Chapter sixteen

8.8K 410 12
                                    




"Silahkan tuan putri."ucap Jeno sembari membuka kan pintu mobil untuk jaemin.

"Aish menjijikan."ucap jaemin sembari turun dari mobil.

"Ayo."ucap Jeno sembari merangkul pinggang jaemin.

"Lepaskan."ucap jaemin sembari melepaskan tangan Jeno di pinggang nya tpi Jeno tetap pada pendirian nya memegang erat pinggang jaemin tapi jaemin keras kepala terus berusaha melepaskan tangan Jeno.

"Aish sialan."ucap jaemin yang sudah pasrah dengan apa yang di lakukan Jeno, Jeno tersenyum manis ke arah jaemin sampai mata nya pun ikut tersenyum jaemin yang melihat itu hanya memutarkan bola mata malas.

Cklek

Jaemin berjalan duluan ke arah sofa ruang tamu mansion milik nya dan langsung mengistirahatkan tubuh nya di sofa sembari mengelus perut nya yg sudah membesar.

"Hah~ melelahkan."ucap jaemin sembari menutup matanya dan menumpukan kepala nya di atas senderan sofa.

Tiba' jaemin merasakan seseorang yang duduk di sebelahnya lalu ia hanya membuka sebelah mata nya saja melirik orang yg duduk di sebelahnya lalu menutup nya lagi.

"Kenapa kau tidak pulang, mungkin istrimu menunggu di rumah."ucap jaemin yang masih memejamkan matanya.

"Aku tidak peduli."ucap Jeno sembari menatap jaemin.

Jaemin tidak menanggapi apa yang Jeno katakan ia masih setia memejamkan kedua matanya, tiba' ia merasakan seseorang memeluk nya dan menumpukan kepala di bahunya.

"Aku sangat mencintai mu Nana."ucap Jeno sembari mengelus perut jaemin dan menenggelamkan wajah nya di ceruk leher jaemin menghirup aroma yang ia rindukan.

"Aku tau aku salah tidak memperdulikan mu dan ceroboh tidak menahan mu saat kau pergi ke paris."ucap Jeno.

"Awal nya memang aku tidak merasakan perasaan cinta padamu Nana aku terlalu kasihan pada winter aku sangat takut winter tau hubungan kita, aku takut winter kecewa, aku takut kehilangan winter, tapi setelah aku tau seperti apa kelakuan winter semua itu hilang aku menyesal yg tidak memperdulikan mu, maafkan aku yg dulu pernah membentak mu Nana dan juga awal nya aku hanya menganggap hubungan kita hanya main'."ucap Jeno sembari mengeratkan pelukan nya.

Jaemin diam mendengarkan semua apa yang Jeno ucapkan ia terlalu malas untuk menjawab semua nya ia sudah pasrah dengan takdir nya.

Dan ia juga merasa bersalah pada winter karna sudah merebut suami nya merebut suami anak nya ia merasa seperti ibu yang tidak becus.

"Mulai sekarang aku akan membuktikan bahwa aku benar' mencintai mu dan akan bertanggung jawab dengan semuanya aku akan menanggung bagaimana reaksi winter, bagaimana kekecewaan winter dan kau jangan takut Nana jika winter membenci mu aku yang akan menanggung nya."ucap Jeno.

Jaemin membuka matanya dan menatap langit' ruang tamu mansion nya.

"Jangan, cintai lah winter kembali aku tidak akan memaksamu untuk mencintai ku dan tidak akan memaksa mu bertanggung jawab dengan ank ini."ucap jaemin yang tidak mengalihkan tatapan nya dari langit' ruang tamu.

"Kenapa?"ucap Jeno sembari menegakkan tubuhnya sembari menatap jaemin.

Jaemin bangkit dan duduk tegak sama dengan Jeno dan menatap Jeno serius.

"Karna aku seorang ibu Jeno, aku tidak ingin anak ku tersakiti aku tidak ingin anak ku membenci ku Jeno, karna keegoisan ku membuat rumah tangga anak ku hancur aku menggoda mu, aku membuat mu berpaling dari nya bukan kah itu sudah terbukti jika aku ibu yang tidak baik Jeno."ucap jaemin dengan mata yang berkaca'.

