8. Jiheon

2K 440 74
                                    

Sore itu Taehyung menyempatkan diri untuk mampir ke rumah Jiheon. Dimana kekasihnya itu sedang sendirian sementara kakaknya pergi untuk pertandingan basket sebagai pemain cadangan, bertanding dengan sekolah lain.

Suasana mendung diguyur rintik hujan saat Taehyung tiba didepan dan mengetuk dengan satu tangan sedangkan tangannya yang lain sibuk dengan beberapa kantung plastik yang digenggamnya sekaligus.

"Tae-oppa!" seru Jiheon ketika membuka pintu dan mendapati kekasihnya berdiri tepat dibelakang sana.

Suara Jiheon mampu membuat senyum Taehyung mengembang meski tidak sepenuhnya. Setidaknya laki-laki itu merasakan kehangatan dari cinta kekasihnya, namun entah mengapa jauh didalam lubuk hatinya ia merasa kosong.

Sesuatu yang tetap terasa hampa. Walau Taehyung menyakinkan sudah mengisi penuh keseluruhan hatinya dengan cintanya untuk Jiheon, tetapi sebenarnya ia masih merasa ada satu titik tempat kosong yang tak akan pernah ia bisa isi.

"Oppa tidak perlu repot-repot, wah.." mata Jiheon berbinar begitu mendapati ayam sekotak ayam goreng dibalik plastik-plastik itu. "Baru saja aku memikirkan akan enak bila makan ayam saat hujan. Aaaa~ oppa sehati denganku!"

Taehyung hanya mengulas senyum. Selanjutnya Jiheon nampak sibuk membawa kantung-kantung itu dan menyiapkannya di meja makan sekaligus membuat minuman, tetapi lagi-lagi saat melihat gadis itu bergerak ke sana kemari---Taehyung seakan membayangkan sosok lain yang sejenak membuatnya menutup mata lalu membukanya dan sosok itu hilang.

"Oppa sini!" Jiheon yang memanggil sembari melambaikan tangannya kembali membawa Taehyung pada kenyataan.

Pemuda itu mengulas senyum dan berjalan mendekat kemudian duduk di salah satu kursi yang Jiheon tarik untuknya. Sambil memperhatikan bagaimana gadis itu menuangkan soda ke gelas lalu menuangkan ayam ke atas piring dan sausnya ke dalam mangkuk-mangkuk kecil, Taehyung lagi-lagi kehilangan arah.

"Oppa?" tegur Jiheon dengan bibir mengerucut, ia merasa bahwa pemuda itu melamun terus sejak tadi dan cukup membuatnya khawatir karena biasanya Taehyung jarang begini. "Sesuatu terjadi? maksudku, apakah ada masalah yang membuatku kepikiran?"

Ada.

Namun Taehyung menggeleng dan hanya memberikan senyuman. "Aku tidak apa-apa"

Tetapi Jiheon pun mengerti kalau Taehyung menyembunyikan sesuatu. Jiheon paham kalau sampai sekarang sebanyak apapun waktu yang telah mereka habiskan, Taehyung tak sepenuhnya menjadi milik Jiheon sebab jauh di lubuk hati pemuda itu, ada seseorang yang lain dan itu bukan Jiheon.

"Oppa makan dulu ya. Nih, aaaa~" seolah tak terjadi apapun, Jiheon tidak memikirkan hal itu dan mengambil satu paha ayam kemudian menyuapinya pada Taehyung yang membuka mulutnya lalu menggigit sebagian daging.

"Bagaimana sekolah oppa?" tanya Jiheon disela makan mereka.

"Baik seperti biasa." jawab Taehyung seadanya, lagipula ia tak merasa ada hal yang menarik hari ini.

Jiheon merespon dengan anggukkan lalu kembali menyantap ayam. Suara hujan menjadi pengisi keheningan diantara mereka, karena memang keduanya tidak pernah sehangat kelihatannya.

Hanya ada sedikit perbincangan lalu diakhiri dengan Jiheon yang berdiri setelah menumpuk kotak-kotak ayam bersama kaleng soda dan memasukannya kembali ke kantung plastik untuk dibuang.

Gadis itu tak mengeluh tentang ini. Jiheon mencintai Taehyung tanpa syarat dan baginya cukup dengan pemuda itu menjadi kekasihnya. Jiheon tidak masalah untuk tidak dianggap dan dijadikan nomor dua karena tempat pertama adalah 'sosok itu' yang tak pernah bisa benar-benar Taehyung abaikan.

Toxic | lizkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang