"Shut Up!, menjauhlah dariku!!" tajam dan penuh penekanan.
Taehyung fikir dengan cara bicaranya yang seperti itu juniornya akan mengerti bahwa dia sedang benar2 tidak ingin diganggu, namun diluar dugaan, gadis itu justru menganga dengan wajah berbin...
"Noona yakin tidak ikut denganku? " Itu merupakan pertanyaan kesekian yang Jaehyun lontarkan pada Jisoo.
"Aku sudah ada janji dengan jimin "
"Boleh aku tau dimana kalian berdua akan bertemu? Aku harus memastikan keselamatan noona selama disini karena aku yang membawamu ikut bersamaku"
"Jaehyun kamu jangan khawatir, Jimin adalah sahabatku, tapi untuk membuatmu merasa tenang maka setelah sampai disana aku janji akan mengirimkan lokasiku padamu" Lembut jisoo
"Noona janji? "
"Iya aku janji" Senyum Jisoo meyakinkan.
"Apa noona akan pergi menggunakan pakaian itu? Cuacanya sedang sangat panas, apa noona tidak merasa gerah?" Tanya Jaehyun saat melirik padanya yang memilih menggunakan pakaian panjang kemudian dilapisi dengan jaket.
Mendengar pertanyaan yang terlontar dari Jaehyun membuatnya teringat akan perkataan seseorang padanya.
"Jisoo apa Jaehyun membiarkan mu berpakaian seperti ini? Karena jika itu aku maka aku tidak akan sudi membiarkan orang-orang dengan bebas menikmati pemandangan ini"
Buru² Jisoo menggelengkan kepalanya kemudian menjawab.
"H-hanya ingin saja, agar kulitku tidak terbakar"
"Kalau begitu noona hati-hati ya, maaf aku tidak bisa mengantar mu" Pria itu menghampiri Jisoo, memberikan ciuman singkat pada bibir gadis itu.
"Aku pergi Jaehyun"
"Iya sayang " Senyum pria itu.
. . .
Setelah kepergian Gadisnya 2 jam lalu Jaehyun memilih membereskan tempat tidurnya dan juga Jisoo.
Ah mengenai semalam, ia beruntung karena tak jadi tidur disofa, entah apa yang sedang difikirkan gadis itu kemarin, Jisoo seolah enggan jauh darinya, bahkan memaksa ikut kemanapun dirinya pergi, dari mulai dapur meja makan bahkan ketika ingin tidur pun Jisoo sama sekali tak ingin melepaskan pelukannya. Jaehyun pun tidak tau apa yang sebenarnya gadis itu takutkan.
Beruntungnya saat bangun tadi pagi keadaan gadis itu jauh lebih baik. Atau kalau tidak ia harus terpaksa membawa Jisoo ikut bersamanya melakukan gladi bersih untuk acaranya bersama anggotanya yang akan diselenggarakan minggu depan.
Bukannya tidak mau, ia hanya merasa kasihan dengan gadis itu yang nanti akan bosan bila harus menunggunya berlatih.
Dering pesan masuk dari ponselnya yang berada di dalam saku celananya mengalihkan atensinya.
Dirinya sangat yakin bahwa itu bukanlah pesan dari Jisoo karena gadis itu telah mengirimkan lokasi tempatnya berada beberapa menit yang lalu.
Dibukanya pesan masuk dari nomor tak dikenal itu.
Wajah pria itu mengeras sesaat setelah membacanya. Bahkan kepalan tangannya pun begitu erat. Seolah siap digunakan untuk memukul seorang.
#####
"Jisooya disini" Gadis itu menolehkan arah pandangnya pada sumber suara.
Menemukan presensi sahabatnya park jimin yang telah melambaikan tangannya dengan senyuman lebarnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.