22

1.6K 146 6
                                    


°°°°°°°°°°°°°

Pete menatap wajah Vegas lalu meraih pipi Vegas dengan tangan kanannya. Pete mengelus pipi itu dengan lembut "aku tidak tahu sampai kapan aku ada di dalam hatimu" kata Pete didalam hatinya.

Vegas juga menatap lekat Pete, dan baru menyadari kening Pete membengkak dan membiru " petee " kata Vegas lalu menyentuh kening Pete.

"Ini tidak masalah, ini hanya luka kecil" kata Pete lalu menurunkan tangan Vegas dari keningnya.

"Pete tidurlah!!! Aku ada urusan sebentar" kata Vegas setelah mengingat Boonam. "Ada hal yang harus aku lakukan" kata Vegas, lalu pergi ke ruangan kerjanya.

"Hmmm baiklah" kata Pete lalu memandangi Vegas setelah hilang dari hadapannya.

"Kenapa dia sangat sibuk sekali?, Baru saja sampai, sekarang malah sibuk lagi." Kata Pete kesal, lalu berjalan ke arah balkon.

°°°°°°°°°°°°°°

Brian dan can duduk berdua di tepi kolam beranang. lampu-lampu kelap-kelip di pinggir kolam dan menempel di dinding itu menciptakan suasana menjadi indah.

"Besok aku mengantar mu pulang, atau kamu ingin menatap disini seperti Pete?. Kata Brian kepada can.

"Hmm .. kayaknya aku harus balik deh, soalnya aku kan harus kerja. Khun Brian tidak usah repot-repot" kata can kepada Brian.

"Tapi lebih baik aku mengantar mu, biar aku sedikit tenang" kata Brian kembali meminta can untuk bersedia.

"Baiklah Khun " jawab can dengan tersenyum.

Brian mengelus ubun-ubun kepala ca n dengan lembut. "Kalau seperti ini aku akan sering menemui mu dirumah mu" kata Brian lalu tersenyum.

°°°°°°°°°°°

Pete sangat bosan duduk di balkon menunggu Vegas kembali ke kamar, Pete berniat untuk menemui Vegas di ruangan itu. Karena Pete belum bisa tidur.

Pete membuka pelan pintu ruangan Vegas, dan ingin menyelinap masuk untuk mengejutkan Vegas. Pete mendengar Vegas sedang berbicara kepada seseorang lewat telepon. Pete memilih untuk diam di ambang pintu dan tidak mengganggu. Sedangkan Vegas masih berbicara dengan posisi membelakangi komputer dan menghadap dinding.

"Ex,,, izinkan aku besok untuk menemui mu dirumah, aku akan datang. Karena aku ingin bertemu dengan mu" kata Vegas

"Jangan katakan itu, aku hanya bermain-main saja dengan nya. Dan tidak pernah serius. Tunggu aku besok. Dan katakan pada papa mu aku datang "  kata Vegas lalu menutup telepon itu.

Vegas berbalik untuk menatap layar komputernya, tapi matanya melihat sosok Pete yang mematung dengan tatapan kosong di ambang pintu. "Aiishhh" Vegas mendesis lalu berdiri datang menghampiri Pete. "Pete.." panggil Vegas setelah berdiri di depan Pete.

Pete gemetar, dan itu rasanya sakit banget. Air mata Pete jatuh di pipi lalu Pete mengusapnya, Pete tersenyum lalu menatap vegas dengan datar. "Bermain-main???. Kamu anggap aku hanya mainan??." Pete berkata dengan diiringi air mata yang berkali-kali ia usap dan senyum tipis dibibirnya menandakan kekecewaan.

"Petee, aku menyuruh mu untuk diam! Kenapa datang?" Kata Vegas.

"Kau menyuruhku menunggu mu, aku selalu menurutinya, ternyata kamu hanya ingin aku tidak mengetahui semua ini." Kata Pete.

"Pete, tenanglah. Maafkan aku. Aku akan menjelaskan nya tapi tunggu aku menyelesaikan semuanya dulu." Kata Vegas meraih tangan Pete.

Pete menepisnya lalu mengangkat tangannya ke atas. " Aku menyerah Vegas, aku tidak ingin kamu terus membodohi ku. Dulu kamu menyiksa ku atas apa yang tidak aku lakukan, lalu sekarang kau menyiksa hatiku Vegas"

VegasPete [ 𝗧𝗔𝗠𝗔𝗧 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang