06

439 59 28
                                    

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌

•••


3 bulan kemudian.

Haechan menatap gadis yang berada di hadapannya ini dengan penuh cinta.

Sejak pertemuan kedua keluarga yang telah selesai satu jam yang lalu, dia terus saja menempel pada gadis itu.

"Berhentilah Haechan-a, kalau tidak aku akan mencolok kedua mata mu itu"

Haechan pun memanyunkan bibirnya. "Kok Haechan ? Oppa dong"

"Kalau begitu berhentilah menatap ku seperti itu"

"Iyaiya baiklah" Haechan langsung berpindah tempat jadi duduk disebelah Ryujin sambil menggenggam tangannya. "Bagaimana ya memberikan kabar bahagia ini pada adik ku ?"

"Kalau begitu telepon saja dia sekarang dan berikan kabar baik ini. Dia pasti senang kakaknya yang jelek ini akan segera menikah"

"Kok begitu ?!!"

Ryujin pun tertawa kecil melihat raut wajah Haechan saat ini. "Cepat telepon saja"

Dengan masih memasang raut wajah sedih, Haechan mulai mengutak-atik ponselnya. "Video call ya ? Minjeong pasti ingin melihat wajah mu lagi"

Ryujin terkekeh karena Haechan masih menunjukkan wajah sedihnya, kemudian ia mencium pipi pria itu. "Sudah ah jangan seperti itu, nanti wajah mu malah semakin jelek"

"YAK!!!"

"HAHAHAHAHA" Ryujin langsung tertawa puas melihat Haechan yang benar-benar tidak terima atas ucapannya.

"Aishhh!! Untung saja cinta, kalau tidak aku sudah menendang mu" kata Haechan.

Tawa pun perlahan mereda digantikan dengan kekehan dari Ryujin. "Kim Haechan yang paling tampan kok"

"Ya memang"

"Sudah ah, cepat lakukan video call nya"

Haechan pun segera menghubungi Minjeong dengan video call, dan tak lama setelah itu langsung tersambung dan menunjukkan wajah kesal adiknya itu.

"Kenapa sih ?!" Kata Minjeong pada Haechan.

"Eh ? Kok begitu ? Kau tidak senang oppa menelepon mu ?"

Minjeong menghela nafas. "Saat ini aku sedang kesal karena Jaemin oppa terus saja mengganggu ku sejak tadi"

Dan tepat saat itu Jaemin muncul tepat dibelakang Minjeong.

"Hey! Apa yang kau lakukan sampai membuat adik ku kesal, hah ?" Kata Haechan.

Jaemin mengidikkan bahunya. "Saat ini mood nya benar-benar tidak jelas. Dia jadi gampang marah"

Minjeong pun memutar kepalanya dan menatap tajam kepada Jaemin. "Oppa terus saja mengganggu ku sejak tadi"

"Iyaiya baiklah, maafkan aku" jawab Jaemin kemudian mencium pipi Minjeong.

Haechan berdecak. "Tolong ya, jangan lupa ada aku disini"

Keduanya pun kembali menatap ke arah kamera, dan kini Jaemin menaruh dagunya si bahu Minjeong. "Makanya cepat menikah--"

"Aku memang akan segera menikah. Wle!!"

"Masa ?"

Haechan pun langsung mengarahkan kameranya pada Ryujin.

"Hai~"

"Hai!!!" Sapa Minjeong balik.

Ryujin tersenyum. "Bagaimana kabar kalian ?"

HAPPINESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang