{ON GOING)
{HARAP FOLOW SEBELUM MEMBACA!☆}
Selina Calista, gadis cantik, pintar juga lucu. Satu kata yang nmendefisikanya adalah sempurna, bahkan terlampau sangat sempurna.
Bagi, SMA 23 Galaksi. Selina adalah harta karun yang sangat berharga karena...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Setiap kenangan yang ada diri kamu, bakalan selalu aku inget dan selalu aku jaga tanpa kamu minta"
~~~~~~~~~~ EL? ~~~~~~~~~~
Kehidupan itu ada pasang surutnya, seperti yang dialami kebanyakan orang. Begitupun kehidupan Selina juga sama.
Nyatanya memang kehidupanya tidak sesempurna yang orang bayangkan, berat rasanya diberikan ekpetasi tinggi oleh orang terdekat.
Kesempurnaan juga nggak bakal membuat seseorang bertahan bukan?
Manusia cuma datang lalu pergi.
Sekedar menanam luka atau cuma datang memberikan kasih sayang lalu pergi meninggalkan kita yang masih belum bisa mengiklaskanya.
Gadis itu hanya melamun dalam pikiranya, tidak mau larut dalam kesedihanya Ia mengambil secangkir teh herbal untuk menenangkan pikiranya sejenak.
Sementara cowok ada disampingnya hanya melirik sekilas dengan tatapan sendu, tanganya bergerak mengusap lembut helaian rambut gadisnya yang tertiup angin.
"Gue gapapa kak, jangan tanya yaa?"
"okey. Senyamanya aja its okey kalo nggak mau cerita," kata leon berbicara dengan jarak yang dekat.
Saling beradu pandang beberapa saat, mengagumi keindahan tuhan yang telah diciptakan dengan indahnya depan cowok itu. Bukan pantainya tapi kamu.
Sialan! jantung Selina jadi berdetak lebih cepat ditatap seperti itu.
Selina itu memalingkan wajahnya dengan cepat, takut ketahuan salah tingkah di hadapan Leon.
Leon terkekeh melihat reaksi Selina yang terlihat salah tingkah karena dirinya.
"Serem banget tatapanya, kayak mau diterkam tau!"
"Itu tatapan kasih sayang. Masa nggak bisa bedain sihh?" tanya Leon.
"Nggak sihh pasti tatatapanya buat yang cantik doang kan? Ngaku!" ucap Selina menuduh.
"Beda, itu cuma buat lo!" elak Leon.
"Iyain aja deh. Biar seneng," kata Selina bercanda.
Leon menatap ke arah penjualan minuman-minuman segar yang ada disana, bergerak dari posisi duduknya lalu berdiri dengan rambut yang acak-acakan karena tertiup hembusan angin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
