10. Lisa

2.9K 510 69
                                    


Bel yang menandakan jam makan siang berbunyi. Para guru dikelas berhenti mengajar dan kembali ke kantor untuk mengambil waktu bersantai sampai 30 menit ke depan sementara siswa berbondong-bondong pergi ke kantin untuk mengantri jatah makanan mereka.

Hal yang sama dilakukan oleh Chaeyoung, ia menutup bukunya dengan kasar dan berdiri sementara Yeonwoo didekatnya menatap dengan pandangan aneh. Iya, karena Yeonwoo tidak mengetahui apapun yang Chaeyoung alami karena gadis berambut pirang itu menganggapnya terlalu memalukan untuk diceritakan.

"Chaeng~ tunggu aku, tunggu---" Yeonwoo belum menyelesaikan kalimatnya tetapi Chaeyoung pergi begitu saja seolah tergesa akan suatu hal.

"Kenapa anak itu?" gumam Yeonwoo dengan kening berkerut, "Tidak biasanya" tetapi karena tak ingin terlalu mencari tahu, Yeonwoo hanya sebatas mengendikkan bahunya lantas kembali acuh.

Sementara itu Chaeyoung membelah banyaknya rombongan siswa yang berjalan seiringan di koridor, ia melihat ke sekitar untuk mencari satu dari antara mereka yang mampu membuat tangannya mengepal erat tetapi sampai ujung koridor pun Chaeyoung belum menemukannya.

Ah.. di kantin.

Langkah Chaeyoung mengarah ke sana, matanya menangkap keramaian yang berbaris berantakkan untuk mengambil jatah makanan mereka.

"Hai senior Chaeng!" Salah satu adik kelas menyapa, dia menghampiri Chaeyoung terlihat mau mengobrol tapi Chaeyoung berjalan cepat meninggalkannya.

Gadis itu berdecak. "Senior Chaeng sangat terburu-buru sekali ya?" Tanyanya bernada kecewa.

Chaeyoung mengabaikan orang-orang yang memanggilnya, menyapanya sampai orang-orang yang mau mengobrol dengannya semua ia abaikan hingga pada titik ia menemukan sesuatu yang dicarinya sedang mendapat giliran mengambil makan siangnya.

Iya, dia...

Lisa.

Pusat dari segala rasa benci dan isi hatinya.

Detik itu juga langkah Chaeyoung berubah jadi setengah berlari, ia meraih siku tangan Lisa hingga gadis itu berbalik dan berhadap-hadapan dengannya.

Chaeyoung memasang wajah marah, ia melotot. Berbeda jauh dengan Lisa yang nampak bingung kenapa Chaeyoung menghampirinya, tetapi sepertinya Lisa tak butuh waktu lama untuk mengetahui alasan Chaeyoung menatapnya dengan mengerikan.

Lisa menurunkan pandangannya, menatap ke arah lain. Kedua tangannya memegang nampan makanan miliknya, seolah tahu Chaeyoung akan mengarahkan serangan ke sana seperti biasa---Lisa memundurkan langkahnya dan menjauhkan nampan itu dari jangkauan Chaeyoung.

Tatapan murid lain yang berada disana langsung mengarah pada mereka berdua, tetapi Lisa masih terlalu lelah untuk semua ini sehingga ia melangkah pergi tetapi Chaeyoung masih sangat merasa tidak cukup.

Gadis pirang itu menarik paksa tangan Lisa, mendesak gadis itu untuk menatapnya dan berkata. "Omong kosong apa yang coba kau lakukan padaku hah!?"

Lisa balas menatap sayu. "Lepaskan aku Chaeyoung-ah, kita bukan lagi anak-anak yang bertengkar karena hal sepele dan ditonton banyak orang." Ucapnya pelan hanya didengar oleh mereka berdua saja.

Chaeyoung menyeringai dengan kedua mata yang memancarkan aura gelap. "Sejak kapan kau mulai berani membalas ucapannya, Lisa-ya?"

Lisa melepaskan tangannya dengan paksa ia menggeleng dan berjalan menjauh tetapi Chaeyoung mengejar tanpa ampun, menarik tangan Lisa yang secara refleks membuat gadis itu melempar nampan yang diatasnya terdapat semangkuk sup rumput laut, nasi panas, bulgogi menyambar ke bagian depan tubuh Chaeyoung termasuk wajah gadis itu.

Toxic | lizkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang