3. Sister

2.6K 498 36
                                    

Sebuah motor berhenti tepat didepan gerbang kecil dari sebuah rumah bercat putih. Salah satu dari sepasang remaja berlawanan jenis turun dari motor itu dan melepaskan helm yang semula terpasang rapih di kepalanya.

Gadis berambut sebahu itu menyerahkan helmnya kepada pemuda yang masih setia duduk di motor saat menerima helm itu. Dia tersenyum sembari menurunkan kaca helmnya, menunjukkan wajah tampan yang kini tak lagi tersembunyi.

"Setelah mandi langsung makan lalu beristirahat, belajarnya besok pagi saja. Okay baby?"

Jiheon-nama gadis itu-menghela nafas sambil tersenyum akan kebiasaan pacarnya ini. Mereka baru bersama sejak 6 bulan lalu tapi rasanya sudah seperti bertahun-tahun. Memang benar kata orang, Kim Taehyung adalah sosok karismatik yang menyenangkan serta penuh perhatian terhadap orang yang disayang.

"Iya aku ingat" ucap Jiheon tak pernah lupa.

"Kau juga jangan balapan kalau tidak ada aku." Timpal gadis itu mencebikkan bibir membuat Taehyung merasa gemas dan menarik pipi gembilnya.

"Aku mengerti sayang" sahutnya seraya melempar kecupan jarak jauh yang membuat pipi Jiheon merona seketika.

Taehyung mengangguk. Matanya menyusuri bagian depan rumah Jiheon yang tak terdapat tanda-tanda kehidupan. Hal itu cukup menimbulkan tanda tanya sampai alis Taehyung mengerut bersamaan.

"Jungkook dimana?" tanyanya penasaran akan keberadaan temannya itu.

Iya. Taehyung dan Jungkook adalah teman akrab dari SMP. Alasan terbesar Jungkook tidak pernah membongkar hubungannya dengan Lisa kepada publik bukan hanya karena hubungan Jiheon dengan Taehyung yang berstatus pacaran tapi juga karena Taehyung merupakan teman dekat Jungkook.

Jiheon ikut menyusuri pandang ke arah dimana Taehyung melihat lalu mereka berhenti pada satu titik saat saling memandang satu sama lain. Jiheon tersenyum lalu mengangkat bahunya acuh.

"Mungkin sedang membeli sesuatu untuk makan malam nanti" jawabnya asal tak terlalu tahu apa yang Jungkook lakukan namun biasanya pemuda itu sering pulang terlambat dengan membawa cukup banyak makanan.

"Ohh.." Taehyung mengangguk.

Sekali lagi tangan pemuda Kim itu terulur mengusap-usap puncak kepala Jiheon sebelum akhirnya berpamitan kepada gadis yang mengisi hatinya setelah penolakan menyakitkan yang ia dapatkan dari Lisa satu setengah tahun lalu.

Sampai kapanpun bila mengingat kejadian itu, Taehyung tak akan pernah lupa. Sudah membawa buket bunga besar dan sekotak penuh cokelat didepan seluruh murid sekolah tepat di halaman depan saat pulang sekolah dan sudah dengan percaya dirinya yakin akan diterima tapi kenyataan malah terjadi sebaliknya.

"Lisa-ssi saat pertama kali melihatmu tersenyum, aku tidak bisa melupakan bagaimana caramu tersenyum. Wajah cantikmu selalu menghantuiku, aku tidak bisa tidur karena memikirkanmu. Aku sudah memastikan bahwa aku jatuh cinta kepadamu, jadi apakah kau mau menjadi kekasihku?"

"Aku menolakmu."

Deg!

"Oppa?" suara merdu Jiheon mengembalikan Taehyung dari alam bawah sadarnya, pemuda itu sesaat kelihatan linglung.

"Oppa baik-baik saja?" tanya Jiheon memastikan.

"Ah.. hanya teringat harus segera pulang" ujar Taehyung berbohong.

"Aku pulang, ya"

Jiheon mengangguk. "Hati-hati oppa!"

Seruan itu mengakhiri perbincangan sepasang kekasih tersebut pada sore ini. Tak lama setelah Taehyung melesat bersama motornya, Jungkook datang membawa dua kantong berisi sup kimchi dan ayam goreng.

Toxic | lizkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang