11. Jungkook

3.5K 489 150
                                    


Satu demi satu hari berlalu, menjadi minggu, menjadi banyak bulan. Setiap hari Lisa selalu membawa banyak sekali piala, meletakkannya didepan meja yang berada tepat didepan ruangan pribadi sang ayah.

Mejanya penuh, piala-piala itu sudah mengisi bagian lemari kaca. Hingga tersisa satu tempat kosong terakhir dan hari ini Lisa pulang dengan satu buah piala lainnya, masih dengan seragam melekat ditubuhnya.

Lisa membuka lemari kaca itu dan memasukan piala yang menjadi satu-satunya yang terakhir menggenapi kekosongan disana.

Lalu setelah selesai menatap lemari kaca itu, Lisa berjalan pelan ke depan pintu ruangan sang ayah yang masih tertutup rapat seperti biasanya. Lisa berdiri disana, hanya diam tanpa bicara kemudian setelah 2 menit ia berlalu menuju kamarnya.

Seperti biasa, hidupnya yang sepi dan sesekali Jungkook menghubunginya melalui call, cenderung lebih sering mengirim chat dan Lisa selalu membalasnya setiap waktu bahkan menunggu pemuda itu online setiap harinya.

Tapi, setidaknya Lisa tidak merasa begitu suram seperti sebelumnya. Lisa merasa lebih berwarna dan lebih sering tersenyum sendiri bahkan saat tidak sedang chatting dengan Jungkook.

Malam ini pemuda itu akan mengunjunginya. setelah menghabiskan makan malam yang disiapkan para pelayan di meja makan, Lisa berjalan cepat menuju bagian depan mansionnya untuk menyambut kedatangan Jungkook.

Untuk pertama kalinya pemuda itu mengunjunginya, untuk pertama kalinya Jungkook akan berkencan dengan Lisa dirumah gadis itu.

"Ayahmu?" tanya Jungkook setengah berbisik dan waspada melihat ke sekitar.

Lisa menggeleng sambil membuka pintunya lebih lebar agar Jungkook masuk ke dalam, dan pemuda itu melakukannya seraya mengacak lembut rambut Lisa.

"Oppa merindukanku?" Lisa bertanya dengan tampang imut lalu memeluk lengan Jungkook dan membawa pemuda itu menaiki anak tangga bersamanya.

"Aku sangat merindukanmu. Aku tidak pernah membayangkan sehari saja tanpa dirimu." Jungkook menggombali Lisa, mencubit pipi gadis itu lembut lalu mengecupnya singkat.

"Benarkah?"

"Iya" sahutnya mengacak lembut rambut Lisa.

"Kalau begitu... kabulkan satu permintaanku, bisa?"

"Apa itu my little girl?"

Lisa tersenyum kemudian menghentikan langkahnya, mengambil satu langkah didepan Jungkook kemudian tangannya melingkari pinggang pemuda itu dan memeluknya.

"Jadikan aku milik oppa sepenuhnya malam ini. Bisa?"

Jungkook meneguk ludah, ia ragu dan secepat kilat keringat menggenangi keningnya. Jungkook belum siap, ia perlahan mendorong Lisa tapi dengan gerakan pelan supaya pelukan gadis itu terlepas.

"Aku tidak ingin merusakmu karena aku mencintaimu jadi aku hanya ingin menjagamu"

"Menjagaku?"

Jungkook mengangguk. "Aku hanya ingin menjagamu."

"Kalau begitu pergilah oppa" usir Lisa tapi suaranya lemah, tangannya meraih lengan Jungkook tapi menarik pemuda itu untuk kembali menuruni anak tangga.

"Lisa?" kening Jungkook berkerut, ia bingung atas sikap Lisa.

"Ada apa denganmu?" Jungkook bertanya namun Lisa tidak menggubris, gadis itu terus menariknya sampai kembali ke depan pintu dan membukakannya.

"Aku tidak apa-apa." Lisa menjawab sinis, berbeda dari sikapnya yang lebih tenang dan cenderung bicara lembut.

"Seseorang menganggumu?"

Toxic | lizkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang