"Siomay gue anjir! Beli sendiri ngapa, Le?! Jangan kayak orang susah, deh!"
"Selagi ada yang gratis, kenapa harus bayar?"
"Anjir! Es gue juga mau lo embat?"
Slurp! Ahh!
"Le! Kenapa harus pake sedotan gue juga sih anjir? Itu udah gue pake tadi!"
"Lah kenapa emang?"
"Argh! Tai banget lo, Le! First kiss gue masa diambil sama lo!"
"Anjir! Pake sedotan yang sama bukan berarti ciuman, sat!"
"Tai!"
"Atau lo mau coba secara langsung, Gar? Sini gue kasih, langsung dari sumbernya, tanpa perantara!"
"Bangke!"
Nath dan Leon sudah tertawa ngakak melihat Garvi dalam mode ngambeknya. Sementara Kai hanya mendengus. Sudah biasa melihat perdebatan antara teman-temannya.
"Btw, gimana sama cewek itu, Nath?"
Nath yang sedang menikmati mie ayam di hadapannya menoleh sekilas pada Leon. Netra cokelat kopinya mengedar, memastikan situasi aman untuk membahas masalah ini.
"Dia bersedia buat jadi saksi di depan kepala sekolah. Asalkan identitas dia gak akan tersebar ke siswa lain," jawab Nath setelah menenggak habis air mineralnya.
"Bagus, deh. Seenggaknya dengan dia mau jelasin ke pihak sekolah, Dionysus gak akan dibubarkan. Ya gak, Kai?" tanya Garvi meminta persetujuan dari Kai. Sementara Kai yang ditanyai hanya mengangguk.
"Lagian brengsek banget si Raka sama antek-anteknya itu. Kayak di sekolah mereka gak ada cewek aja," kata Leon yang sudah menghabiskan siomay gratisannya.
"Mereka sengaja."
"Hah? Gimana?" tanya Garvi pada Kai yang baru saja bersuara.
"Kebiasaan deh lo, Kai, kalau ngomong irit banget. Kasian otak gue gak sampai," keluh Leon.
"Otak lo kan emang minimalis, Le. Jadi wajar kalau gak nyampe sama omongan Kai," cibir Garvi sambil tertawa.
Sementara Kai hanya membalas dengan decakan, malas menjelaskan panjang lebar.
"Maksud lo Raka cs sengaja pakai cewek anak Ganesha buat mancing kita biar ribut sama mereka?" Otak Nath langsung nyambung dengan perkataan Kai. Dan pertanyaannya diangguki oleh Nath, membenarkan.
"Tapi kenapa? Kurang kerjaan banget mereka," timpal Garvi, seolah tidak puas kalau belum ada alasan yang kuat.
"Karena mereka tau kalau Dionysus ada kesepakatan sama pihak sekolah buat gak bikin masalah. Dan kalau kita melanggar kesepakatan itu, Dionysus bakal dibubarkan secara paksa. Gitu, Kai?" tanya Nath memastikan.
"Hm,"
Satu jawaban berupa deheman dari Kai saja sudah sukses membuat Nath geram setengah mati. The Lions memang benar-benar cari masalah dengannya.
"Tapi dari mana mereka tau tentang kesepakatan itu?" Leon kembali bertanya.
Netra cokelat kopi itu menatap langit-langit kantin. Menarik napasnya panjang dan mengeluarkannya dengan kasar.
"Itu yang harus kita cari tau. Gue yakin, mereka ada mata-mata di Ganesha."
🍁🍁
"O-em-ji! Kayaknya gue emang beneran berjodoh sama Garvi, deh. Perasaan ketemu terus sama dia."
Kaluna dan Bella seketika merotasikan mata mendengar ocehan Naura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth or Date?
Teen FictionNamanya Nath. Eknath Kaviandra Fairez. Badboy-nya SMA Ganesha. Ketua geng Dionysus yang musuhnya dimana-mana. Biang kerusuhan yang hobinya tawuran. Sederet reputasi itu sudah cukup meyakinkan Kaluna untuk tidak berurusan dengan cowok yang identik de...