➶➶➶➶➶ 22➷➷➷➷➷

93 4 0
                                    

Sementara di suatu tempat

"Nasya ... "

"Ya Tik "

"Makan dulu!. "

"Aku belum lapar, kamu aja yang makan duluan "

" kalau kamu gak mau makan, minimal kamu pikirin bayi kamu Sya dia butuh gizi yang  cukup "

" iya bawel aku makan nih " ucap Nasya sambil tersenyum dia tau dibalik sikap Tika yang crewet dia sangat perhatian padanya.

2 bulan telah berlalu

Kabar Nasya meninggalkan Adam semakin gencar dimana- mana  bahkan Adam tanpa ragu meminta bantuan pihak kepolisian untuk mencari dimana keberadaan istrinya.

Sebagian santri justru berharap Nasya tidak pernah kembali terlebih kini ustadzah Lulu terlihat semakin dekat dengan Adam meskipun Adam terlihat menjaga jarak.

"Sya  kapan kamu kembali? " pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulut Mega keduanya kini tengah melakukan video call

Nasya menghela napas dalam-dalam

"Aku gak pantes sama ka Adam  terlebih Adam mempunyai perempuan lain selain aku yang lebih pantas"

"Lalu ,bagaimana dengan anak kalian? "tanya Mega yang kini menunjuk perut Nasya yang semakin membesar.

Aku bakal nyerahin dia setelah dia lahir "

" kamu yakin bisa ngelakuin itu?" tanya Mega tepat sasaran.

" itu yang terbaik Mega buat kami berdua "

" kamu  bener- bener gila Nay , kamu gak kasian sama  Umi sama kiyai yang tiap hari do'ain kamu kang Adam sampai kurus karena mikirin kamu terus." Mega menatap Nasya lekat

" Nay kamu harus tahu,kang Adam dia sampe kehilangan semangat hidup dia hanya mengurung diri di kamar dan sesekali pergi ke pondok. "

"Tapi dia punya ustadzah lulu wanita yang sempurna dan layak sama Adam  Ga, sementara gue bukan apa- apa . "

"Apa  kamu sudah bertanya sama kang Adam langsung? "

Nasya menggeleng

"Yang kamu  tau cuma kata orang bukan dari mulut kang Adam  sendiri, kamu mikir gak sih Nay?" ucap Mega jengah

Bener apa yang di katakan Mega gue di butakan oleh api cemburu , sampai gue buta akan segalanya, ka Adam aku akan kembali juga anak kita tunggu aku sebentar lagi . Ucap Nasya membatin

"Aku harap kamu bisa pikirin semuanya dengan kepala dingin Nay kasian kang Adam, kamu jaga kandungan kamu banyakin juga istirahat aku ada pengajian sekarang aku tutup dulu ya vc nya. "

*****

Sebulan setelah Nasya melahirkan, Nasya semakin yakin untuk kembali ke pesantren tapi tidak sebagai Nasya, Nasya baginya sudah mati .

" Jadi keputusan lo untuk kembali ke darusalam sudah bulat sya? " tanya Tika

"Iya Tika, aku akan kembali bukan sebagai Nasya tapi dengan identitas baru"

"Maksudnya lo mau nyamar gitu ?, lo ga takut di usir ? "

"Sebenarnya gue takut, tapi gue pingin tau perasaan ke gue itu bagaimana "

"Bukannya selama ini dia nunjukin betapa sayang dia sama lo, apa itu kurang? "

"Sekalian gue nguji kesetiaan dia dengan gue pura-pura mati "

"Terserah lo deh, kalau ada apa-apa hubungi gue "  ucap Tika sambil tersenyum

" mommy ga tau gue di sini kan? "

"Tante kalau tau mungkin udah ke sini nyusul tapi lo tau sendirikan mommy lu ga pernah diem di rumah sekarang dia lagi di luar negeri nekat mau nemuin V Bts ke Korea " Tika menahan tawanya sejenak.

" padahal cucunya udah lahir, maaf ya nak ibu terpaksa lakuin semua ini demi kita, ibu pingin tau seberapa besar sayang papa kamu untuk kita " Nasya mencium bayi merah tersebut.

"Yakin mau kembali sekarang? " tanya Tika untuk kesekian kalinya

" bismillah gue yakin Tik, doa'in gue yah semoga penyamaran gue lancar "

" pasti gue selalu do'ain lo kok"

********

"Darussalam aku kembali " ucap Nasya begitu dirinya turun dari taksi sambil menggendong putranya perlahan kakinya melangkah menyusuri pondok pesantren Darussalam.

Nasya berjalan menuju rumah kiyai sambil menggendong putranya .

"Asalamualaikum" ucap Nasya sambil mengetuk pintu

"Waalaikumsalam" sahut umi dari dalam rumah.

" kamu siapa? " tanya Umi pada wanita bercadar di hadapannya

Umi memperhatikan wanita bercadar di hadapannya.
"Saya Nisya bu " ucap Nasya

"Siapa Mi? " tanya sang kiyai

"Saya Nisya, ibu susu dari bayi ini"
"Maksudnya?" Tanya kiyai sama umi heran .

" Mba Nasya sudah melahirkan dan meminta saya untuk menjadi ibu susu dari putranya . "

"Emang Nasya kemana? " tanya Umi khawatir.

"Nasya meninggal setelah melahirkan putranya " jawab Nasya.

" Inalilahi wa inna ilaihi rojiun " Umi nampak syok atas kabar yang baru saja di dengarnya

"Lalu bagaimana mungkin kamu bisa jadi ibu susunya? " tanya sang kiyai

" saya juga baru kehilangan bayi saya pa ustadz,dan saya  hanya menjalankan keinginan terakhir mba Nasya. "

"Lalu suami kamu? " kini Umi membuka suara.
"Suami saya  ... ... " ucapan Nasya berhenti

"Asalamualaikum" suara bariton itu mampu meluluh lantahkan perasaan Nasya saat ini dia menatap Adam tanpa berkedip sesaat perasaan bersalah menyeruak dalam dirinya

"Ka Adam, begitu kurus maafin aku ka " Batin nisya.

"Umi itu bayi siapa? " tanya Adam seulas senyum terbit dari pipinya yang kini semakin tirus.

"Ini anak kamu Dam, Nasya sudah melahirkan" Umi menjawab seadanya.

"Benarkah Mi lalu Nasya dimana?" tanya Adam namun sang Umi tak mampu menjawab pertanyaan dari anak satu- satunya tersebut rasanya ia tak sanggup untuk mengatakan kabar duka tersebut.

"umi jawab!,Nasya mana? Umi tau kan aku udah nunggu dia siang dan malam "

Nasya hanya diam menunduk, dia menangis di balik niqab yang dia kenakan.

"Jawab Mi Nasya dimana? "Tanya Adam dengan nada pedih

"Mba Nasya meninggal mas, saat melahirkan putra kalian. "Jawab Nasya dengan bibir bergetar.

" enggak, aku yakin Nasya masih hidup "

"Kenapa mas sangat yakin? "

Nasya menatap Adam sejenak sesaat pandangan mereka bertemu. Terlihat jelas Adam begitu merindukan sosok Nasya istri manjanya

"Sorot mata itu apakah mungkin wanita bercadar ini.... ?" gumam Adam dalam hati

Nasya segera memalingkan wajahnya

"Ya Alloh jangan sampai ka Adam tau kalau aku masih hidup sebelum aku tau yang sebenarnya. " ucap Nasya membatin .

Bersambung

Hijrah cintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang