Chapter fourteen

9.4K 435 21
                                    






"Jeno."

Jeno yang sedang bersandar di kepala ranjang menoleh saat namanya di pnggil oleh winter yang baru masuk kamar.

"Hm?"dehem Jeno yang kembali fokus ke iPad nya.

"Minggu depan mama dan papa akan menikah di gereja."ucap winter yang sudah ada di sisi Jeno dan menumpukan kepala nya di bahu Jeno.

Jeno yang mendengar apa yang di ucapkan winter hanya mengeraskan rahang nya dan aga meremas iPad yang ia pegang.

"Kita harus datang Jeno."ucap winter.

Jeno hanya diam tidak menjawab ucapan winter ia hanya fokus ke iPad nya saja tidak menghiraukan winter.

"Sudah malam kau tidur lah."ucap Jeno dengan nada dingin dan merebahkan tubuhnya di kasur.

"Baiklah, tapi baby ingin di peluk Daddy nya Heung."ucap winter dengan manja sembari mencium pipi Jeno.

"Baiklah, sekarang tidur."ucap Jeno sembari memeluk winter, dan winter menenggelamkan wajah nya di dada bidang Jeno.

"Heum baiklah, kiss Jeno."ucap winter sembari mendongak ke arah Jeno.

Chup

Jeno hanya mengecup dahi winter.

"Ih bukan di situ disini Jeno."ucap winter sembari menunjuk bibir nya.

Karna tidak mau pusing Jeno mengecup bibir winter sekilas, setelah mendapatkan apa yang ia mau winter langsung menenggelamkan wajah nya lagi di dada bidang Jeno dan tertidur.

Jeno melihat kebawah ke arah winter dan tenyata winter sudah terlelap dengan nyenyak, dengan perlahan ia melepaskan pelukan winter di tubuhnya dan berjalan ke arah balkon kamar.

Jeno mengeluarkan sebungkus rokok yang ada di saku nya lalu mengeluarkan nya satu batang rokok dan menempelkan nya di bibir lalu mematik korek api dan menyalakan rokok nya.

"Aku tidak akan pernah mengijinkan mu menikah Nana."ucap Jeno dengan nada dingin dan sedikit nada kesal.

"Aku akan menghancurkan pernikahan mu."















...

"Hyung Nana ada urusan di butik karna si gembul masih di Paris mengurus cabang butik yang di sana jadi tidak ada yang menjaga butik disini aku harus pergi dulu ya."ucap jaemin.

"Tapi kau sedang hamil besar Nana."ucap taeyong yang baru datang dari dapur.

"Aduh Hyung lagi pula ini ke hamilan kedua Nana gpp kayak yang pertama aja, Nana bisa menjaga nya."ucap jaemin sembari beranjak dari duduk nya di sofa dan menghampiri taeyong yang sedang berdiri menghadap nya lalu memeluk taeyong.

"Baiklah, hati' ya gembrot."ucap taeyong sembari menepuk pantat jaemin bermaksud becanda.

"Ih aku ga gembrot haechan yang gembrot aku mah lagi hamil."ucap jaemin.

"Heh bilangin haechan ni."ucap taeyong.

"Bilang aja nanti kalo dia marah aku potong gaji nya."ucap jaemin sembari mendekap kan kedua tangan nya di dada, taeyong hanya tertawa melihat jaemin, jaeminnya sangat imut dengan perut besar nya seperti bayi mempunyai bayi.

"Sudah' sana katanya tadi mau ke butik."ucap taeyong.

"Oh iya Hyung si ajak ngobrol terus."ucap jaemin.

"Yaudah sana kamu berangkat sama siapa?"ucap taeyong.

"Aku sendirian lah Hyung sama siapa lagi aku akan naik taksi nanti."ucap jaemin sembari membenarkan letak Hoodie nya.

Ibu Mertua; Nomin EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang