HAPPY READING
* * *
Tit....tit....tit...
Alarm ponselku berbunyi. Aku terbangun. Berusaha membuka mata yang masih sulit untuk terbuka. Mulai berusaha untuk mengumpulkan energi untuk beranjak dari kasur. Mulai menuju ke kamar mandi.
Beberapa menit kemudian, aku sudah siap dengan seragam rapi dan dasi yang terpakai di leher. Bergegas menuju ke ruang makan yang sudah tersedia sebuah roti dan ya seperti biasa yaitu selai coklat kesukaanku.
15 menit kemudian alarm ponselku kembali berbunyi, menunjukkan pukul 06.15 pagi. Aku mulai bersiap untuk berangkat. Mengambil sepeda motor yang terparkir di garasi rumah.
Perlahan mulai menarik gas. Semakin lama semakin cepat. Melewati beberapa rumah dan tikungan. Namun 950 meter sebelum sekolah aku berpapasan dengan filya yang berjalan santai. Aku pun menawari tumpangan kepadanya.
"Fi, ayo gw anter." tawarku.
"Eh, g ush deh, gpp." balasnya singkat
"Loh beneran gpp, cepet naik." tawarku sekali lagi dan akhirnya dia mau.
"Beneran nih ? Ok gw naik."
Mulai menarik gas dengan perlahan. Hawa pagi yang sejuk serasa menusuk hingga ke dalam tulang. Gas makin kutarik, kecepatan makin meninggi. Filya sedikit takut dan reflek berpegangan kepadaku.
Tak lama aku sampai di depan gerbang sekolah. Filya mulai turun dan mulai melewati gerbang sekolah. Aku bergegas memakirkan sepeda motorku ketempat biasanya yang tidak asing lagi bagiku.
Aku mulai berjalan melewati gerbang, kelas-kelas yang sedikit ramai dengan lalu lalang murid lain. Berjalan dengan sedikit menunduk melewati beberapa gerombolan murid-murid lain.
Aku hanya mendapati kelas yang sudah sedikit ramai dan tak ada raut wajah yang seolah mempeedulikanku. Aku mulai duduk di bangkuku dan mulai mengeluarkan buku pelajaran dan tak tertinggal juga buku novel yang senantiasa selalu aku baca.
Tak perduli apapun yang berada di sekitarku yang juga seolah tak mengganggapku ada. Aku pun membaca buku itu hingga bel masuk berbunyi.
Bek berbunyi, aku mulai menutup buku novel itu dan mulai membaca buku pelajaran. Tak lama guru pun datang. Guru mulai menerangkan materi lagi yang sangat membosankan.
Memaksaku untuk tetap mendengar penjelasan materi itu yang sesekali tidak masuk ke dalam pikiranku. Tiba-tiba filya meletakkan kepalanya di pundakku, sontak saja aku terkejut dan hampir saja menarik bahuku, namun aku tetap membiarkannya.
Filya ternyata tertidur. Tiba-tiba guru melihat filya yang tertidur di pundakku.
"He, itu kenapa kok tidur ?!!" ujar guru dengan nada menyentak.
Sontak saja filya langsung terbangun dan menjawab perkataan itu.
"Itu pak, ngantuk." balas filya dengan sedikit tersenyum ragu.
"Keluar kamu! Mengahadap bendera sana !!" ujar guru sekali lagi.
Dan guru menyuruh filya ke tengah lapangan dan menghadap bendera. Tiba-tiba guru juga menyuruhku keluar karena dianggap telah mengambil kesempatan pada filya.
Aku pun mulai beranjak dari tempat duduk dan mulai keluar kelas. Murid-murid lain mulai menyorakiku dan ya begitulah. Aku dan filya berdiri di depan tiang bendera, ditengah teriknya matahari siang yang cukup panas.
Berdiri dengan salah satu kaki diangkat dan tangan di telinga. Hingga jam istirahat dimulai. Pandangan semua murid mulai ke kita berdua. Kita berdua hanya bisa menunduk dengan keringat yang bercucuran.
KAMU SEDANG MEMBACA
YES, I'M FINE (On Going)
Teen FictionWELCOME GUYSS Ini adalah cerita yang menyajikan perjalanan hidup seorang remaja yang harus menghadapi sikap kedua orang tuanya yang sangat ambis dalam karir, Begitu pula dengan kisah asmara dia yang sedikit berantakan... "NO ! AKU SUDAH CAPEK DENGA...