HAPPY READING
* * *
pagi hari yang cerah, suara burung-burung yang berkicau dan angin pagi yang mulai menyambut. Aku yang sudah siap dengan seragam batikku segera berangkat ke sekolah.
Namun, aku sedang menunggu pesan singkat dari filya yang kemarin sudah janji untuk mengabariku. Beberapa menit aku menunggu sambil berulang kali mengecek ponselku tak kunjung ada pesan yang muncul.
Aku memutuskan untuk berangkat. Menarik gas dengan perlahan, namun belum sampai 2 meter tiba-tiba ponselku yang sedari tadi disaku bajuku bergetar menandakan adanya suatu pesan masuk.
Aku langsung berhenti di pinggir jalan dan membuka pesan itu. Dan benar sesuai dengan perkiraanku yakni dari filya. Namun isi pesan itu sungguh tak terbayangkan.
"Nak, filya nggk usah di jemput. Sakitnya makin parah." Ujar ibu filya dilanjut dengan menutup panggilan telponnya. Aku terdiam sejenak, mencerna perkataan dari ibu filya tadi.
Beberapa menit terdiam aku sadar matahari sudah semakin naik dan jam menunjukkan pukul 06.48 pagi. Aku segera bergegas menuju ke sekolah. 10 menit kemudian aku pun sampai, segera masuk ke dalam sekolah yang tak asing lagi dan sangat membosankan.
Pelajaran dimulai. Seperti biasa mengerjakan tugas yang terasa tidak akan ada habisnya ditambah sensasi guru killer yang sangat mencekam. Jam pertama dan kedua telah selesai. Pelajaran pun berganti.
2 jam kemudian. Bel istirahat berbunyi. Tak peduli apapun itu aku langsung bergegas menuju ke kantin yang sudah sangat ramai.
Ya, seperti biasa aku hanya membeli sebuah roti berselai coklat didalamnya dan 1 botol air mineral. Dan berjalan kembali ke dalam kelas yang mulai riuh. Aku masih terpikirkan dengan keadaan filya saat ini.
Bel kembali berbunyi, pelajaran yang sama pun dimulai kembali. Rasanya tidak ada hari untuk bersantai. Setiap hari terus dibayangi tuntutan-tuntutan tugas yang sudah menggunung.
Beberapa jam kemudian pelajaran berganti.....
Aku sudah mulai lelah dan sedikit ngantuk. Meletakkan kepalaku diatas meja ditengah guru yang sedang menjelaskan materi.
"Vero ! Jgn tidur !." Bentak guru. Sontak aku segera menangkan kepalaku dan kembali melihat papan jelek itu. "I-iyh pak."
Pelajaran kembali dilanjutkan.....
* * *
Bel pulang berbunyi..... Kring....kring.....kring...
"Selamat siang pak"
"Siang, selamat pulang, hati-hati dijalan."
"Iya, pak."
Guru mulai meninggalkan kelas diikuti oleh murid-murid lain. Aku mulai membuka ponselku hanya sekedar mengecek pesan dan mulai bergegas pergi meninggalkan kelas.
Pikiranku mulai tertuju kepada filya. Raga mulai menunjukkan rasa ingin untuk menjenguk filya untuk mengetahui keadaannya saat ini.
Tak pikir panjang aku segera menarik gas menuju kerumah filya. Mulai meninggalkan lokasi sekolah yang riuh dengan banyak murid dan kendaraan-kendaraan yang melintas.
Hari ini keadaan jalanan sangatlah ramai hingga macet mulai dari 50m setelah meninggalkan sekolah. Hawa panas jalanan mulai menyengat, aku segera mendahului mobil dan truk yang berada di depanku.
500 meter telah kulewati. Tak kunjung menemukan ujung kemacetan. Namun di depan ada sebuah persimpangan yang sangat ramai. Melewati persimpangan itu tanpa memperdulikan lampu merah yang masih menyala.
KAMU SEDANG MEMBACA
YES, I'M FINE (On Going)
Teen FictionWELCOME GUYSS Ini adalah cerita yang menyajikan perjalanan hidup seorang remaja yang harus menghadapi sikap kedua orang tuanya yang sangat ambis dalam karir, Begitu pula dengan kisah asmara dia yang sedikit berantakan... "NO ! AKU SUDAH CAPEK DENGA...