══✿══╡°˖✧17✧˖°╞══✿══

82 4 0
                                    

Hari pingitan tiba Adam di buat uring-uringan karena tidak bisa menemui Nasya ini adalah hari ke tiga dan Adam benar-benar tak tahan ingin segera bertemu dengan Nasya .

Nasya tinggal di rumah yang sudah selesai di renovasi  rumah untuk keduanya nanti,penjagaan pun begitu ketat karena banyak nya para saudara dan beberapa santri yang menemani Nasya di rumah ini termasuk sang mommy.

Adam begitu gelisah sedari tadi pikirannya ga tenang dia terus teringat akan sosok gadis bar- bar yang entah sejak kapan mengisi relung hatinya

" kang kenapa dari tadi sepertinya gelisah? " tanya Azriel menepuk pundak sang sahabat

" kamu bawa handphone? " tanya Adam to the poin

" ada kang "

" kalau begitu boleh saya pinjam sebentar " pinta Adam tanpa basa- basi

" pasti mau nelpon mba Nasya  ya "ucap Azril sambil menyerah kan HP miliknya.

Adam tidak terlalu menanggapi  godaan dari Azril dia langsung menelpon orang yang telah membuatnya cemas hari ini.

Sementara Nasya gadis itu tengah memakai hena di kedua tangannya belum lagi sang mommy yang terus menceramahinya pasalnya begitu mendekati  hari H justru jerawat muncul di wajah Nasya.

Handphone milik Nasya berdering sebuah no yang cukup pamiliar karena beberapa hari ini no ini sering mengganggu Nasya

"Mega tolong ambilin HP aku !" titah Nasya pada sahabatnya
Mega segera memberikannya dengan senyum jail menghiasi parasnya

"Sepertinya kang Adam benar-benar ga sabar Nay " ucap Mega terkikik geli

Nasya hanya memutar bola matanya malas

"Asalamualaikum "  suara dari sebrang sana langsung terdengar

" waalaikumsalam ka " jawab Nasya yang begitu hapal dengan suara tersebut

" kamu lagi ngapain Nay? "

"A.. Aku lagi di pakain hena ka "
" udah selesai ?" tanya Adam berbasa- basi.

" udah ko barusan ka kenapa? "

" takutnya ganggu Nay " ucap Adam  jujur

" engga ko udah selesai ka "

" udah jam 10 cepet tidur ya! "

" iya ka, kamu juga " jawab Nasya malu- malu

Adam sudah bisa menebak kalau pipi Nasya saat ini sudah bersemu merah

"Sampai ketemu di pelaminan " ucap Adam semakin gencar menggoda Nasya

Sementara Nasya gadis itu hampir guling - guling gak jelas di atas kasur  namun tindakan itu berhasil di cegah Mega karena hena yang Nasya pakai belum kering.

Pesta kembang api sudah di mulai beberapa saat yang lalu sepertinya malam ini adalah pesta bagi semua penghuni pesantren Darussalam pasalnya dari pengajian tadi sore  lalu di lanjutkan dengan penampilan dari para santri dan santriwati menunjukkan kebolehan mereka untuk  membawakan marawis dan lantunan sholawat yang di iringi musik gambus.

" ini benar-benar hajat besar ya mom? " tanya Robby pada sang istri

" iya pih ga sia- sia kita ngeluarin duit , acaranya meriah banget "

"Nasya gimana? "

"Dia udah siap kita tinggal nunggu Adam datang .

Pawai obor menghiasi kota garut malam itu bahkan sang Calon pengantin di arak menggunakan mobil sebelum memasuki aula untuk melakukan proses ijab kabul Adam nampak gagah dengan baju pengantin yang di kenakannya.

Nasya nampak cantik dengan balutan kebaya putih khas Sunda yang kini sedang menunggu Adam mengucapkan  ijab kabul  dia nampak cemas  terlihat dari kedua jarinya yang tak henti mengucapkan kalimat tasbih dan takbir.

"Qabiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkir wa radhiltubihi, wallahu waliyu taufiq. "  ucap Adam dalam sekali tarikan napas

Semua orang nampak terharu dengan apa, yang diucapkan Adam barusan terlebih para santriwati pupus sudah semua harapannya mulai sekarang Adam telah sah menjadi suami dari Nasya marselia, mega nampak tersenyum melihat sahabatnya kini telah resmi menjadi istri dari ustadz  yang di gilai para santriwati

" ciee udah sah " goda Mega yang kini akan membawa Nasya ke aula

"Gue... Gugup banget ga " ucap Nasya

" kang Adam ganteng banget sumpah " ucap Mega semakin gencar menggoda Nasya

"Mega... Ih " rutuk Nasya

" ciee nyonya Adam  tuh lihat kang Adam liatin kamu tanpa berkedip " bisik Mega kini keduanya memasuki aula dan Nasya pun duduk di sebelah Adam.

Lalu keduanya menandatangani buku nikah dan beberapa surat dari pihak  KUA

Adam memasangkan cincin pernikahan keduanya di jari  manis  Nasya lalu mencium kening Nasya dengan durasi cukup lama  jangan tanyakan dengan detak jantung Nasya yang kini sudah menggila  para santri bersorak gembira berbeda dengan santri wati puteri yang justru seolah menganggap Nasya merebut pacar mereka.

Dan kini giliran Nasya yang memasangkan cincin di jari yang sama di tangan Adam lalu mencium punggung tangan laki- laki yang kini telah resmi menjadi suaminya.

Acara telah selesai sejak 2 jam yang lalu Nasya pun kini sudah mengganti pakaian nya menjadi pakaian biasa  namun sejak tadi dia tak dapat menahan sakit di bagian perutnya  punggung nya terasa  panas dan perut terasa keram jelas dia tau ini tanda- tanda dirinya akan mendapatkan tamu bulanan.

Adam baru saja memasuki kamar keduanya melihat Nasya hanya tiduran sambil memegangi perutnya  membuat Adam curiga

" Sya kamu kenapa? Tanya Adam
" perut Aku keram ka sakit banget " cicit Nasya lirih
Adam langsung beranjak dari kasurnya   menuju dapur mencari botol kosong lalu mengisinya dengan air panas  Umi yang baru saja datang menghampiri Adam.

"Adam ko malah di sini, ini untuk apa air panas? "

" Nasya perutnya kram mi, Adam ke kamar dulu Mi" ucap Adam terburu- buru.

Adam menghampiri Nasya yang masih meringkuk layaknya janin

" Sya tidurnya di lurusin! " ucap Adam lalu meletakan botol tersebut tepat di perut Nasya.

"Makasih ka " ucap Nasya

" sakit banget ya? " Tanya Adam
Nasya hanya mengangguk

" mana lagi yang sakit? " Tanya Adam

" punggung Aku panas ka, tapi gak apa- apa nanti juga sembuh sendiri kalau udah keluar "

"Aku pijet mau? " tawar Adam

Mendengar kata pijet membuat Nasya teringat akan kejadian di mana kakinya terkilir

" ngga usah ka, gak apa ko nanti baik sendiri " ucap Nasya khawatir dia tidak Mau Adam menjadi korban tamparan berikutnya .

" ya udah kamu istirahat! " ucap Adam lalu beranjak berdiri

" ka.. Mau kemana? "

" solat dulu Sya sebentar" ucap Adam sambil tersenyum.

" maaf ya ka Aku gak bisa nemenin " cicit Nasya.

" lain kali bisa kamu istirahat ya! " ucap Adam sebelum  mencium pipi Nasya sekilas
  Lalu segera masuk ke dalam kamar mandi.

Nasya memegang pipinya yang baru saja di cium oleh Adam

" tuh orang senang banget bikin gue jantungan  "

     Bersambung.

Hijrah cintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang