Hanif Putra Dirgantara & Hana Putri Dirgantari
*bonus
____
Fyi, Harsa ketemuan buat ngasihin novel jadinya di salah satu Cafe.
Harsa menatap Jiya yang sedang duduk ditaman dari gedung teknik, ia sedang mendatangi teman satu organisasinya lalu kebetulan sorot matanya mengarah kesana.
Harsaa : bengong
Jiya melihat sekeliling.
Jiyadjo : ih stalker
Harsaa : keliatan ege, apanya yg stalker
Harsaa : buku gueJiyadjo : oiya kak, saya bawa mau saya kembaliin
Harsaa : yaudah tunggu situ, gue kesana
Jiyadjo : tapi bukunya di tas
Harsaa : otw
Beberapa menit kemudian Harsa berdiri dihadapan Jiya.
Jiya mendongak. "Tas saya dibawa Vira."
"Yaudah nanti aja," Harsa mengangkat bahu lalu duduk disamping Jiya. "Sejuk juga disini,"
"Baru tau?" tanya Jiya sambil menengok Harsa yang juga sedang menatapnya.
Harsa mengangguk.
"Kak,"
"Hmm," Harsa masih menatap Jiya, begitupun Jiya.
"Saya ada tugas buat jurnal, bisa bantu?"
"Ngapain minta bantuan musuh?" tanya Harsa sambil tersenyum jahat.
"Yaudah kalo gamau." Jiya memalingkan wajahnya.
"Dih, baperannn."
Jiya tetap diam sambil menatap lurus kedepan.
"Matkul siapa?"
"Pak Timo, morfologi." jawab Jiya ketus.
"Boleehhh, mau kapan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BINAR
RomanceSetiap laki-laki di keluarga Harsa mempunyai beberapa mimpi yang selalu terkabul. Suatu ketika Harsa mulai memimpikan kehidupan pernikahan bersama adik tingkatnya, Jiya. Akankah mimpi itu menjadi kenyataan atau hanya menjadi bunga tidur biasa?