Tandain kalau ada typo, ya
Selamat membaca ^^💫
Kaluna berjalan menuju gerbang rumahnya sambil memesan taksi online karena Mang Kus yang biasa mengantarnya sedang izin libur.
Namun langkah kecilnya terhenti ketika menangkap sebuah motor hitam yang sudah terparkir persis di depan gerbang.
"Ngapain lo disini?"
Netra Kaluna memicing melihat penampakan Nath dengan jaket kulit hitam serta headband putih di kepalanya. Cowok itu menyenderkan tubuh pada motornya.
"Jemput lo," jawab Nath dengan santainya.
"Gak perlu. Gue bisa berangkat sendiri."
Tepat setelah mengatakan itu, sebuah mobil berhenti di dekat mereka. Sepertinya itu taksi online yang Kaluna pesan.
"Dengan mba Kaluna?" tanya pengemudi mobil itu setelah menurunkan kaca mobilnya.
"Iya, betul, Pak."
Kaluna sudah hampir membuka pintu mobil tersebut untuk segera masuk. Namun tangannya kalah cepat dengan Nath yang langsung menutup kembali pintu tersebut. Supir taksi online itupun dibuat bingung.
"Maaf, Pak, saya cancel pesanannya, ya. Pacar saya cuma lagi ngambek, makanya tadi mau berangkat sendiri," ucap Nath seraya mengulurkan selembar uang berwarna merah pada supir tersebut.
"Nggak, Pak. Dia bohong," sambar Kaluna cepat, takut si supir percaya dengan ucapan Nath.
"Wah, jangan dicancel, dong, Mas. Nanti kalau saya dapat bintang satu gimana?"
"Nggak bakal, Pak," ucap Nath meyakinkan. "Kalau gitu, bapak bisa jalan sesuai pesanan di aplikasi, tapi pacar saya ini biar berangkat sama saya."
Setelah mengatakan itu, Nath memberikan selembar uang berwarna merah kepada bapak supir tersebut.
"Nath!" seru Kaluna yang sudah kesal setengah mati.
"Eh? Jadi gimana ini?" tanya supir itu kebingungan.
"Udah, Pak. Nanti biar pacar saya berangkat sama saya."
Setelah berhasil meyakinkan supir taksi itu, Nath tersenyum penuh kemenangan kepada Kaluna. Sementara gadis itu sudah menunjukkan raut kesalnya.
"Dasar cowok gila!" umpat Kaluna sambil merebut paksa helm dari tangan Nath. Terpaksa, pagi ini ia harus berangkat bersama ketua Dionysus itu.
Cowok itu hanya terkekeh melihat wajah memerah Kaluna dari kaca spion yang sedang menahan emosi. Sementara si gadis di belakangnya hanya diam menatap jalanan.
"Lun," panggil Nath dengan suara sedikit dikeraskan. Kaluna memilih tetap diam meski sebenarnya ia mendengar panggilan itu.
"Kenapa si kayaknya lo nggak mau banget berangkat bareng gue?" tanya Nath lagi.
Kaluna masih diam. Netranya tetap fokus melihat jalanan yang pagi ini tidak terlalu padat. Pemandangan anak-anak sekolah yang menunggu angkutan umum di halte lebih menarik perhatiannya dibanding dengan meladeni Nath.
"Takut Garvi liat dan mikir macem-macem, ya?"
"Ck!" Kaluna sedikit merasa risih ketika Nath tiba-tiba saja menyebut nama Garvi. Apa-apaan coba cowok ini?
"Lun?"
Dengan kekesalan yang sudah maksimal, tangan kecil Kaluna memukul helm yang dipakai Nath dengan keras.
"Bisa diem, gak, Nath?!"
Bukannya kesakitan, cowok di depannya itu malah terbahak. Kaluna dibuat semakin kesal saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth or Date?
Teen FictionNamanya Nath. Eknath Kaviandra Fairez. Badboy-nya SMA Ganesha. Ketua geng Dionysus yang musuhnya dimana-mana. Biang kerusuhan yang hobinya tawuran. Sederet reputasi itu sudah cukup meyakinkan Kaluna untuk tidak berurusan dengan cowok yang identik de...