𝐃𝐰𝐢𝐝𝐚𝐬𝐚

8 5 1
                                    

HAPPY READING

"sini biar gua bantu angkat ni barang-barang. lu tunggu aja dibawah." Ucap Bang Satria sembari menarik pelan box yang dibawa Deeva.

"ay ay kapten"

   Pagi ini mereka sibuk mengangkat barang Deeva satu persatu ke dalam mobil. Kali ini memang Bang Satria sengaja membawa mobil karena biar lebih efisien. Tidak bolak-balik dari Tangerang ke Jakarta Pusat.

"bang lu kok bawa barang juga?" Tanya Deeva dengan bingung.

"lu lupa Deev kalo apartemen kita sebelahan? gua sengaja pindahin barang-barang hari ini juga biar sekalian. karena ya bisa dibilang di apartemen gua barang-barangnya cuma itu-itu aja," Jawab Bang Satria.

"jadi kesimpulannya lu bakal menetap di apartemen bang?" Tanya Deeva kembali.

"betul. 100 untuk adikku tersayang," Ucap Bang Satria dengan lebay.

"gua curiga lu sebenarnya suka sama gua, iya kan? ngaku lu bang?" Curiga Deeva seraya menyipitkan matanya.

"yakali. lu bukan selera gua kali," Balas Bang Satria.

"emang kenapa? secara gua kan cantik, multitalent?" Ucap Deeva yang heran pada Bang Satria.

"iye bener emang lu cantik, multitalent cuma kurangnya 1 lu itu Deev?" Ucap Bang Satria menggantung kalimatnya.

"apa bang?"

"kurang waras," Ucap Bang Satria dengan santai, yang justru membuat Deeva naik pitam.

"bener-bener kaga ada akhlak lu ye bang. berantem yok?" Seru Deeva yang sudah ancang-ancang ingin memukul Bang Satria.

"ga dulu Deev." Balas Bang Satria dengan tersenyum jenaka. Langsung masuk mobil dan menancap gas.

"woy bang, gua belum masuk bego," Teriak Deeva yang semakin kesal melihat Bang Satria. Pasalnya ia belum naik tapi Bang Satria sudah meninggalkannya.

"Sorry Deev kelupaan hehe." Ucap Bang Satria dengan watados. Saat ia telah memundurkan mobilnya.

"ck. kebiasaan"

   Mereka berdua segera melaju ke apartemen. Setelah menempuh jarak ± 1 jam akhirnya mereka sampai. Btw kebetulan hari ini Deeva masuk shift malam, jadi ia tak perlu takut telat.

   Terlihat bangunan mewah di depan mereka yang bertuliskan "Arutala Residence".

"yuk Deev. kita langsung masuk aja kartu akses lu ada di gua. gua juga udah minta bantuan security buat ngangkat barang-barang kita." Ajak Bang Satria yang telah selesai memarkirkan mobilnya.

"gua ga sabar liat hunian baru gua," Jawab Deeva dengan raut bahagia.

"let's go," Ucap keduanya berbarengan, membuat mereka seketika tertawa.

   Apartemen ini sendiri memiliki 50 lantai. Fasilitasnya juga lengkap, mulai dari kolam renang, tempat parkir, tempat gym, masjid, tempat golf, supermarket, mall, tempat bermain anak-anak, taman, mini cafe dan foodcourt. Kawasannya juga strategis terletak di tengah-tengah pusat kota.

Tertulis nomor 205 di bagian atas pintu.

"ini dia kamar lu Deev, sedangkan kamar gua ada di sebelah lu nomor 206," Ucap Bang Satria yang menjelaskan berbagai macam tentang apartemen ini.

"sorry kalo gua norak tapi ini bukannya terlalu mewah ya bang?" Tanya Deeva pada Bang Satria.

"gua mau yang terbaik buat lu. Selama lu betah disini gua udah seneng Deev," Jawab Bang Satria dengan serius.

Dwikala Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang