Chapter eighteen

8.7K 390 24
                                    

Drrrttt drrtt

"Hm nee Hyung."ucap jaemin dengan nada yang yang masih terdengar mengantuk.

"Kamu dimana Nana ini sudah waktu nya jaehyun sudah menunggu di gereja."ucap taeyong di sebrang sana.

Jaemin langsung melotot kaget ia lupa bahwa hari ini ia akan menikah.

"Ah aku lupa Hyung maaf sebentar aku siap-siap dulu."ucap jaemin sembari tergesa-gesa bangkit dari tidur nya.

"Pelan-pelan saja Nana kasihan anak mu takut nanti kenapa-napa hei."ucap taeyong di sana yang mendengar jaemin grasak grusuk.

Jeno yang terganggu tidur nya di sebelah jaemin terbangun dan melihat jaemin yang sedang menyiapkan pakaian formal.

"Kau mau kemana Nana?"ucap Jeno dengan suara serak nya.

"Hei ini semua gara' dirimu ya Jeno sialan, aku terlambat ke gereja."ucap jaemin sembari menunjuk jeno dengan wajah kesal nya.

Taeyong yang mendengar suara berat laki' lain yang terdengar suara seperti dominan itu di buat bingung dan apa tadi jaemin menyebut nama Jeno?.

"Hey Nana? Apakah ada orang lain disana bersama mu?."ucap taeyong yang terdengar oleh Jeno juga karna panggilan nya di loud speaker.

"Aish sial aku lupa mematikan nya."ucap jaemin dengan suara pelan, Jeno hanya menatap jaemin dengan alis sebelah nya di naik kan.

"Ah ya Nana maafkan aku semalam aku membuat mu begadang jadi kau terlambat."ucap Jeno dengan sengaja setelah merebut ponsel jaemin yang akan jaemin ambil untuk memtikan panggilan nya.

"Jeno sialan kembalikan."ucap jaemin dengan pelan tapi penuh tekanan.

"Apakah bagian bawah mu masih sakit Nana??."ucap Jeno lagi dengan tersenyum mengejek ke arah jaemin yang sudah menatap nya penuh amarah tapi Jeno tidak takut malah di mata Jeno itu sangat menggemaskan seperti induk kucing menggemaskan yang marah.

"Jeno."ucap jaemin dengan mata yang melotot marah.

"Jaemin?kau habis melakukan apa?dan dengan siapa?"ucap taeyong di sebrang sana dengan nada yang bingung.

"Hyung, Hyung jangan di dengarkan itu bohong."ucap jaemin sembari merampas handphone nya di tangan Jeno.

"Hei Nana bohong apa aku tidak berbohong semalam kau mengerang dengan sangat kuat."ucap Jeno lagi sembari memiringkan tubuhnya dan menumpukan tangan nya di kepala sembari melihat ke arah jaemin dan bagian tubuhnya yang shirtless dan bagian bawah nya hanya tertutup selimut saja.

(Bayangin Jeno shirtless dan bagian bawah nya ketutup selimut doang saya rasanya mau pingsan deh apalagi kalo rambut nya blonde aduhhhhh meninggoy.)

"Hyung, aku tutup aku akan kesana sebentar lagi tunggu dulu."ucap jaemin lalu mematikan panggilan nya.

Tutt

"Dasar kau Jeno sialan sialan sialan."ucap jaemin sembari memukul' Jeno dengan penuh tenaga.

"Aduh aduh aduh Nana sayang sakit."ucap Jeno sembari menghalang pukulan jaemin.

"Aduh sakit Jeno."ucap jaemin setelah merasakan pantat nya yang seperti nya lecet.

"Makannya jangan banyak bertingkah sini aku obatin dulu."ucap Jeno sembari menepuk kasur kosong di sebelah nya.

"Tidak terimakasih aku harus mandi dan ke gereja dan ingat kau jangan membuat rusuh itu kesepakatan kita semalam sampai aku mengorbankan lubang ku sialan."ucap jaemin sembari menunjuk ke arah wajah Jeno dengan dekat, Jeno hanya menatap jaemin dengan remeh.

Ibu Mertua; Nomin EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang