon yang ternyata mevriano untuk pertama kalinya bagi liora mematikan panggilan itu dan mengabaikan mevriano.

....

Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam liora sudah di antar oleh supir evan, sedangkan Enzy ia duduk bergabung dengan evan dan juga ayahnya untuk makan malam.

Sementara di kediaman liora keluarga mevriano datang untuk bersilaturahmi dan mendekatkan hubungan di antara liora dan mevriano. Setelah makan malam liora berpamitan kepada mereka untuk mencari udara segar. Liora duduk di tepi kolam sambil mencelupkan kaki nya ke air.

"Kenapa lo gak angkat telpon gue ?". Liora tak menghiraukan perkataan Riano ia hanya diam sambil bertukar pesan dengan Enzy.

"Trik apa yang lagi lo rencanain, ingat liora sampai kapan pun gue gak akan pernah setuju dengan perjodohan ini.".

Liora hanya diam ia benar - benar tak mengindahkan perkataan Riano sedari tadi, justru ia sedang tersenyum melihat room chat nya. Enzy terus mengirimkan nya stiker - stiker lucu yang membuat nya tertawa.

Riano yang geram merampas handphone liora dan melihat room chat tersebut , sejak kapan liora dekat dengan Enzy apalagi tadi siang hubungan mereka sedikit terlihat akrab.

"Sejak kapan lo dekat sama Enzy ?".

"Bukan urusan lo ".

Liora merebut kembali ponsel nya dan ia memilih untuk pergi meninggalkan Riano sendiri.