EMPAT

108 11 21
                                    

Hanif Putra Dirgantara & Hana Putri Dirgantari

Hanif Putra Dirgantara & Hana Putri Dirgantari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*bonus

*bonus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____

Fyi, Harsa ketemuan buat ngasihin novel jadinya di salah satu Cafe.

Harsa menatap Jiya yang sedang duduk ditaman dari gedung teknik, ia sedang mendatangi teman satu organisasinya lalu kebetulan sorot matanya mengarah kesana.

Harsaa : bengong

Jiya melihat sekeliling.

Jiyadjo : ih stalker

Harsaa : keliatan ege, apanya yg stalker
Harsaa : buku gue

Jiyadjo : oiya kak, saya bawa mau saya kembaliin

Harsaa : yaudah tunggu situ, gue kesana

Jiyadjo : tapi bukunya di tas

Harsaa : otw

Beberapa menit kemudian Harsa berdiri dihadapan Jiya.

Jiya mendongak. "Tas saya dibawa Vira."

"Yaudah nanti aja," Harsa mengangkat bahu lalu duduk disamping Jiya. "Sejuk juga disini,"

"Baru tau?" tanya Jiya sambil menengok Harsa yang juga sedang menatapnya.

Harsa mengangguk.

"Kak,"

"Hmm," Harsa masih menatap Jiya, begitupun Jiya.

"Saya ada tugas buat jurnal, bisa bantu?"

"Ngapain minta bantuan musuh?" tanya Harsa sambil tersenyum jahat.

"Yaudah kalo gamau." Jiya memalingkan wajahnya.

"Dih, baperannn."

Jiya tetap diam sambil menatap lurus kedepan.

"Matkul siapa?"

"Pak Timo, morfologi." jawab Jiya ketus.

"Boleehhh, mau kapan?"

BINARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang