24

1.7K 146 8
                                    

°°°°°°°°°°°°°°

Vegas memeluk Pete dengan erat, tidak ingin melepaskan Pete lagi, meskipun Pete meronta-ronta ingin dirinya menjauh.

Vegas melonggarkan pelukan itu, menatap wajah Pete yang menangis, mengangkat tangannya ke bibir Pete, Vegas menyapu bibir Pete dengan tangannya "maaff" kata Vegas yang penuh rasa bersalah.

Pete menjauh dari Vegas, mendorong dada Vegas. Tapi Vegas menahan badannya untuk tetap tegap, Vegas memegang tangan Pete yang mendorongnya. Memegang erat tangan itu, lalu mencium punggung tangan Pete. "Aku mohon dengarkan aku!" Pinta Vegas.

"Vegas, aku lelah dengan semua ini, beri aku kebebasan. Aku dan kamu bukan apa-apa, kita tidak ada hubungan." Kata Pete lalu berlari pergi.

"Arrrhhhhh" Vegas marah dengan dirinya. Vegas meninju dinding dengan keras beberapa kali hingga tangannya bengkak. "Peteee" panggil Pete keras dan mengusap rambut dan wajahnya dengan gusar..

°°°°°°°°°°°°°°°

"Khun, tolong kasih tahu Khun Vegas, untuk memberi Pete waktu" kata can yang sedang berbicara kepada Brian diluar restauran.

"Ini soal perasaan can, aku tidak ingin mencampuri nya. Aku hanya menemaninya. Jika bisa diselesaikan. Seharusnya diselesaikan dengan cepat. Dan jangan sampai berlarut-larut " kata Brian.

"Chaiii,, aku belum sempat ngobrol serius bersama Pete. Dia sangat kacau dari hari kemarin" kata can kepada Brian.

"Kenapa tidak menerima telepon dari ku?" Brian bertanya .

"Khun, Pete adalah sahabat ku. Dia lagi bersedih, dan aku harus setia menemaninya " kata can .

"Hmmm oke.. kembali lah bekerja. Nantik boss mu mencari mu" kata Brian menyuruh can untuk kembali bekerja.

"Baik Khun, tolong kasih tahu Khun Vegas untuk memperbaiki semuanya dengan cepat" kata can lalu berlari masuk ke dalam restauran.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Vegas dan Brian masih di tempat parkiran, mereka berdua duduk di dalam mobil. Mereka melihat can dan Pete yang berjalan di wilayah parkiran itu. Can mengambil motor merah muda nya, dan terlihat sedang bicara kepada Pete.

Can pergi dengan motor merah mudanya, meninggalkan Pete yang masih berdiri ditempat itu sambil menatap layar handphone.

"Apa dia tidak pulang ke tempat can?" Tebak Brian..

"Broo, ikuti Pete, aku akan menemui can" kata Brian, lalu keluar dari mobil. Dan berlari mengendap-endap di belakang mobil yang terparkir.

Brian melihat can yang berhenti tidak jauh dari restauran. Brian berlari sekencang mungkin hingga akhirnya Brian tepat di dekat can..

"Khun " kata can panik.

"Khun , kenapa berlari?. " Tanya can yang masih panik dan melihat sekeliling.

"Nanti saya jelaskan. Sekarang kita jalan sebelum Pete melihat ku" kata Brian lalu naik ke motor can, dan duduk di belakang. Can menurut, lalu menghidupkan motor nya, dan membawa Brian dari tempat itu.

°°°°°°°°°°°°°

Vegas melihat Pete yang berjalan ke luar parkiran, Vegas mengikuti pelan dan sedikit jauh dari Pete. Biar Pete tidak curiga.

Pete naik taxi, Vegas yang melihat itu mengikuti Pete dari belakang. Vegas tidak ingin tinggal jejak, Vegas fokus ke taxi yang Pete tumpangi. Hingga akhirnya berhenti dirumah kecil, dan sederhana itu.

Pete turun dari taxi, lalu masuk kedalam rumah, Pete menutup pintu itu lalu duduk di kursi kecil. Pete membuka sepatu dan meletakkannya di tempat rak sepatu kecil miliknya. Pete masuk ke kamar dan menghempaskan badannya di kasur kecil yang terletak di lantai itu.

VegasPete [ 𝗧𝗔𝗠𝗔𝗧 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang