Chapter 12

2K 208 12
                                    

‘Hurt’
12



Annyeong blinkeu 👋👋😊
Chacha up part terbaru lagi hari ini 🙃
Semoga kalian suka ya🙃
Dan buat yang udah ninggalin komennya kemarin, terima kasih banyak😊

Jangan lupa tekan tombol bintang di pojok kiri sebelum membaca ya🙃
Ma'afkan semua typo yang ada🙃

‘Mengapa sangat sulit untukku merasakan kebahagiaan yang seutuhnya? Mengapa disetiap titik senyuman dari bibirku selalu ditebus dengan rasa duka? Apa aku memang tidak pantas untuk bahagia? Apa aku memang pantas untuk disiksa? Dunia benar-benar sangat kejam padaku. Sekali saja tuhan tidak pernah berpihak padaku.’

Happy Reading...


...




Di sebuah restauran sederhana yang ada dipinggiran kota. Tampak seorang peria paruh baya tengah sibuk membersihkan meja yang kotor bekas pelanggan yang mampir ke restauran miliknya. Sedangkan tak jauh dari lelaki paruh baya itu, tampak seorang lelaki tampan berusia 24 tahunan juga tengah membereskan meja yang berada tepat didekat jendela kaca restauran itu.



Dua orang lelaki itu adalah Park Jiyoung dan putranya Park Jimiin. Sosok yang mempunyai hubungan tali dengan putri sulung dari keluarga kaya raya Choi. Mereka adalah ayah kandung dan juga saudara tiri Jisoo.


“Appa.. Semuanya sudah selesai. Mari pulang kerumah dan istirahat.” Ajak Jimiin setelah semua kegiatan yang dilakukannya selesai.



Jiyoung yang juga baru saja menyelesaikan pekerjaannya beralih menatap teduh kearah putra semata wayangnya itu.

“Hemm kajja...”


Keduanya segera keluar dari bangunan sederhana itu dan segera berjalan menyurusi trotoar yang ada dipinggir jalan. Mereka memang terbiasa berjalan kaki setelah pulang dari restauran. Karena rumah mereka sangat dekat dengan restauran yang mereka kelola. Bahkan jaraknya hanya bisa ditempuh dalam waktu sepuluh menit perjalanan.


HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang