[6] Smile

7.4K 573 25
                                        

안녕 / 你好 ✋🏻
Annyeong / Ni hao ✋🏻

Bisa kasih vote-nya dulu??
Thank you 😘

●●━●Happy Reading●━●●

Setelah diperiksa dan diobati oleh seorang wanita cantik yang memperkenalkan diri sebagai Irene, Jisung tertidur pulas di kamar Mark. Seluruh Pria bermarga Kennedy itu duduk di sofa kamar Mark

Setelah pemeriksaan tadi, ternyata Jisung tidak hanya memiliki cukup banyak luka di tububnya, ia juga kekurangan protein dan nutrisi membuatnya mau tak mau harus di infus selama beberapa hari belakangan. Tidak hanya itu, ternyata pemuda itu juga mempunyai sebuah trauma ringan, itu adalah penyebab mengapa ia tidak mudah dekat dengan seseorang. Kennedy Bersaudara yang mendengar itu tentu marah, namun mereka tak bisa berbuat banyak selama kondisi Jisung belum baik-baik saja

"Apa acaranya harus ditunda?"

"Tidak perlu."

"Tapi keadaanya sangat tidak memungkinkan!"

"Lalu? Selama bertahun-tahun kita menantikan hari ini tiba, dan dengan mudahnya kau menunda acara. You are crazy!" sentak Mark menggunakan nada yang  mulai meninggi

"Jangan egois, Mark! Kau tau kondisinya sangat tidak memungkinkan! Get rid of your ego!" balas Jeno dengan nada tak kalah tinggi

"Kita bisa menjaganya selama acara, tidak perlu acara besar dan megah, cukup kita memilikinya!"

"Mark-"

"Diamlah, sialan! Jika kalian berdua masih ingin bertengkar, maka pintu keluar ada di sana. Kalian mengganggu Jisung beristirahat!" sentak Renjun

Mark dan Jeno akhirnya memilih diam. Kamar itu menjadi kembali hening, hanya ada suara yang ditimbulkan oleh keyboard laptip milik Jaemin dan Haechan. Mereka semua hanyut dalam kesibukan masing-masing. Mark dan Jeno sibuk pada berkas penting dari kantor yang cukup membuat pusing. Sedangkan Renjun dan Chenle memilih sibuk pada ponsel mereka masing-masing

Tok… tok… tok…

"Masuk!" sahut Mark

Cklek

Beberapa Pria berbadan besar dengan bimbingan Luke memasuki kamar Mark. Setelah meletakan beberapa koper besar di dekat pintu kamar Mark, mereka langsung membungkukkan tubuh memberi hormat lalu pergi begitu saja tanpa mengicapkan sepatah katapun

"Hah, aku lelah."

Dengan tanpa rasa takut Luke merebahkan diri di sebelah Haechan. Ia menegangkan otot-ototnya hingga suara tulang-tulang itu berbunyi mengusik kegiatan Renjun dan Jaemin yang memang tidak terlalu suka kebisingan saat sedang mengerjakan pekerjaan kantornya

"Mau kau letakan di mana seluruh barang itu?"

"Kamar utama," balas Mark singkat

"Hah?! Dia akan tinggal di sana sendirian?" Luke sangat terkejut karena ucapan Mark. Bagaimana tidak, kamar utama itu sangat besar dan luas, tak mungkin Mark akan membiarkan anak yang masih dibawah umur itu tidur sendiri di sana setiap malam

Insieme | All x JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang