Chapter 8

730 107 4
                                    

"lepas, LEPASIN GUE." Teriaknya menghempaskan tanganya.

"Bicara apa sama dia??" Tanya bright.

"Gue bilang gak bicara apa-apa."

"Jangan pernah mendekati orang lain kecuali...." Tiba-tiba bright diam sambil menatapnya kosong.

"Bright???" Lelaki jangkung itu menatap win lagi dan pergi meninggalkannya tanpa sepatah katapun.

Ya mau gimana lagi, memang tidak ada obrolan yang spesial dengan dew, mereka hanya tidak sengaja berpapasan dan win juga tiba-tiba pusing setelah itu dew membawanya ke ruangannya.

Apa dia terlalu kasar kepada bright?? Tapi bright juga pantas mendapatkan perlakuan kasar darinya, karna dia juga di jadiin tahanan di wilayah ras serigala.



•°•

Setelah tiga hari itu, win tidak pernah melihat bright dan lelaki itu tidak pernah menjenguknya setelah pertengkaran kecilnya.

Win mencoba mencari bright namun tidak pernah menemukannya, dia mencoba mencarinya di ruangan ohm namun hanya lelaki kekar yang sedang bertengkar dengan nanon.

"Emhhh, permisi??" Terus mereka berdua melirik bright yang sedang berdiri di depan pintu.

"Win?? Kenapa??" Tanya ohm.

"Aku cuma mau bertanya, kamu liat bright nggak?? Sudah tiga hari aku tidak melihatnya." Senyum polosnya.

"Komandan?? Kalau tidak salah komandan sedang di kurung......"

"DI KURUNG?? KENAPA??" Win langsung kaget dan memotong ucapan ohm.

"Ahhh, jangan salah paham, nanti malam bulan purnama, ras serigala memang akan lebih kuat dari malam biasanya, komandan memang tidak ahli dalam mengendalikan kekuatannya, jadi dia mengurung diri sebelum bulan purnama datang."

"Apa akibatnya kalau bright hilang kendali??" Tanya win.

Ohm diam, dia gak tau harus bilang atau nggak soal kejadian 3 tahun yang lalu yang memakan cukup korban jiwa karna bright hilang kendali waktu misi, dia tidak bisa di tahan dan menghancurkan musuh dengan sekali cakar lalu menyerang anggotanya dan memakan satu korban jiwa yang membuat bright mengalami trauma.

Win lari kearah kamar bright, sekarang baru pukul 7 malam, dia ingin memastikan keadaan bright karna ohm bilang bright selalu menyakiti dirinya sendiri ketika bulan purnama datang.

Tok tok tok

"Bright??" Win mengetuk pintu namun tidak ada jawaban.

"Gue tau Lo bukan pengecut, jadi buka pintunya sekarang juga." Ucapnya.

"Bright?? Kali ini aja buka pintunya, gue janji bakalan nurut."

Win menunggu sampai pukul 10 malam, namun bright tidak pernah membuka pintu kamar nya ataupun mengeluarkan suara.

"Bright gue tau Lo di dalam, buka pintunya sekarang juga!!!!!" Dia sudah mulai kesal dan membuka pintu kamarnya.

Tidak ada siapapun di dalam sana, namun win melihat bercak darah yang lumayan, dia menjilatinya dan bisa merasakan kalau itu darah bright, darah itu mengalir kearah pintu yang tidak jauh dari ruangannya.

Di balik pintu itu ternyata ada ruangan yang tidak terlalu besar, sepi, dingin dan gelap, dia melihat serigala abu putih yang menatapnya dengan tajam namun win tidak takut sama sekali.

Di balik pintu itu ternyata ada ruangan yang tidak terlalu besar, sepi, dingin dan gelap, dia melihat serigala abu putih yang menatapnya dengan tajam namun win tidak takut sama sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Mungkin seperti ini bentukannya tapi agak lebih besar

"Bright?? Kamu bright kan??"

"Grrrrrhhhh." Mulutnya di penuhi darah dan ternyata darah itu adalah bekas dia menggigit kakinya yang membuatnya seperti kesakitan.

"Bright tenang!!! Oke?? Lo tau kan kalau Lo itu kuat?? Masa kalah sama bulan purnama." Ejek win.

"Eunghhh, arghhhhh, Grrrhhhhh, ARGHHHHHHH." Teriakan itu mampu menusuk hati win, bright langsung mengigit kembali luka gigitan yang tadi.

"Bright stop!!! Lo bisa mati," win nahan serigala yang lebih besar darinya itu.

Sreeetttt

Bright mencakar dada win dan mendapatkan luka dalam, serigala itu langsung diam dan merasa seperti tertekan.

"Arghhh, awwww bright, ayo lah ini gak lucu...." Win berhenti bicara saat melihat serigala besar itu bergetar hebat seperti ketakutan.

Dia mungkin mengingat trauma masalalunya, mengingat kematian temannya yang tidak sengaja terbunuh olehnya.

"Bright?? Ssstttt, gak papa, lihat!!! Heiii????" Win memegang pipi serigala besar berbulu lembut itu.

"Aku nggak papa, lihat??" Win memperlihatkan dadanya yang lukannya akan menutup.

"Kalau kamu kembali menjadi manusia, aku akan memakan mu dan membuat lukaku cepat sembuh hahaha." Win menempelkan pipinya kearah pipi serigala besar itu tanpa sadar kalau itu bright, lelaki sombong dan dinginnya.

Bright mendusel kearah pipi win dan tanpa sadar perlahan berubah menjadi manusia lagi, win langsung memeluk tubuh kekar itu, dia melihat kaki bright sengaja di rantai dan itu sepertinya rantai khusus untuk mengendalikan kekuatannya juga.

"Sekarang sudah baik-baik saja," ucap win memeluknya dengan erat.

"Disini." Ucap bright menunjuk lehernya, dia bisa melihat leher berurat dan jakun yang menonjol membuat win meneguk ludahnya.

Padahal dia cuma bercanda supaya bright kembali seperti semula, namun tawaran nikmat itu dia tidak bisa menolaknya, mata merah dan taring cantik membuat bright tersenyum karna berhasil menggodanya.

Dua taring menancap di lehernya, darahnya di serap dengan pelan tidak seperti waktu itu yang rasanya mau mati dadakan karna darahnya hampir habis.

Darah manis dan wangi masuk kedalam tenggorokan sang Vampire kecilnya, bright mengelus rambut mulus milik win.

"Pelan-pelan minumnya." Smirknya seperti puas melihat win yang sedang memangsa dirinya, yahhhh lebih tepatnya meminum darahnya.

Win sudah lama tidak meminum darah setelah kejadian itu, mungkin dia pernah meminum darah bright sekali saat dia tidak sadarkan diri.

"Hei???" Bright melepas taring itu dan menatap wajah win yang cantik, darah segar mengotori bibir tebalnya, taring cantik dan mata merah menghiasi wajah seksinya, pipi win juga memerah seperti dia terobsesi dengan darahnya.

"Kamu boleh meminum darah ku, hanya saja ada satu syarat." Terus win diam mendengarkan, dia seperti ingin langsung menghisap darah yang membuatnya gila itu.

"Kamu tidak boleh meminum darah siapapun, kapanpun kamu haus, kamu harus datang kepadaku." Ucap bright sambil mengelus sisa darah yang ada di bibir Vampire kecilnya.

Win mengangguk kecil dan langsung menyambar luka gigitan yang sama, bright mengelus Surai hitam milik win dan menatap bulan yang menyinari mereka, rasa sakit, kesepiannya, penderitaannya seperti mengalir begitu saja, mungkin win juga bisa menjadi obat keputusasaannya.







TBC➡️


Jadi pengen gigit leher bright juga mueheheheh🌚
*PLAK👏🙂😄😅













My Little Vampire|| BrightwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang