"Jadi, siapa yang bertanggung jawab atas berita yang sudah mencemarkan nama baik Ganesha?"
Matahari kian meninggi, menambah suhu panas di tengah lapangan SMA Ganesha. Sudah hampir 20 menit sejak komandan upacara kembali ke tempatnya, tapi barisan ratusan siswa belum juga dibubarkan.
Tadi, tiba-tiba saja Pak Danang memanggil nama-nama yang sudah tidak asing lagi di telinga warga Ganesha. Termasuk bagi Kaluna Nattaya Aileen.
Teman-teman cewek Kaluna, sih, kelihatannya malah senang menyaksikan idola mereka berbaris di tengah lapangan.
Berbeda dengan Kaluna yang sesekali menggerutu karena sedari tadi sudah kepanasan.
"Masih tidak ada yang mau jawab?" Suara Pak Danang semakin meninggi dikala empat siswa kesayangannya itu tidak juga bersuara.
"Atau perlu Dionysus yang kalian bangga-banggakan itu benar-benar saya bubarkan dulu, baru kalian mau jawab? Iya?"
Semua siswa yang masih dalam barisan menatap tidak percaya. Mana mungkin empat berandalan itu rela geng mereka dibubarkan secara paksa.
"Ck! Tinggal jawab aja apa susahnya, sih?"
Kaluna sudah malas menonton drama persidangan anak-anak Dionysus pagi ini. Sinar matahari yang semakin memanas membuatnya ingin segera masuk ke kelas dan ngadem di depan AC.
Lagian Kaluna juga tidak habis pikir, kenapa mereka hobi sekali membuat masalah. Dari kelas 10 sampai sekarang mereka hampir kelas 12, sudah begitu banyak catatan pelanggaran atas nama empat cowok yang masih berdiri di tengah lapangan sana.
Empat cowok berandalan yang membuat Kaluna tidak pernah ingin berurusan dengan mereka.
"Saya, Pak. Saya yang bertanggung jawab atas kerusuhan yang terjadi Sabtu kemarin."
Yang pertama tentu saja Eknath Kaviandra Fairez. Si ketua geng Dionysus yang hobinya bikin masalah. Ribut sama kakak kelas, bolos pelajaran, melanggar aturan, sampai tawuran. Kalau masih mau hidup tenang di Ganesha, jangan sekali-kali nyari perkara sama Nath!
"Nath! Lo apa-apaan, sih? Nggak, Pak. Lebih tepatnya kami. Kami yang bertanggung jawab atas kerusuhan kemarin."
Yang kedua, Leonard Alexander. Cowok blasteran Indo-Jerman yang dikenal sebagai buayanya Ganesha. Pacarnya dimana-mana, pun dengan mantannya. Kalau mau nomor whatsapp cewek-cewek cantik Ganesha, minta aja sama Leon. Dia pemilik asramanya!
"Tapi bukan berarti Bapak bisa membubarkan Dionysus. Kami punya alasan kenapa kami sampai ribut sama SMA Yudhistira. Kami gak akan mulai duluan kalau mereka gak nyari masalah sama SMA Ganesha."
Yang ketiga, Garvi Krishna Prasaja. Kapten tim basket Ganesha yang fans nya bahkan sampai ke sekolah lain, bukan cuma dari anak-anak Ganesha aja. Prestasinya nggak perlu dipertanyakan. Tapi kenakalannya juga nggak bisa dilupakan. "Prestasi dan kontroversi harus berbanding lurus." Begitu motto Garvi.
"Kami gak mungkin diam aja disaat salah satu siswi Ganesha dilecehkan oleh mereka."
Yang terakhir, Tristan Kailendra. Cowok sedingin kutub utara yang bikin fans nya nggak berani buat cari perhatian sama dia. Mending jauh-jauh dari Kai, kalau nggak mau kena hipotermia!
"Apa maksud kamu, Kai?"
Suara Pak Danang yang menggema kembali menarik perhatian Kaluna yang sedari tadi menundukkan kepalanya, tidak begitu mendengarkan.
"Gak perlu lah, Pak, kita bahas masalah kayak gini di tengah lapangan. Buka aib orang namanya," kata Leon yang diangguki setuju oleh Garvi di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth or Date?
JugendliteraturNamanya Nath. Eknath Kaviandra Fairez. Badboy-nya SMA Ganesha. Ketua geng Dionysus yang musuhnya dimana-mana. Biang kerusuhan yang hobinya tawuran. Sederet reputasi itu sudah cukup meyakinkan Kaluna untuk tidak berurusan dengan cowok yang identik de...