Chapter 3

1K 131 3
                                    

"win mana??" Tanya bright yang baru sampai setelah mengalahkan beberapa hyena yang tersisa.

"Dia di bawa hyena yang lain masuk kedalam desa." Ucap shally, tangannya bergetar karna dia gak bisa ngelakuin apa-apa, dia juga pengen nolong win tapi dia gak bisa bertarung, dia juga harus membantu esper yang lain mengalahkan 3 hyena langsung.

Bright mendecih, raut wajahnya berubah semakin seram, dia seperti merasa menyesal??

Dia lari dan masuk kedalam desa, karna dia serigala walaupun baru bertemu win, dia bisa mencium aroma khas milik win dan aroma darah yang menyengat.

"Win??? Win????"

"Uhuk.... Uhuk....." Suara orang batuk, bright langsung lari dan mendekatinya.

"Win??? Kamu baik-baik aja kan??" Namun win langsung mendorongnya dengan keras.

Dia sedang terduduk sambil mencoba mengatur nafasnya dengan benar, bright kaget bukan karna cakaran yang terpampang jelas di dadanya win ataupun darah yang terus mengalir dari kakinya akibat gigitan taring yang sampai menembus dagingnya, namun dia kaget saat melihat pedang menembus dadanya, pedang itu tertancap sampai menembusnya.

"Pembohong, ngapain Lo kesini???"

"Kenapa Lo lakuin ini sama gue?? Gue salah apa?? Vampir?? Emng salahnya jadi vampir apa?? Kenapa Lo benci banget sama gue?? Hah?? Gue salah apa???" Win berbicara dengan mulut yang penuh darah.

Kakinya yang terluka parah, tubuhnya yang penuh luka membuat bright mengeratkan kepalan tangannya, ntah itu karna menyesal?? Atau karna kesal???

"Kenapa Lo gak bunuh gue pas di penjara?? Kenapa Lo ngasih harapan sama gue buat hidup?? Kenapa?? Kenapa Lo ngasih harapan kalau akhirnya begini?? Gue percaya sama Lo kalau Lo bakalan ngasih harapan tapi ternyata Lo ngajak gue kesini bukan cuma berburu hyena, tapi kalian juga ngeburu gue."

"Win kamu terluka, jangan banyak bicara." Bright mencoba menenangkannya.

Win mengangkat lengannya, dia mencoba untuk mencabut pedang sialan yang ada di dadanya, namun di tahan sama bright.

"Jangan pasang muka so peduli, gak guna." Ucap win.

"Please jangan....." Bright nahan win dengan cepat.

"Kenapa?? Lo mau liat gue mati perlahan karna kesakitan??" Win mencoba menarik pedang itu lagi.

"JANGAN DI TARIK, GUE MOHON." Teriaknya, teriakan itu membuat win kaget karna bright sepertinya benar-benar sangat marah dan peduli.

Dia terjebak lagi dengan sifat mulusnya, walaupun tampangnya datar, dia seperti peduli dengannya.

"Kenapa Lo lakuin ini sama gue bright?? Meskipun gue vampir, asal Lo tau aja, ini rasanya sakit banget." Win terus berbicara.

Bright membuka jaketnya dan menutupi kaki win yang terluka, dia juga langsung memegang tangan win yang mungkin dia akan berusaha mencabut pedangnya itu.

"Aku beneran minta maaf, harusnya ini cuma menguji kemampuan kamu, aku cuma pengen tahu apa kamu benar-benar hilang ingatan."

"Menguji?? Lo pikir apaan nguji orang yang hilang ingatan?? Yang ada Lo nyuruh mereka bunuh diri."

Bright terdiam sejenak karna apa yang di bicarakan win memang ada benarnya, dia juga kesal karna tidak bisa membantu win.

"Sally akan datang dan membantu kamu mencabut pedangnya."

"Jangan so formal gak cocok!!!!"

"Sorry." Ucapnya.

Win melihat tangan bright yang bergetar sambil menahan tangannya untuk mencabut pedangnya, padahal alasan win gak mau memindahkan tangannya bukan dia ingin mencabut pedangnya, tapi karna tangan besar milik bright yang hangat membuatnya sedikit tenang.

My Little Vampire|| BrightwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang