"Dimana aku? Apakah aku sudah mati?"... itulah yang kupikirkan setelah kejadian Ye Joon menusuk Dadaku dengan pedang. Aku enggak tahu kenapa tetapi aku bisa merasakan sakitnya... huh? sakit?...Aku membuka mataku dan merasakan sakit di dadaku...ya el...
Halo semua, ini aku Makoto Hanae yang sedang terbaring di tempat tidur. Tahu gak? Ya nggak tahu ya...Gua masuk angin anjir! Kayak kok bisa?! Padahal cuma di Tokyo Tower saja loh! Kok masuk angin gua?! Apa gara gara itu ya?
Hari kemarin setelah Gojou mengantarku pulang ke rumah. Masalahnya dia gendong gua kayak pengantin. Gua minta turunin tapi si nenek beruban ini keras kepala banget mau nganterin sampai kamarku. Tapi, aku biarkan, kenapa? Yahhhh biasa aku terkena godaannya. Jika aku membiarkannya menggendong ku sampai kamar dan ia bakal kasihkan gua 8 liter Ice Cream. Aku pikir candaan eh ternyata beneran dibeliin hehe...masalahnya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gua gimana cara ngabisinnya anjir...terlalu banyak ini!...tapi gak pa pa lah, surga es krim ku ini. Nah setelah itu, aku buka yang pertama yaitu (rasa favorit). Terus itu kupersiapkan film kesukaan ku, menyalakan ac 25 derajat celcius dan membuka toples es krim tersebut. Jam 12 Am, nah disitu sudah gak enak perasaanku. Saat es krim tersebut semua habis tiba tiba sakit perut, terus itu badan terasa panas, dan penglihatanku kayak makin rabun. Aku rebahan di kasur dan mengecek suhu ku. Terkejut gua...40 derajat cuy! Aku pikir sudah positif kena korona, eh tapi waktu diingat tahun gini mana ada korona wkwkwk. Tapi gak enak anjir...
End POV
Dan itulah dimana gadis malang sakit terbaring di kasur. Padahal 2 hari lagi bakal ada perang, tetapi gadis tersebut malah kena sakit. Hanae merasa haus tetapi ia sama sekali tidak bisa bergerak karena merasa terlalu lemah. Setelah itu, ada seseorang yang mengetuk pintu Hanae. Hanae berdiri secara pelan dan keluar dari aksur sambil menyelimuti dirinya pada sarung yang hangat. Saat mau menuju pintu tersebut, Hanae tiba tiba terpeleset dan terjatuh ke lantai. Pintu tersebut terbuka dan muncullah Yuuta. Yuuta terkejut karena melihat Hanae pingsan di lantai. Yuuta menggendong Hanae dan membaringkannya ke kasur. Tanpa sengaja, Yuuta terpeleset dan jatuh ke kasur bersama Hanae. Yuuta membuka matanya dan terkejut karena dibawahnya ada Hanae. Yuuta menelan ludahnya karena ia begitu dekat dengan Hanae. Yuuta tidak tahu apa yang merasukinya tetapi perlahan Yuuta mendekati wajah Hanae yang memerah itu. Sayangnya, Hanae terbangun dan terdiam saat melihat muka Yuuta yang begitu dekat. Sontak, Hanae berteriak sampai sampai Yuuta terjungkal dari kasur tersebut.
Hanae : Yuuta?! L-lu ngapain disini?!
Yuuta : Tunggu! aku bisa jelaskan!
Hanae : kamu tahu kan?! tidak seharusnya kau disini, kalau kamu terkena flu ku gimana?!
Yuuta : eh? jadi itu yang kau maksud?
Hanae : emangnya ada alasan lain? eh stop, lu ngapain di sini?
Yuuta : eh?...etto gini nah mmm bisa dikatakan etto...
Hanae : Yuuta, jangan jangan kamu jenguk aku?
Yuuta : apa...tidak boleh?
Yuuta menunjukkan mata puppynya yang imut membuat Hanae semakin panas, ia tidak menyangka bahwa keimutan Yuuta mengalahkannya. Yuuta pun panik karena wajah Hanae berubah warna menjadi merah tomat. Yuuta menyadari bahwa keberadaannya menganggu istirahatnya Hanae. Yuuta mulai berdiri dan memberitahu bahwa ia ada urusan yang belum diselesaikan. Hanae yang khawatir bahwa Yuuta bisa ketularan sakitnya dan memberikan senyuman pada Yuuta sambil berkata "tunggulah, aku pasti akan cepat sembuh. Yuuta memberikan senyuman dan akan selalu menunggunya. Setelah itu, Yuuta pun keluar dan menutup pintu tersebut. Saat pintu tersebut tertutup rapat, Hanae pun terbaring di kasur dengan tenang. Hanae pun mendadak sadar kejadian tadi dan menyesal karena ia tidak sempet mendapat chuu nya. Hanae pun menutup kedua matanya dengan perasaan menyesal.