FIRST PROBLEM

9 2 0
                                    

HAPPY READING

* * * * *

.....bel kembali berbunyi. Menandakan waktu istirahat sudah selesai. Aku bergegas berlari dan membeli dua minuman kemasan.

Memberinya kepada filya yang sedari tadi belum sempat minum. Pelajaran dimulai.

Hening beberapa menit, tiada percakapam diantara kita, kita semua sibuk dengan materi didepan.

"Fi, nanti pulang aku anter." ujarku.

"Boleh ?" balasnya singkat. Aku pun menganggukkan kepala.

Kita berdua kembali fokus kepelajaran didepan.

*****

Kring....kring...kring....

Bel pulang berbunyi. Kami sudah berkemas untuk berdoa dan pulang...

Aku dan filya berjalan menuju ke luar sekolah. Aku mengambil sepeda motorku yang terparkir disamping sekolah. Aku sudah berjanji untuk mengantarkan filya pulang.

Kita berdua bercanda dan tertawa di perjalanan hingga hampir saja terjatuh.

"Besok ku jemput ya." ujarku sambil tertawa pelan.

"Ha ? Serius ?" balas.

"Iyh." ujarku dengan senang.

"Iyh deh." balasnya sambil mencubit pipiku. >//<

Akhirnya kita sampai di depan rumah filya. Filya mulau turun dan aku memutarbalikan tujuan motorku. Aku mulai mengegas dan melambaikan tangan dan dibalas lambaian tangan oleh filya.

"Hati-hati." ujarnya sedikit berteriak.

"Iya." balasku mulai menjauh dari lingkungan rimah filya.

Aku mulai melajukan motorku di atas 40 km di jalan raya yang lumayan ramai dengan kendaraan-kendaraan besar. Mulai memasuki area perkampungan dengan jalan yang tak begitu lebar namun ramai dilalui oleh para pengendara.

Aku telah sampai didepan rumah. Memakirkan motorku dan mulai membuka pintu. Krek..... Aku langsung masuk dan duduk di sofa ruang tamu yang selalu kunantikan, membuka ponsel dan memainkannya hingga tak kenal waktu.

Jam sudah menunjukka pukul 16.34 sore, waktu yang sangat sore bagiku. Aku segera berganti baju dan mandi dengan cepat. Setelah itu aku mulai membersihkan seisi rumah yang menjadi tugas sehari-hariku.

Sebuah suara sepeda motor masuk ke dalam garasi. "Mungkin itu mama dan papa" ujarku dalam hati. Aku segera membukakan pintu untuk kedua orang tuaku yang kusayang itu.

Aku bersalaman, mereka hanya menerima salamanku dan berlalu masuk ke dalam rumah begitu saja. Aku hanya bisa tersenyum melihat sikap kedua orang tuaku itu.

Aku kembali ke sofa lembut dan sedikit lusuh itu. Menikmati makanan dan membaca buku ditemani dengan lagu santai yang kuputar. Sungguh aku tidak pernah merasakan nyamannya dirumah seperti ini. Penuh dengan keheningan dan ketenangan.

Beberapa menit mulai terdengar suara teriakan dan barang yang seolah sengaja dibanting. Aku hanya membiarkan dan mengabaikannya. Akhir-akhir ini kedua orang tuaku sering bertengkar.

Tiba-tiba....

"Brakkkk......" suara bantingan pintu yang membuatku kaget.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YES, I'M FINE (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang