.
.
.
.
"Park Sunghoon, 27tahun. Mati karena kecelakaan di Km45 Seoul tanggal 17 Desember. Kau bisa mengajukan reinkarnasi setelah melewati jembatan Kematian. Aku Lee Youngbin, Malaikat yang akan mendampingimu"
Sunghoon yang masih terkejut melihat dirinya sendiri berdiri disamping mobil yang hancur itu berulang kali membagi konsentrasi mendengarkan Youngbin dan melihat keadaan Sunoo yang berada di dalam mobil ambulance itu.
"Kau mendengarku?" ulang Youngbin.
Sunghoon menoleh pada akhirnya, dengan wajah gelisah.
"Ya, aku mendengarmu..""Kalau begitu saatnya pergi"
"Tunggu. Apa aku bisa meminta waktu lebih lama lagi? Aku hanya ingin memastikan keadaan mereka,"
"mereka?"
"Calon istri dan anak kami,," Sunghoon mengangguk.
Youngbin membulatkan bibirnya, malang sekali nasib pria ini, pikirnya.
"ohh~ dia sedang hamil.."Dengan kesepakatan yang tidak terlalu sulit, Youngbin mengijinkan Sunghoon untuk melihat kekasihnya itu sampai keadaanya stabil. Mengingat Sunghoon termasuk roh baik menurut atasannya, bahkan jika sampai beberapa hari ia diijinkan... Kesempatan yang cukup langka.
"Terima Kasih,"
Sunghoon bergegas masuk ke dalam ambulance sebelum berangkat menuju Rumah sakit terdekat. Pria itu masih belum bisa sepenuhnya percaya, ia dan sang kekasih kini sudah berbeda dimensi, Sunoo tidak akan bisa melihatnya.
Sunghoon tertunduk di samping Sunoo terbaring dengan beberapa alat bantu pernafasan dan kontrol alat vitalnya. Tangannya berulang kali mencoba menyentuh Sunoo, jika bisa ia ingin menyeka luka di wajah kesayangannya itu.
Terlalu cantik untuk dihiasi sebuah luka disana. Bahkan dulu, Sunghoon selalu marah ketika melihat Sunoo terluka sedikit saja, ia mudah kesal jika Sunoo bersikeras tidak menceritakan alasannya terluka karena tidak ingin ia ikut campur dan membuatnya kesulitan.
Saat ini pun ia marah, untuk luka Sunoo dan untuk takdir yang begitu kejam.
Apa yang salah dengan dirinya? Ia mengendarai dengan berhati-hati. Karena salju turun, ia sengaja melambatkan laju mobilnya. Disaat lampu merah dan tidak ada kendaraan lain, ia memilih tetap mematuhi rambu. Mereka hanya sedang berdebat kecil menuju tempat liburan untuk merayakan kehamilan Sunoo dan membuatnya terkejut karena waktu hari yang akan mereka habiskan bersama.
Ia sedang bahagia karena sebentar lagi akan menikah dan memiliki seorang bayi dari lelaki yang ia cintai itu.
Sesuatu yagn berulang kali Sunghoon coba meyakinkan Sunoo bahwa mereka bisa memilikinya. Tidak mudah karena luka Sunoo tidak mungkin bisa benar-benar sembuh..Tapi akhirnya, dua minggu lalu Sunghoon tau tentang kehamilan Sunoo dari sang ibu. Hal yang ia takutkan, nyatanya tidak terjadi. Kekasihnya itu sempat ragu tapi akhirnya bahagia menerima janin kecil milik mereka.
Sunghoon begitu bersyukur ketika kedua orang tuanya menyayangi Sunoo bahkan ketika ia sudah pergi.
Sunghoon tidak tau jika kematian begitu sulit untuk dihadapi.
Ayahnya yang selalu kuat dan tangguh, menangisi kematiannya. Ia bersumpah belum pernah melihat pria yang bijak itu menangis meraung seperti saat mendampingi tubuhnya masuk kedalam oven untuk kremasi,.Sedangkan sang ibu, baru benar-benar bisa berhenti menangis di hari ke 3 setelah kremasi.
Kematian baginya tidak menyisakan luka apapun. Youngbin berkata setelah melewati jembatan itu, jika ia memilih bereinkarnasi, iangatannya akan dihapus sembari menunggu jadwal. Ia tidak akan menderita apapun,.
Tapi mereka, yang ia tinggalkan, akan menyimpan luka karena kenangan mereka hingga seumur hidup.

KAMU SEDANG MEMBACA
Coagulation ( Sungsun / Sunsun )
FanfictionSetelah 7tahun, kecurigaan Sunoo mulai terbukti. Kecelakaan yang membuat ia kehilangan Sunghoon itu memang direncanakan! Bxb Mpreg *bagian 1 & 2 ada di book "Shut Up This Is Sungsun" dengan judul yang sama. Silakan dibaca dulu yah, atau kalo lupa j...