안녕 / 你好 ✋🏻
Annyeong / Ni hao ✋🏻Bisa kasih vote-nya dulu??
Thank you 😘●
●
●
●
●
●
●
●
●●━●Happy Reading●━●●
10 Agustus 2019
Suara sepatu boots yang ramai terdengar hingga setiap sudut bangunan. Beberapa pria dengan wajah tertutup topeng berjalan dengan perlahan mengelilingi gedung kosong yang terbengkalai itu dengan tangan masing-masing membawa tongkat baseball
"Honey, where are you?"
"Kau mengajak kami bermain petak umpet, hm?"
"Come on, Honey. Aku tidak suka bermain seperti ini."
Mereka berucap sembari terus mencari seseorang yang mereka panggil 'Honey'. Sedangkan, di balik salah satu tembok, seorang wanita dengan penampilan bak pengemis tengah berusaha sekuat tenaga agar tidak menimbulkan suara. Bahkan, ia membekap mulutnya sendiri agar tak sepatah katapun keluar
Keringat dingin membanjiri tubuhnya. Ini adalah bentuk nyata dari suasana menegangkan yang sering ia tonton di film-film action ataupun thriller.
Kedua mata yang awalnya terpejam mulai ia buka, ia menoleh ke kiri dan kanan dengan perlahan, dan…
"BOO… I found you!!"
Bugh
"AAAKKHH…!"
Tubuh wanita itu terjatuh ke lantai kotor karena ulah salah satu laki-laki itu. Mereka tertawa bak seorang psyicopath melihat darah mulai mengalir dari pelipis wanita itu. Wanita itu menangis keras dan menyeret tubuhnya mundur dengan perlahan
"Kumohon… l-lepaskan aku! A-aku tidak akan mengulangi k-kesalahanku…!!" mohon wanita itu
"Kau tau 'kan apa yang paling kami benci, Honey? Yaps, pengkhianat. Dan, kau-lah pengkhianat itu. Jadi, kau harus merasakan hukuman dari kami."
"T-tidak!! K-kumohon jangan lukai aku hiks…."
Mereka lagi-lagi tertawa dengan keras membuat wanita itu semakin gemetar ketakutan. Para pria itu berjalan dan mengelilingi tubuh wanita itu yang telah terpojok ke dinding yang kusam. Salah satu pria berjongkok dan menunjuk wajah wanita itu dengan tongkat baseball-nya
"Kami pernah berkata, jangan pernah berkhianat pada kami!!" geram pria itu
Bugh
"AAAKHH…!"
Lagi-lagi wajah wanita itu dihantam dengan tongkat baseball hingga membuat sudut bibirnya robek dan menimbulkan memar di pipinya. Tak ada sedikitpun tatapan penyesalan di mata mereka, hanya ada tatapan datar penuh amarah dan juga kebencian
"Cepat habisi dia, aku ingin cepat pulang," titah salah satu pria itu kemudian melempar tongkat di tangannya ke sembarang arah lalu berjalan pergi
Mereka yang tersisa dengan membabi buta dan tanpa ampun memukul dan juga menyayat tubuh wanita itu hingga darah segar mengalir dengan sangat deras dan menggenang bak sungai. Wajah wanita itu sudah benar-benar hancur, tapi itu tak membuat mereka mau menghentikan aksi gila itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Insieme | All x Jisung
Hayran KurguUntuk melunasi hutangnya pada salah seorang rekan bisnisnya, Tuan Lincolns dipaksa untuk memilih antara menyerahkan sang putri angkat atau sang putra kandung. Diluar dugaan, Tuan Lincolns lebih memilih untuk menyelamatkan putri angkatnya dan menyera...