Episode 7

15 2 0
                                    

Tuk..

"Eh?" Gumam Neena terkejut saat tiba tiba saja seseorang meletakkan minuman dingin di atas mejanya.

"Buat lo,"

"Mm.. makasih," ucap gadis itu ragu ragu menerima minuman dari Daniel.

"Baca buku lagi?" Tanya Daniel mengambil posisi duduk di sebelah Neena. Lelah setelah membereskan buku.

"Iya," jawab Neena tersenyum canggung lalu kembali membaca bukunya.

"Lo tau, ini hari terakhir gue beres beres perpus," ucap Daniel kembali membuka pembicaraan setelah hening beberapa saat.

"Humm.." jawab Neena mengangguk angguk, bingung harus merespon seperti apa.

"Btw, coba ukur tangan lo," ucap Daniel menunjukkan telapak tangannya ke arah Neena.

"Buat apa?"

"Sebentar aja.." jawab Daniel tersenyum manis.

Neena terdiam sejenak, kemudian menurut, menyatukan telapak tangannya pada telapak tangan Daniel ragu ragu.

"tangan Lo berkeringat ya," ucap Daniel kemudian tertawa kecil, sontak membuat wajah manis gadis itu memerah dan menarik tangannya menjauh dari Daniel. Namun gerakan tangan cowok itu lebih cepat menahan tangan Neena

"Tangan Lo imut, gue genggam terus kayak gini juga gapapa kan?" Tanya Daniel sambil bertopang dagu dan menatap Neena sambil tersenyum tipis.

"Tapi.. tapi kita lagi di perpus.." cicit gadis itu memelankan suara.

"berarti di luar perpus boleh?" tanya Daniel tertawa pelan.

"ya.. ga gitu," jawab Neena.

"Memangnya kenapa? Tangannya tinggal di rebahin aja di atas meja kan? Kayak gini.." ucap Daniel masih tetap menggenggam tangan gadis itu sambil merebahkan tangannya juga tangan Neena di atas meja.

"Tapi kalau lo mau kabulin permintaan gue, gue lepasin deh," ucap Daniel.

"memangnya kakak mau apa?" Tanya Neena menyerah.

Daniel tersenyum tipis menanggapi.

"Nanti sore.. ayo pergi makan bareng gue.."

.

.

"Kenapa nggak di makan? Lo nggak suka?" Tanya Daniel saat melihat Neena tidak menyentuh makanannya sama sekali.

"enggak.. cu-cuma agak nggak nyaman aja," jawab Neena jujur.

"Kenapa?" Tanya Daniel.

"Baru pertama kali jalan seperti ini.." cicit gadis itu.

"Sama Joshua ga pernah?"

"Kak Joshua biasanya cuma diam di rumah, soalnya kalau pengen makan apa apa tinggal di sebutin aja ntar bakalan ada yang nganterin kok." Cerocos Neena.

"Orang kaya mah beda ya," ujar Daniel kemudian tertawa.

"Lo sama Joshua pacaran?" Tanya Daniel di balas gelengan cepat Neena.

"Hati hati kalau ngomong, nanti kakak di sunat lagi sama kak Freiya," ujar Neena.

"Freiya pacaran sama Joshua?"

"Dia suka Joshua," jawab Neena.

"Lo sendiri pernah pacaran?" Tanya Daniel di balas gelengan cepat oleh Neena.

"Kalau gitu, biar gua jadi yang pertama buat lo.." ucap Daniel.

"Hm?" Tanya Neena tidak fokus mendengarkan Daniel.

Puzzle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang