1. I feel hurt

3.3K 533 85
                                    

Derita. Jika membahas satu kata itu sebenarnya tak luput dari kehidupan seluruh manusia. Baik kalangan bawah maupun kalangan atas memiliki deritanya masing-masing namun kadang manusia gelap mata akibat ego dan berpikir bahwa hanya mereka yang paling menderita, paling tersakiti, bahwa hanya mereka yang mendapatkan kehidupan paling mengerikan sedangkan orang lain bisa tersenyum bahagia—yang—padahal sebenarnya mereka sedang menutupi duka yang jauh lebih besar.

Lisa bukanlah tipikal murid songong pencari masalah hanya karena ayahnya seorang walikota. Sudah satu setengah tahun ia bersekolah di Jeongnam High School dan sudah selama itu pula ia mendapat banyak sekali rundungan dari orang-orang disekitar.

Rasanya menyakitkan setiap harus tersungkur ke tanah atas ulah jahil dari kaki seseorang. Disusul oleh tawa lalu pemukulan fisik yang tak jarang Lisa terima. Ketika ditanya mengapa mereka melakukan semua ini pada Lisa, jawabannya satu dan terdengar tak masuk akal.

Lisa aneh, katanya.

"Wah.. bukumu jatuh, nih kuambilkan" Yeonwoo Han meraih buku tebal milik Lisa saat gadis itu masih sibuk memungut buku yang lain didekat kakinya.

Lisa mendongak ke atas sembari mematri senyum. "Terima--"

Bugh!

Dengan sengaja Yeonwoo melepaskan buku tebal tersebut jatuh ke atas kepala Lisa, mengenai sebagian area wajah gadis itu. Hidung Lisa terlihat memerah karena sakit, sementara bibir ranumnya kembali mengatup tak sempat melanjutkan kalimat.

"Upss! tanganku mendadak lemas" ucap Yeonwoo beralasan lalu tertawa diikuti siswa-siswa yang berada di sekitar mereka.

Lisa menggenggam sudut buku dengan erat, meremasnya kuat. Seperti ini bukan hal baru baginya. Lisa tidak bisa membalas karena selain tak berdaya, Lisa tidak mau citra ayahnya jadi rusak dan ia kembali dimarahi dan dipukuli. Lisa hanya tidak mau rumahnya terasa semakin tidak nyaman.

Yang bisa Lisa lakukan hanya diam tanpa mengeluh, tanpa mengadu pada pihak sekolah. Toh, lama-lama mereka akan bosan sendiri dan menghentikan seluruh aksi yang tak perlu ini.

Tapi, sampai kapan?

Bruk!!

Baru akan berdiri, Lisa merasa dorongan kuat pada punggungnya. Hal itu kembali membuatnya tersungkur bersama rasa sakit di salah satu lututnya yang mengeluarkan darah.

"Kau ini buta atau apa?" tanya Park Chaeyoung, gadis cantik yang dulu sempat berteman dengan Lisa saat awal masuk sekolah namun sudah tidak lagi dan kini menjadi satu dari banyaknya jajaran pembenci Lisa.

Perlahan punggung Lisa menegak. Rasa sakit sudah biasa ia terima, melihat Chaeyoung berada didekatnya Lisa hanya mampu tersenyum dengan sejuta kepedihan menusuk di satu tempat tepat dihatinya.

Ngilu dan nyeri terasa di lutut kanannya sedikit berkurang karena melihat Chaeyoung setelah sekian lama. Lisa tidak tahu apa yang membuat Chaeyoung jadi membencinya, Lisa tidak mengerti kenapa gadis pirang itu sekarang seakan tidak pernah mengenalnya.

"Kenapa kau tersenyum padaku?" sinis Chaeyoung dengan wajah yang sesaat terlihat salah tingkah, hanya kurang dari sedetik lalu kembali judes seperti biasa.

Yeonwoo mengangkat satu alis. "Chaeyoung-ah apakah kau mulai merasa iba?"

"Iba?" tatapan tajam Chaeyoung menyorot Lisa jijik. "Pada serangga sejenis dirinya, aku iba? tidak mungkin!" tandasnya sarkas.

Dada Lisa semakin mencelos. Ada luka besar yang menganga disana, yang ditorehkan oleh orang-orang disekitarnya yang dulu Lisa pikir menyayanginya. Lisa tidak tahu apa kesalahan yang mungkin ia lakukan sampai semua orang membencinya setiap detik, bahkan menghirup udara yang sama dengan Lisa pun mereka enggan.

Toxic | lizkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang