08

439 52 15
                                    

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌

•••


Hari sudah malam, dan saat ini Minjeong juga Jaemin sedang duduk di sofa ruang tengah sembari menonton tv. Tapi walau begitu, sejak tadi mereka sibuk mengobrol.

"Ishh!! Kalian sama-sama tidak mengerti ya" gerutu Minjeong.

"Minjeong ayolah, ini kesempatan mu. Haechan akan bertunangan, dan kau tidak mau datang ?"

Minjeong hanya diam dan tak mau menjawab. Sungguh, dia tidak tau harus bagaimana.

"Aku tau yang kau khawatirkan adalah tentang kedua orang tua mu. Tapi sayang, aku kan ada bersama mu. Kita pergi bersama-sama, jadi tidak perlu mengkhawatirkan apapun. Aku tidak akan membiarkan mereka menyakiti mu walau sedikit saja. Selain itu, Haechan juga sudah pasti akan melindungi mu"

Jaemin pun mendekat dan menyentuh perut istrinya itu. "Dan kita bisa berikan kabar baik ini secara langsung di sana. Aku yakin mereka akan sangat bahagia juga. Terlebih Haechan, dia pasti akan sangat bahagia karena akan segera menjadi paman"
"Dan coba saja bayangkan. Orang tua mu juga pasti akan sangat bahagia karena akan segera memiliki cucu"

Minjeong menunduk dan menyentuh tangan Jaemin yang berada didepan perutnya. "Oppa...semuanya tidak akan semudah itu. Aku takut yang terjadi tidak sesuai ekspektasi. Ayah dan ibu saja sangat membenci ku. Lalu bagaimana bisa mereka menerima anak ini ? Aku takut kalau nanti ibu malah akan menyakiti anak kita--"

"Tidak Minjeong tidak. Kenapa berpikiran begitu sih ? Percayalah pada ku, semuanya akan baik-baik saja. Aku akan melindungi mu dan juga anak kita, sungguh. Jadi kita datang saja dulu ya ? Kau tidak perlu terlalu memusingkan urusan di sana"

Minjeong kembali terdiam dan tak menjawab.

"Dan sekalian, kita datang ke makam Doyoung hyung. Bukankah dia akan sangat senang jika kita datang ke sana dan memberikan kabar baik ini juga ?"

Pada akhirnya Minjeong pun menghela nafas pelan. "Baiklah"

Jaemin tersenyum kemudian mengecup pipi Minjeong. "Tenanglah, semuanya akan baik-baik saja"

•••

Hari ini seperti biasanya, Minjeong pergi ke rumah Yura untuk mengajari Hyuna.

Dan setelah selesai mengajar, Minjeong tak langsung pulang. Karena Yura ingin mengobrol dulu.

"Oh iya Minjeong, ibu mertua mu bilang kau sedang hamil sekarang ?" Tanya Yura.

Minjeong mengangguk. "Iya"

"Wahh!! Selamat ya, akhirnya kau hamil juga. Itu artinya jadwal persalinan kita mungkin tak akan jauh berbeda"

Minjeong mengangguk. "Terima kasih eonni"

"Lihatlah Hyuna, di perut tante Minjeong juga sekarang ada bayi" kata Yura pada Hyuna.

"Benarkah ? Sama seperti di perut ibu ?"

Yura mengangguk. "Iya. Jadi setelah ini kau jangan membuat tante Minjeong pusing ya ? Kau harus menurut dan jangan membuatnya kewalahan"

"Aku anak baik kok. Benar kan tante ? Aku tidak pernah mengganggu tante Minjeong juga"

Minjeong terkekeh. "Iya, Hyuna anak yang sangat baik"

Selama beberapa menit mereka terus mengobrol bersama, hingga akhirnya Minjeong memutuskan untuk segera pulang.

Untuk sampai ke jalanan utama dan mendapatkan taksi, dirinya harus berjalan dulu sekitar lima menit.

"Minjeong sayang, kemarilah"

HAPPINESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang