Charlotte PoV
Aku tak pernah menduga jika hal seperti ini terjadi di hidupku. Setelah aku di depak secara tak terhormat dari keluarga tolol itu, sekarang aku tinggal bersama seorang gadis bernama Dealiza Peonita. Menurutku dia gadis yang aneh. Dia memungutku, memanggilku kucing manis dan tersenyum penuh kasih sayang kepadaku. Oh, apa ini? Bahasa yang kugunakan sudah berubah? Lo menjadi aku? Aku tak peduli. Sekarang aku punya kehidupan baru. Dan sekarang aku juga aku langsung nyaman dengan keluarga baruku ini, meski hanya seorang saja. Yang sekarang aku panggil dengan embel-embel 'kakak' sesuai permintaannya.
Aku baik-baik saja setelah malam itu. Aku merasa segar ketika bangun di pagi hari. Bangun dalam pelukan orang yang kupanggil kakak mulai malam tadi.
"Pagi" sapa kak Dea dengan suara seraknya.
Kak Dea terlihat berbeda ketika tak mengenakan kacamata bulatnya itu. Ia terlihat seperti wanita dewasa.
Cup
Lagi-lagi aku malu ketika ia mengecup keningku. Yah, namanya juga belum terbiasa. Aku tak mengerti. Ia langsung menganggapku sebagai saudarinya. Ia bahkan mengira bahwa aku adalah anak yang dikirim oleh Tuhan untuk menjadi saudarinya ketika ia pertama kali melihatku di sekolah.
"Fufufu, betapa imutnya adikku ini, ahh paling imut di dunia!" ungkapnya dengan wajah yang gemas melihat wajahku yang baru bangun itu.
"Ka-kak, kurasa kau terlalu berlebihan" balasku karena sekarang aku semakin malu dengan perkataannya itu.
"Apa? Tidak! Bagiku, Charlotte Freyya adalah yang terimut!" balasnya tak mau kalah dan pada akhirnya aku bersembunyi di balik selimut karena semakin malu.
Wajar saja aku bersikap seperti ini, aku tak pernah mendapatkan pujian sebegitunya dari saudara-saudaraku maupun keluargaku. Ups, lebih tepatnya almarhum. Mereka kan sudah berstatus mati dihatiku.
"Baiklah. Aku akan membuatkan kita sarapan, Free, kamu mandi sana" ucap kak Dea yang bangun lalu terduduk sembari mengenakan kacamata bulatnya.
"Ba-baik, kakak.." balasku dengan perlahan menurunkan selimut dari kepalaku.
Ketika pintu sudah ditutup olehnya, aku pun langsung turun dan merapikan tempat tidurku. Seragam? Bagaimana dengan seragam? Aku mencoba membuka lemari baju yang ada dalam kamar itu, dan di dalamnya sudah lengkap tersedia seragam sekolah sesuai harinya.
"Kurasa kak Dea terlalu berniat untuk memiliki seorang saudari.." gumamku namun tak menampik rasa senang yang muncul.
Aku pun mengeluarkan seragam sesuai hari rabu kemudian meletakkannya di atas ranjang tidurku. Setelah itu aku berlalu ke kamar mandi dan memulai ritual mandiku di dalam.
Dealiza PoV
Aku membuka kedua mataku dan dapat melihat jika adik manisku itu telah bangun sembari menatapku dalam diam.
"Pagi" sapaku dengan suara yang serak.
Ia sedikit terkejut namun tetap melihat ke arahku. Aku yang gemas akhirnya tak tahan dan segera mengecup keningnya. Dapat kupastikan jika ia malu. Dan tentu saja itu terjadi. Sekarang ia malu dengan wajah yang memerah.
"Fufufu, betapa imutnya adikku ini, ahh paling imut di dunia!" pujiku karena tak sanggup menahan rasa gemas ini. Lihatlah, wajahnya yang baru bangun tidur itu, bukankah ini berkah? Berkah untukku!
"Ka-kak, kurasa kau terlalu berlebihan.." balasnya dan sepertinya pujianku membuatnya semakin malu.
How cute!!
"Apa? Tidak! Bagiku, Charlotte Freyya adalah yang terimut!" dan itu adalah paten. Tak bisa diganggu gugat. Itu sudah pasti serta sah!
Woi woi wow! Sekarang dia bersembunyi di balik selimut! Betapa imutnya adikku ini!! Aaaaaaaa!!!!!! Aku merasa Tuhan sangat menyayangiku dengan mengirim malaikat sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The New Light For Ex-Antagonis
Ficção AdolescenteSetelah semua kesakitan yang ia dapatkan, Charlotte Freyya Abraham berhenti menjadi bagian dari Abraham. Dengan kata lain ia dikeluarkan dari keluarga Abraham secara tak terhormat. Dealiza Peonita. Gadis yang tiba-tiba muncul ketika Charlotte berad...