**✿❀6❀✿**

100 9 4
                                    

Supaya kalian gak bingung dengan alurnya setiap part Aku akan kasih kode(✿) ini untuk part flashback dan (❂) untuk masa sekarang

H

appy reading

Flashback

Nasya masih mesam- mesem gak jelas membayangkan kejadian tadi dimana Adam menggendongnya ala brydal style lalu membawanya ke rumah kiyai Nasya juga bingung kenapa Adam malah membawanya ke rumah daripada ke UKS?.

" ya, ampun Sya ko bisa sampe terkilir gini " tanya Umi ketika melihat kaki Nasya yang sedikit membiru

" Nay jatuh Mi " sahut Nasya jujur

" makanya, kalo jalan hati- hati biar g kesandung " Umi menjawab sambil mengusap kepala Nasya dengan sayang

" tadi ka Adam ngagetin Mi, makanya aku jatuh " ( nyungsep lagi) Nasya merutuk dalam hati

" Adam... ?" Umi menatap putranya seolah meminta jawaban bisa- bisanya putranya berbuat seperti itu padahal dia tau kalo Nasya calon istrinya.

Merasa ada yang tidak beres Adam menghampiri keduanya lantas bertanya

" kenapa Mi? " tanya Adam ketika melihat tatapan sang ibu seolah menuntut sebuah jawaban

" kamu kagetin Nasya sampai jatuh ko bisa? "

Adam menatap Nasya sesaat gadis itu sepertinya sengaja memberikan informasi setengah- setengah pada ibunya,dan lihatlah Nasya masih masih senyum- senyum ga jelas pada dirinya, dasar cewe prik.

" gimana ga terkilir Umi, Nasya kan jatuh dari pohon " jawab Adam sambil terkikik geli mengingat kembali dimana Nasya jatuh dengan posisi kepala lebih dulu mendarat ke tanah untung saja bukan paping blok atau batu yang jadi permukaan gadis itu mendarat melainkan rumput Jepang yang sengaja di tanam.

" Astaghfirullah Nay kamu manjat pohon? " tanya Umi tìdak percaya

"Iya Mi he..he.." cengir Nasya dengan tampang bodohnya

Sementara Adam hanya terkekeh pelan karena tingkah gadis tersebut
Sementara Umi terkesiap melihat ekspresi tìdak terduga dari putra semata wayangnya tersebut.

"Dam kamu panggil tukang urut deh biar kaki Nasya di urut ini pasti sakit sampe biru gitu "

" biarin aja sih Mi, biar dia ga kelayapan waktu ngaji " ucap Adam sebenarnya dia ga tega berkata seperti itu tapi Nasya harus di beri sedikit pelajaran supaya dia jera pikirnya.

" Dam kalo di biarin nanti tambah sakit kakinya bisa- bisa nanti Nasya pincang"

" seenggaknya kalo dia sakit dia bisa diam dan gak kelayapan kemana-mana " ucap Adam menusuk

" ya ampun calon imam kaki gue sakit bukannya di obatin malah ceramah huaaa Umi.... Ka Adam ga berperikesantrian sih "

Umi nampak terkejut dengan kata yang baru saja terlontar dari mulut Nasya apa Nasya sudah tahu?

" calon imam? " tanya Umi pada Nasya

" ohhh itu iya calon imam Nasya naksir sama anak Umi " terang Nasya blak-blakan

Hijrah cintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang