Jason POV
Saat ini Papa sudah siap untuk memeriksaku.
"Sore baby,, saatnya pemeriksaan ya. sebelum itu Papa akan sedot dahak yang menempel di selang intubasi kamu ya,, agar tidak menghalangi pernafasan kamu." Papa menjelaskan padaku apa yang akan dilakukannya. Jujur proses ini sangat tidak nyaman. Rasanya seperi ingin muntah.
Papa mulai mempersiapkan suction pump untuk menyedot dahak.
"Tahan sebentar ya Baby." Papa mulai memasukkan alat itu kedalam selang intubasi. Gunanya untuk mengambil cairan yang menghalangi selang. Aku hanya bisa mengeluarkan air mata. Ingin rasanya berteriak, tapi aku tak mampu. Setelah melakukan penyedotan. Papa menghubungkan kembali selang intubasi ke ventilator. Memang setiap setelah melakukan suction( penyedotan) pernafasanku jadi lebih enak. Namun aku benci prosesnya.
Selanjutnya Papa melakukan pemeriksaan pada kedua tanganku.
"Bagus, luka bekas operasinya tidak infeksi. Besok pagi kita ganti perban ya."
Aku senang sebentar lagi aku akan meninggalkan ruangan ini. Aku ingin kembali tidur dikasur empuk ku. Tidur di kasur ini sangat tidak nyaman.
"Mil, kondisi Jason sudah agak membaik. Lusa dia sudah bisa pulang. Untuk sekarang dia harus istirahat total. " Papa menjelaskan kepada Mila tentang kondisiku.
Tak lama setelah Papa menyuntikku dengan obat tidur, Aku langsung terlelap.
Jason POV End
***
Dua hari kemudian.Saat ini Bastian kembali memeriksa Jason guna memastikan kondisinya sebelum pulang ke rumah. Rencananya sore ini Jason sudah bisa meninggalkan rumah sakit. Namun kondisi tubuhnya masih sangat lemas. Untuk luka operasi nya memang sudah mengering, tapi untuk paru-paru nya masih belum bisa bernafas secara spontan.
Kondisi ini membuat Jason masih harus menggunakan mesin ventilator untuk membantunya bernafas.
Setelah selesai memeriksa Jason, Bastian harus memutuskan tindakan selanjutnya untuk sang menantu."Mil, sampai saat ini kondisi paru-paru Jason belum ada perubahan. Dia belum bisa lepas dari ventilator. Tapi penggunaan selang intubasi dalam waktu lama juga bukan pilihan yang tepat karena bisa merusak pita suaranya. Sore ini mau tidak mau terpaksa Papa akan melakukan tindakan operasi untuk melakukan tracheostomy" Bastian memberitahu sang anak.
"Jika itu yang terbaik untuk Jason, Mila setuju Pa." Mila menjawab.
Jason hanya bisa mendengarkan obrolan antara istri dan papa mertuanya.. Satu yang dia pahami bahwa paru-paru nya sudah rusak.
"Baby,, kamu dengar yang Papa bilang tadi? Sore ini dengan terpaksa Papa akan melakukan tindakan. Selang intubasi yang ada di mulut kamu harus Papa pindahkan. Nantinya selang itu akan masuk melalui leher kamu." Mila menjelaskan kepada sang suami. Jason yang mendengarkan Mila hanya mampu mengeluarkan air mata.
"Baby, maafkan Papa. Papa terpaksa melakukan hal ini. Papa tidak mau jika kedepannya malah pita suara kamu yang rusak. Kamu tidak mau kan jika nantinya kamu tidak bisa berbicara kembali? Ini satu-satunya jalan untuk menyelamatkan kamu. Papa benar-benar minta maaf." Bastian ikut menjelaskan kepada Jason. Ini semua sungguh di luar dugaan mereka. Kondisi tangan Jason memang sudah sangat membaik tetapi kondisi paru-paru Jason tak ada perkembangan sama sekali.
***
Jason POVPagi ini Papa kembali melakukan pemeriksaan terhadapku. Aku berharap selang yang berada dimulutku bisa segera dikeluarkan. Rasanya sungguh tidak nyaman. Belum lagi, dengan adanya selang ini aku tidak bisa berkomunikasi dengan Mila. Yang bisa ku lakukan hanya berkedip. Aku benar-benar seperti mengalami kelumpuhan.
Setelah memeriksaku, aku mendengar Papa berbicara kepada Mila, namun aku tak paham apa yang sedang mereka bicarakan. Yang aku pahami hanya satu, bahwa paru-paru ku tidak da perkembangan. Setelahnya Mila menjelaskan padaku, jika sore nanti aku harus kembali melakukan tindakan pemindahan selang intubasi yang tadinya masuk melalui mulutku, akan Papa pindahkan menjadi lewat depan leherku. Nantinya Papa yang akan memimpin langsung operasi kali ini.
Jujur aku sangat takut, Aku sangat menyesal mengapa ini bisa terjadi padaku. Rasanya ingin aku menolak. Tetapi menurut Papa, jika aku tidak melakukan tindakan ini, yang ada pita suaraku rusak sehingga aku tidak dapat berbicara kembali.
Mau tidak mau aku setuju. Apalagi setelah melihat Papa meminta maaf padaku karena terpaksa harus melakukan ini padaku.
"Papa janji saat kamu terbangun nanti, kamu sudah berada di mansion kita. Kamu jangan takut Papa akan selalu berada di sisi kamu." Aku yang mendengarkan Papa hanya bisa berkedip sekali.
Jason POV End
***
To be continued
Genks.. Maafkan kalau makin enggak nyambung.. Niatnya hari ini mau aku unpublished trs mau aku rombak.. Tp aku juga belum ada ide mau d rombak jd seperti apa 😁😁
Semoga kalian suka part yang ini yaaa...
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAPPED
AléatoireMenceritakan Jason yang terjebak dalam keposesifan sang istri. Apakah dia akan bisa lepas atau terbuai dengan itu semua?