11

1K 144 36
                                        

.

.

.

.

.

"Sunghoon," Kesadaran Sunoo begitu lemah ketika sampai di Rumah Sakit.

Jake sudah bersiap di depan ruang Gawat Darurat setelah Heeseung menelfon tadi, dengan cepat memindahkan Sunoo dari mobil suaminya itu ke dalam unit penanganan dibantu perawat dan beberapa dokter.

"Hyeong, kau juga harus diperiksa,," ucap Jake terburu tapi masih sempat memperhatikan Heeseung yang juga berlumur darah.

"Aku baik, kau tenang saja,"
Heeseung mencoba menenangkan istrinya itu. Sejujurnya ia tidak merasa ada yang salah dengan penampilannya hingga Jake mengatakan hal itu.
"Jake, Selamatkan Sunoo."

Jake mengangguk meyakinkan.

Heeseung terduduk di kursi dingin di depan ruang penanganan.
"Argh" Erangnya keras ketika tanpa sengaja ia menyeka luka di dahinya yang mengeluarkan darah.

Setelah memindahkan Sunoo ke dalam mobilnya tadi, ia sempat berkelahi dengan seorang preman yang ia yakini seseorang yang telah melukai Sunoo, entah apa yang dicari hingga preman itu kembali dengan cepat ke lokasi.

Yang membuatnya lebih tertarik, ia melihat tato di punggung tangan preman itu. Atensinya teralihkan sejenak dan ia mendapat luka di pelipis itu.

Heeseung hampir mengejarnya sebelum Niki memanggilnya karena Sunoo lebih penting saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heeseung hampir mengejarnya sebelum Niki memanggilnya karena Sunoo lebih penting saat ini.

"Jaeho ya..."

Heeseung menelfon seorang detektif yang ia yakin masih bersih. Detektif sama yang menjadi partner nya ketika mengusut kasus kecelakaan Sunghoon 7 tahun yang lalu.

"eoh, hyeong! ada apa?"

"Aku mengirimkan foto padamu"
Heeseung menjelaskan situasi dari kertas di foto itu hingga kejadian yang menimpa Sunoo, meminta Jaeho untuk segera melakukan olah TKP dan menyusuri CCTV di sekitar stasiun tidak terpakai itu. Juga ilustrasi tato yang ia lihat yang sudah coba ia gambar di sebuah aplikasi pesan.

"Baik, hyeong... aku akan segera memberimu kabar,"

"Terimakasih, Jaeho ya,"

"Ei, jangan sungkan hyeong,"

Jaeho juga hampir memutuskan keluar dari kepolisian ketika gagal mengungkap kasus itu dan menyebabkan tersangka mati. Tapi Heeseung menahannya. Hanya Jaeho yang ia percaya, berjaga untuk saat seperti ini, dan lagi, itu bukan kesalahan Jaeho supir itu mati.

"Bagaimana keadaan Sunoo?"

Heeseung menoleh, mendapati jay sudah duduk di sampingnya dengan wajah cemas.
"Jake sedang menanganinya... Sunoo terluka di bagian kepala. Sepertinya pukulan benda tumpul dengan kekuatan penuh."

Coagulation ( Sungsun / Sunsun )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang