Episode 4

27 2 0
                                    

'kalau gua ga bisa?' pertanyaan Joshua tempo hari kembali terngiang di telinga Neena.

"Hai Neena," sapa Daniel. membuyarkan lamunan gadis itu.

"iya?"

"Gua mau nitip jam tangan gua, soalnya gua mau latihan basket," ucap Daniel lantas mengambil tangan Neena dan memasangkan jam tangannya pada pergelangan tangan gadis itu. Nampak kebesaran di tangan Neena, tapi tak apa bagi Daniel.

"Tapi kalau ilan--"

"Gabakal, asal ga di lepas," ucap Daniel sambil tersenyum tipis.

"Kenapa gak kakak titipin ke temannya aja?"

Daniel nampak berpikir sejenak, lalu membungkuk sedikit dan menyamakan tingginya dengan Neena.

"Kita kan bisa temenan aja mulai sekarang," jawab cowok itu sambil tersenyum tipis dan menggusak kepala gadis itu gemas.

"Tapi-"

"Yaudah gue pergi dulu," sela Daniel lantas berlalu meninggalkan Neena sebelum gadis itu sempat mengatakan sesuatu.

"Pepet teross.." tegur Ghani.

"Sudah dapat nomornya?" Tanya Farrel yang berjalan tepat di sebelah Daniel. Di balas gelengan oleh Daniel.

"Tumben, biasanya satset satset udah tidur bareng aja Lo," singgung Ghani langsung mendapat lirikan tajam Daniel.

sekarang baru jam istirahat pertama, anak kelas Daniel, dan ketiga cowok itu sudah siap dengan seragam basket mereka dan segera menuju ke lapangan. karena sebentar lagi akan ada perlombaan basket, jadi mereka harus mulai mempersiapkan diri.

"Ayo bersiap di tempat semuanya," ucap Randy, guru olahraga sekaligus pelatih basket mereka. Langsung di turuti oleh Daniel dan anak anak basket lainnya segera berkumpul di lapangan.

"Seperti biasa, saya akan membagi dua tim kalian, masing masing tim akan berisi pemain utama dan pemain cadangan." Ujar Randy, "tim pertama, Daniel, Ghani, Juna, Yazrel, Hendra.. tim kedua Farrel, Arya, Leon, Dito, Berryl."

"Tim pertama, ada dua pemain utama, Daniel dan Ghani, tim kedua, Farrel, Arya, Leon ya? Deal?" Tanya Randy.

"Pak," ucap Ghani mengacungkan tangan.

"Ya kenapa?"

"Saya bosen di kelompokin sama Daniel terus pak, tukeran ya?"

"Saya saja yang sama Daniel pak," ujar Leon seorang pemain utama dari kelas 10, mengajukan diri, di balas anggukan oleh Randy.

"Sudah tidak ada tukar menukar lagi, sekarang bersiap di posisi semuanya!"

PRIITT!

Permainan di mulai, dan seperti biasa, tim Daniel selalu mencetak satu poin lebih cepat dari lawannya. Namun ada yang sedikit berbeda hari ini, mungkin karena Ghani memutuskan untuk berada di tim yang berlawanan dengan Daniel. Kedua tim jadi memiliki skor yang perbandingannya tidak begitu jauh dari Daniel.

Jika biasanya tim lawan selalu tertinggal 3 poin, berkat Ghani, tim yang melawan Daniel bisa mengejar hingga perbandingan poin di antara keduanya hanya berjarak 1 poin saja. Dan di babak pertama, Ghani bisa menyeimbangkan poinnya dengan Daniel.

"SEMANGAT MONYET!" Sorak seorang gadis di kejauhan.

Sosok gadis tomboy berambut pendek sebahu, dia Aily Zelyna, atau biasa di panggil Ily oleh Neena yang merupakan teman dekatnya, atau 'Zey' oleh anak anak lain.

Puzzle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang