Chapter six

14K 489 11
                                    






















Sudah seminggu setelah kejadian jaemin dan Jeno melakukan itu yang di mana jaemin menggoda Jeno memakai lingerie.

mereka terus melakukan itu saat malam hari atau siang hari saat winter tidur atau pergi, Jeno yang selalu mengajak jaemin, jaemin ayo' saja karna jaemin mencintai Jeno.

Tapi ada yang janggal jaemin terus memikirkan kenapa ia seperti pelacur yang di saat Jeno menginginkan itu dia akan datang tapi setelah nya ia akan pergi meninggalkan jaemin begitu saja tanpa niat membersihkan jaemin atau sebagainya.

Saat ini jaemin sedang di butik ditemani haechan yang sedang nyemil di sisi nya.

"Mbul, aku mau ceritaaa~"ucap jaemin sembari bergelayut di tangan haechan agar berhenti mengemil.

"Apasih yaudah cerita' aja, minggir"ucap haechan sembari mendorong sedikit jaemin agar menjauh dari nya.

"Ish dasar gendut."ucap jaemin karna kesal haechan mendorong nya, haechan cuek' saja sembari fokus mengemil.

"Mbul kenapa aku ngerasa aku kayak pelacur ya Jeno datang ke kamar ku saat ia menginginkan itu saja"ucap jaemin dengan nada lirih.

"Hahh~ sudah ku bilang kau seharusnya mengerti Nana, Jeno sudah punya istri ank mu lagi dia tidak mungkin menduakan istri nya, Jeno kalau tidak mencintai winter ia tidak mungkin menikahi winter Nana."ucap haechan, haechan sudah tau bagaimana hubungan jaemin dan Jeno.

"Apakah aku terlalu murahan ya kepada Jeno??"ucap jaemin.

"Tidak perlu di tanya jawaban nya tentu saja YA kau terlalu murahan Nana sayang ku"ucap haechan sembari terus mengemil.

Tiba' jaemin menangis karna haechan terus memojokan nya, entahlah jaemin sekarang terlalu sensitif dengan hal hal apapun kadang ia marah, nangis tiba', kesal tiba' aneh.

"Hey kau menangis aku tau bagaimana rasanya jadi pelakor."ucap haechan.

"Hiks kau juga pelakor ngomong' hiks sroot."ucap jaemin sembari menarik ingus nya kembali yang hampir keluar.

"Iya sih tapi kan aku sama tetangga ku bukan menantu, sudah' ini pakai tisu dulu aku jijik melihat ingus mu."ucap haechan sembari memberikan tisu pada jaemin.

"Nana kenapa kau sekarang lebih sensitif terhadap apapun??, Dikit' nangis, dikit' marah."ucap haechan sembari mengejek ke jaemin, jaemin yang sedang menangis tambah menangis karna ucapan haechan.

"Kau mengejek ku ha? Hiks aku akan memecat mu gendut huaaaa hiks sroot"ucap jaemin sembari berdiri dari duduk nya dan menunjuk haechan, haechan yang melihat pun ketar ketir.

"Eh eh jangan di pecat aku kan hanya bercanda kau tidak kasian padaku Nana hmm~"ucap haechan dengan wajah pura' sedih nya agar jaemin luluh.

"Hiks baiklah aku tidak akan memecat mu tapi aku ingin.. sroot .. strawberry rasa sosis hiks"ucap jaemin.

"Astaga kau gila Nana?? Mana ada strawberry rasa sosis, dan kau bukankah tidak menyukai strawberry?."























🐰

"Jen bagaimana dengan mertuamu?"ucap mark.

"Baik' saja, apa aku sudah gila Mark?"ucap Jeno.

"Btw kau gila dari dulu."ucap mark malas.

"Dasar bule abal', gini' Mark aku mau ceritaa~"ucap Jeno manja pada Mark.
, Mark menekuk kan alis nya tidak suka dan jijik melihat Jeno.

"Jeno kau menjijikan sialan."ucap mark sembari menjauhi Jeno sedikit.

"Hahaha aku bercanda bule."ucap Jeno.

Sekarang mereka sedang makan siang di cafe dekat kantor.

"Aku merasa perasaan ku ke winter biasa saja Mark, tapi kenapa ke mertuaku aku kadang menatap nya saja jantung ku berdebar, aku merasa bingung dengan perasaan ku sebenarnya aku mencintai siapa."ucap Jeno dengan kerutan bingung.

"Hah~ikuti kata hati mu Jen, bagaimana perasaan mu dengan mertua mu maksudnya rasa nya bagaimana saat bersama mertua mu?"ucap mark sembari memegang secankir kopi di tangan nya dan menatap Jeno santai.

"Aku merasa tenang, nyaman, dan merasa berdebar saat bersama nya."ucap Jeno dengan yakin.

"Lalu dengan winter?"ucap mark.

"Ya biasa saja hanya saja aku kadang merasa bersalah saat menatap winter, tapi perasaan ku kepada winter hmm hanya seperti -ini bukan rumah ku- maksud nya seperti tidak tenang dan tidak nyaman hanya saja aku merasa menyayangi winter seperti adik ku?."ucap Jeno ragu.

"Sangat sulit sebenar nya, kau mencintai siapa Jeno istrimu atau mertua mu, tapi ku simpulkan kau mencintai mertua mu."ucap mark.

"Benarkah?"ucap Jeno.

"Ya apakah kau saat bersama mertua mu jantung mu berdebar, rasanya tenang, dan nyaman??"ucap mark.

"Ya sangat' nyaman sampai aku merasa tidak ingin jauh' dari nya."ucap Jeno

"Tapi kau bejat Jeno kau datang ke kamar nya hanya untuk melakukan itu dan kembali lagi ke kamar mu dengan winter meninggalkan mertua mu dengan kepertidak berdayaan."ucap mark, Mark tau Jeno sering' cerita minggu' ini kepadanya.

"Hah~ aku hanya takut ketahuan winter Mark."ucap Jeno.

"Berarti kau tidak bisa bercerai dengan winter hah? Kau masih mencintai winter Jen tapi kenapa kau selingkuh dengan mertua mu jika takut winter tau? Seharusnya jika kau takut jangan mencoba' untuk selingkuh hah~ apalagi dengan mertua mu."














































><

Maaf ga bisa banyak lelah bangt kerja tadi juga lembur kerjaan nya ga abis' maaf ya sekali lagi ga bisa up cepet' mohon di maaf kan ya yeorobun(◠‿◕).

Tinggalkan jejakk yaww see youuu.

Ibu Mertua; Nomin EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang