6. Critical

8K 305 38
                                    

Hai guys,,,

Maapin kalo part ini pendek ya,,

semoga kalian yang baca cerita ini suka,,

check 

this

out

!!!

***











Mila POV

Sudah 7 jam lebih, tapi operasi Jason belum juga selesai. Aku harap operasi ini berjalan lancar. Sebenarnya Jason memiliki alergi terhadap obat-obatan tertentu. Aku yakin Axel sudah tahu hal itu. Kulihat Axel keluar dari ruangan operasi. Aku dan keluargaku segera bergegas menghampirinya.

"Axel, bagaimana keadaan menantu Mama?" Mama yang pertama kali bertanya.

"Operasi berjalan lancar Mam, Hanya saja kondisi Jason menurun. Seperti yang sudah aku jelaskan sebelumnya bahwa operasi ini dapat menimpulkan komplikasi. Sekarang keadaan Jason kritis. Dia mengalami alergi terhadap obat anestesi. Padahal aku dan tim dokter lainnya sudah observasi terlebih dahulu. Jason akan segera kami pindahkan ke ruang ICU. Biar lebih mudah dokter memantaunya." Jelas Axel. Axel memang menggil kedua orang tuaku dengan sebutan Mama dan Papa. Karena sedari kecil Axel di asuh oleh orang tuaku.

"Jangan ke ruang ICU. Lebih baik Papa bawa alat-alat yang ada di ICU ke  ruangan Jason. Biar kita lebih leluasa. Papa juga bisa terus pantau keadaan Jason." Perintah Papa. Papa langsung meminta bawahannya untuk mempersiapkan ruangan. Jangan sampai saat Jason tiba, ruangan belum siap.

"Apa yang akan terjadi pada Jason, Xel?" Tanyaku.

"Aku bingung ini merpakan berita baik atau buruk. Kondisi Jason memang menurun bahkan sekarang masih kritis. Tapi bukankah sebenarnya ini yang kalian harapkan? Jason yang tidak berdaya?" Axel bertanya pada kami.

"Yaa, aku senang jika Jason jadi tidak berdaya. Tapi tolong pastikan suamiku tetap hidup." Ujarku dengan tegas.

Ya aku tentu senang dengan kondisi Jason seperti sekarang. Aku bahkan ingin Jason Koma. Tapi aku akan berkonsultasi dulu dengan orang tuaku. Itu akan aku pikirkan nanti. Toh sekarang Jason belum sadar. 

"Kamu tenang aja, Jason dalam pantauan Papa. Papa pastikan suamimu tetap berada di sampingmu." Papa meyakinkanku. Ya aku senang Keluargaku mendukung keputusanku.

"Lebih baik kita menunggu Jason di ruangannya." Ajak abangku. 

Kami kemudian beranjak menuju ruangan Jason. Saat masuk, alat-alat yang Jason butuhkan sudah tersedia. Beside monitor, ventilator, dll. 

Tak lama dari itu, Dua orang perawat mendorong ranjang Jason masuk diikuti oleh dokter Devan dan Axel. Kedua perawat itu segera memasangkan alat-alat medis pada tubuh Jason. Jason masih di intubasi.

"Nyonya Mila, saya mohon maaf atas keteledoran saya, yang mengakibatkan kondisi tuan Jason menurun." dokter Devin meminta maaf padaku.

"Dokter tidak apa-apa, yang penting Jason masih hidup itu sudah cukup untukku. Dokter tidak usah merasa bersalah. Sebelumnya dokter Axel pun sudah memberitahu resikonya kepada saya. Dan saya sudah menyetujuinya. Ini bukan sepenuhnya salah dokter." Aku menenangkan dokter Devan. Toh sebenarnya ini yang aku inginkan.

"Tuan Jason masih harus di intubasi karena paru-parunya belum bisa bernafas sendiri. Jadi harus di bantu. Saya juga memasangkan selang makan atau NGT. Kita tidak tahu kapan tuan jason akan bangun. jadi untuk sementara, asupan makanan akan disalurkan lewat selang itu." Dokter Devan kembali menjelaskan.

"Terima kasih dokter, selanjutnya Jason akan menjadi Pasien saya." Papa menegaskan jika kedepannya Jason akan berada dibawah pengawasan Papa.

Kemudian mereka segera pamit untuk meninggalkan ruangan ini. sedari Jason datang ke kamar ini, Aku selalu memperhatikannya. Aku tahu dibawah selimut yang menutupi tubuhnya, dia tidak menggunakan sehelai benangpun. Hanya ada popok yang menutup kemaluannya. Itupun terpasang dengan longgar karena selang kateter masih terpasang. Kedua lengannya pun dibalut oleh perban. Jahatkah aku berharap suamiku seperti ini?

Mila POV end

***

Mila masih memandangi tubuh Jason. Dia terus memantau tanda vital di tubuh Jason. Mila memang berharap Jason jangan dulu sadar. Tapi Mila juga penasaran apa yang Jason pikirkan saat dia bangun nanti.

Selain Mila, Rena sungguh sangat bahagia dengan kondisi Jason sekarang. Dia bertekad akan membantu Mila mengurus Jason saat Jason di rumah nanti.

"Sayang, Kita pamit dulu ya, Mama sama Papa mau nyiapin kamar untuk Jason nanti. Abang kamu juga ada meeting dadakan. Maafin kita ya, gak bisa nemenin kamu." Rena pamit kepada sang anak.

"Iya Mam, enggak apa-apa. Makasih banyak ya, kalian udah mau nemenin aku disini."

"Iya enggak apa-apa. Jason juga anak Mama sama Papa. Kamu jangan sungkan. Besok Mama kesini lagi." Rena kemudian keluar dari ruangan Jason diikuti sang suami. Namun sebelum itu, Mereka mengecup kening Jason terlebih dahulu.

Sepeninggal mereka, Mila kembali memperhatikan Jason. Mila berharap Jason segera bangun. Dia ingin melihat reaksi Jason saat terbangun nanti.

TBC

Maapin kalau gantung...

kapok aku bikin tantangan wkwkwk

part selanjutnya aku post saat kerjaan di real life aku agak santai ya...

jangan lupa vote part ini...

bye.. bye..

TRAPPEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang