"Kak Daniel!" Panggil Neena yang sudah menunggu di taman yang berada tepat di belakang apartemen alexander.
Gadis itu sudah rapi dengan kaos putih polos lengan panjang dan celana pendeknya, langsung berlari kecil menghampiri Daniel yang baru saja tiba di tempat yang mereka sepakati.
"Imut juga.." Batin Daniel sambil memperhatikan Neena yang berlari kecil ke arahnya.
Entah karena gadis itu menggerai rambut panjangnya kah? Atau karena berpakaian bebas kah? Intinya di minggu pagi ini, gadis itu terlihat sangat manis.
"Udah nunggu lama?" Kekeh Daniel.
"Enggak kok, Neena juga baru sampai," ucap Neena cengengesan.
"Maaf ya udah bikin lo nunggu," ucap Daniel menggusak poni tipis Neena.
"Mau makan sesuatu dulu sebelum ke sana?" Tanya Daniel sambil memarkirkan motor nya di parkiran taman.
Karena taman Alexander dan perpustakaan tujuan mereka berjarak tidak begitu jauh, jadi keduanya memutuskan untuk berjalan kaki saja. Sekalian jalan jalan pagi biar sehat.
"Nggak deh.. Neena juga udah makan," jawab gadis itu di balas anggukan Daniel.
"yaudah, ayo," ajak Daniel otomatis menggandeng tangan gadis itu saat akan menyebrang. sontak membuat tubuh gadis itu serasa panas dingin. Belum terbiasa dengan perlakuan seperti itu.
"Tangan lo keringetan nih, lo grogi?" Tanya Daniel tertawa di balas gelengan cepat Neena yang kemudian terdiam, memperhatikan kanan dan kirinya. Entah karena sekarang ini hari minggu kah maka pagi ini lebih banyak lagi kendaraan yang hilir mudik?
Sesekali gadis itu juga menatap ke arah Daniel, cowok itu juga terlihat lebih rapi dari biasanya. Meski di hari hari yang lain Daniel sudah terlihat tampan, tapi entah kenapa hari ini Daniel terlihat lebih tampan saja. Dan Neena mengakui itu. Bagaimanapun, Neena kan juga perempuan yang tertarik dengan lawan jenis.
Padahal Daniel hanya mengenakan kaos putih dan jaket hitam sebagai luaran, juga celana jeans hitam panjang rapi dan sepatu kets yang membungkus kaki.
Style rambutnya juga sama seperti biasa saat cowok itu di sekolah. Tapi rasanya hari ini ia terlihat lebih tampan saja bagi Neena. Entah, mungkin bagi gadis gadis lain juga seperti itu.
"Ayo Neena," ajak Daniel, mengajak gadis itu menyebrang setelah akhirnya kendaraan yang lalu lalang sudah sedikit berkurang.
"Kakak ganteng ya," puji Neena tiba tiba membuat Daniel terbatuk, tertohok ludah sendiri.
"Lo juga kelihatan lebih ceria aja pagi ini.." ungkap Daniel jujur.
"habisnya Neena senang, perpustakaan nya udah mulai buka hari ini.." jawabnya cengengesan.
"Ini kan perpusnya?" Tanya Daniel begitu tiba, "beuh rame banget.."
"Mungkin karena nunggu pembukaan.." ucap Neena, kemudian bergumam kecil, sedikit kecewa, "padahal Neena kesini pagi pagi karena mau berdiri di depan.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Puzzle
Romanceseperti sebuah potongan puzzle yang hilang dan meninggalkan sebuah lubang kosong di satu tempat. dimana potongan puzzle itu? apakah sudah hilang? atau .. mungkinkah ada yang menyimpankannya untukku?