{ON GOING)
{HARAP FOLOW SEBELUM MEMBACA!☆}
Selina Calista, gadis cantik, pintar juga lucu. Satu kata yang nmendefisikanya adalah sempurna, bahkan terlampau sangat sempurna.
Bagi, SMA 23 Galaksi. Selina adalah harta karun yang sangat berharga karena...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jika tidak bisa menghargai, Setidaknya Setia"
-Selina Calista-
Gadis itu menatap mansion mewah di depanya. Ouh, Selina mengerti kenapa Sekala menempatkan markasnya di sini.
Selain sepi, hutan ini juga aman penjagaanya walaupun ada hewan buas.
Sekala tersenyum miring, Ia menatap dalam manik mata Selina penuh arti. "What do you think girl?"
Selina terkekeh mendengar pertanyaan Sekala. "I think you know, its not firts time," kata Selina dengan nada sarkas.
Hening, mereka melakukan kontak mata. Kode mata itu hanya mereka yang tau. Mungkin mereka merencanakan sesuatu?
"Lo nggak mau turun, Na?" Sekala mengulurkan tanganya.
Selina menerima uluran tangan Sekala dan turun dengan anggun dan hati-hati. kenapa rasanya seperti berada di kerajaan hutan? Persis seperti novel bertema fantasi yang gadis itu baca.
"NA, JANGAN BENGONG! NANTI SAWAN GIMANA!" teriak Sekala heboh, sampai suara itu bergema.
Selina yang merasa terganggu karena teriakan Sekala, mencubit lengan Sekala cukup kencang.
"ALA, GUE TUH LAGI BERIMAJINASI JADI PLIS DEH JANGAN GANGGU!" Teriak Selina tidak mau kalah.
"Aw, Sakit sumpah na..." ringis Sekala pelan, matanya terlihat berkaca-kaca.
Kasihan. Selina tidak peduli sebenarnya, Tapi mukanya melas kan bikin...
"Sorry Ala, kebablasan hehehe." kata Selina sambil cengengesan tanpa dosa.
Sekala tertawa pelan. "Gue juga cuma ekting sih, Na..."
Selina yang ingin emosi langsung mengelus dadanya. Harap sabar, ini ujian. kelakuan Sekala emang udah kayak setan dari dulu.
Tanpa memperdulikan Sekala, gadis itu berjalan ke arah mansion lewat jalur kiri.
"NA!" panggil Sekala cukup keras.
Selina menoleh sebentar. "Kenapa Ala?"
"Salah Na, lewat kanan aja lebih deket." Sekala menghampiri Selina yang tak terlalu jauh lalu menggengam tangan gadis itu.
Selina menggaruk lehernya yang tak gatal. Malu, karena salah jalan. "Masa sih?"
"Iya, udah ikutin gue aja Na!"
•••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