"Cintai lah lagi winter jalani lagi rumah tangga mu seperti sebelum aku hinggap di rumah tangga kalian, jangan pedulikan aku, masih banyak orang' yang menyayangi ku Jeno dan mempedulikan ku."ucap jaemin.

"Tapi anak yang kau kandung anak ku, aku tidak bisa lepas dari tanggung jawab ku sebagai seorang ayah aku tidak bisa melepaskan mu dan bayi kita nana, aku tidak rela jika kau menikah dengan mantan suami mu itu."ucap Jeno sembari mengeraskan rahang nya.

















..

"Hah~ melelahkan ya."ucap winter sembari menyandarkan punggung nya di kursi resto.

"Iya menurut mu karna kau sedang mengandung."ucap Karina sembari menaruh tasnya di samping tempat ia duduk.

Winter langsung tersenyum dan mengelus perut buncit nya.

Tidak lama kemudian ada seorang pelayan yang datang untuk mencatat pesanan mereka, setelah selesai memesan mereka lanjut mengobrol lagi.

"Kau tau tidak? Ibu ku sedang mengandung anak ayah ku."ucap winter pada Karina, Karina menatap winter bingung.

"Maksud nya bagaimana?aku tidak mengerti apa yang kau ucapkan itu."ucap Karina menatap winter bingung.

"Maksud ku kan ayah dan ibuku dari dulu sudah bercerai tapi mereka ternyata diam' sering bertemu dan yah mungkin mereka saling merindukan akhir nya mereka menghasilkan adik untuk ku tapi papa mau tanggung jawab walaupun ia sudah punya istri yang dulu berteman juga dengan mama."ucap winter sembari menatap ke arah jendela.

"Tapi istri kedua nya mau di madu?"ucap Karina.

"Mau ko malah yang menyuruh papa untuk menikahi mama dia karna ada alasan di balik itu makannya dia menyuruh papa menikahi mama."ucap winter dengan berbalik menatap Karina.

"Ohh, lalu hubungan mu dengan Jeno?"ucap Karina sembari menatap winter serius.

"Baik' saja Jeno tetap jenoku yang sangat' mencintai ku."ucap winter sembari tersenyum.

"Apa kau tidak merasa bersalah?"ucap Karina lagi.

"Bersalah kenapa?aku tidak melakukan kesalahan."ucap winter

"Anak yang di kandung mu itu bukan anak Jeno winter."ucap Karina sembari menekan setiap kata yang ia ucap kan.

"Tidak, aku tidak menyesal dari awal sebelum aku menikah dengan Jeno aku sudah bersama nya sudah menjalin kasih bersamanya jadi aku tidak menyesal."ucap Karina tanpa ada nya rasa bersalah sedikit pun.

"Lalu kau mengapa mau menikah dengan Jeno jika kau masih mencintai nya winter."ucap Karina dengan nada sedikit kesal.

"Aku mau menikah dengan Jeno karna dia dulu pergi meninggalkan aku tanpa ada kepastian jadi aku berpikir hubungan kita selesai yasudah aku menikah dengan Jeno saja."ucap winter dengan lancar dan tanpa hambatan sedikit pun.

"Oh dan kau tau tidak tadi dia membelikan ku gelang ini bagus tidak??"ucap winter sembari memamerkan gelang mas putih nya pada Karina.

Saat Karina akan menjawab tiba' pesanan mereka sudah datang, setelah itu mereka makan dengan tenang tapi tidak dengan Karina hati nya sangat kesal.

Setelah makan mereka pulang, karna Karina tidak bawa mobil jadi ia menumpang mobil winter, jadi winter mengantar Karina pulang dulu ke apartemen nya baru winter pulang kerumah nya.

"Yasudah aku pulang dulu ya karinaaa sayangg byeeee."ucap winter sembari melambaikan tangan nya dan melajukan mobil nya.






















"Dasar serakah sialan, aku akan merebut kekasih ku kembali."
































><

mohon maaf sebesar-besar nya saya tidak up aku sibuk bangettttttt.

maaf sedikit ya huhuu

dan aku pikir aku akan berenti dari wattpad deh tapi itu masi aku pikir' dulu si.

janlup vote and komen yeorobun paaiiii

(~ ̄³ ̄)~

Ibu Mertua; Nomin EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang