Chapter 22

1.4K 177 29
                                    

‘Hurt’
22

Annyeong gayss👋👋
Chacha back😊😊
Mianhae karena menghilang tiga hari wkwk😁😁

Oke semoga kalian masih setia nungguin ceritanya ya😊
Dan makasih sekali lagi buat yang selalu support aku😘😊

Oke langsung aja.. Jangan lupa sebelum membaca tekan tombol bintang dulu ya😊
Dan ma'afkan segala typo yang ada🙃🙃



 Jangan lupa sebelum membaca tekan tombol bintang dulu ya😊Dan ma'afkan segala typo yang ada🙃🙃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Aku takut jika harus berpisah dengan kalian. Aku takut jika nanti tidak bisa bertemu dengan kalian lagi. Aku menyayangi kalian. Ma'afkan aku.'
Choi Jennie


Happy Reading...



...




Jennie kini baru saja hendak pulang menuju hotelnya. Nayeon sudah disuruhnya pulang sejak dua jam yang lalu. Karena jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Jennie memang teramat sering bekerja lembur selama diparis. Itu semua dia lakukan agar masalah yang dihadapi oleh perusahaannya bisa segera selesai. Dan tikus kecil yang bermain-main dengannya segera tertangkap.





Nayeon sebenarnya menolak untuk pulang tadi. Karena melihat wajah lelah gadis itu, Jennie memaksanya untuk segera pulang hotel lebih dulu. Jennie tidak ingin sahabatnya itu sampai jatuh sakit karena terus-terusan menemaninya bekerja lembur. Meskipun itu sebenarnya adalah tugas Nayeon sebagai seorang sekretaris. Namun Jennie bukanlah atasan yang sekejam itu. Biar bagaimanapun, Nayeon adalah sahabatnya. Dan gadis itu adalah yatim piatu. Jennie tidak ingin membuatnya jatuh sakit setelah kembali kekorea nanti.




HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang