Jason POV
Namaku Jason, saya bekerja untuk perusahaan berbasis komputer bertekanan tinggi. Kami membuat kontrak dengan organisasi besar untuk memproduksi perangkat lunak khusus untuk kebutuhan mereka. Dan bukannya sombong, tapi aku adalah salah satu yang terbaik dalam hal ini. Tetapi akhir-akhir ini aku memiliki masalah pada kedua lenganku. Aku menderita Carpal Tunnel Syndrome*. Hal ini membuat Aku kesulitan dalam merasakan jari dan ibu jariku. Ini membuat pekerjaanku menjadi sangat sulit.
Istriku Mila sudah menyarankan pengobatan, tapi Aku menolaknya karena masih banyak perangkat lunak yang harusku kerjakan. Ternyata selain Istri, atasanku pun menyadari hal ini ketika aku berjuang untuk menyelesaikan proyek ini. Walaupun aku dapat menyelesaikannya dua minggu lebih cepat dari tenggat waktu yang diberikan.
Pagi ini atasanku memanggilku. Aku selalu benci hal ini. Aku merasa seperti anak kecil yang dipanggil ke hadapan kepala sekolah dan bertanya-tanya apa kesalahanku. Dia memintaku untuk duduk.
"Jas, kamu melakukan pekerjaanmu dengan sangat baik pada kontrak terakhir itu. Perusahaan memutuskan akan memberikan bonus karena kamu telah menyelesaikan pekerjaan jauh lebih cepat dari tenggat waktu yang ditargetkan."
"Terima Kasih, Pak." jawabku
"Namun saya tahu betapa berjuangnya kamu untuk mengatasi kondisi medismu. Dan saya ingin kamu fit 100%. Saya harap kamu mengerti, saya telah membuat janji dengan dokter spesialis. Biasanya, kami akan menyerahkan kepadamu untuk mengatur hal-hal seperti ini, tetapi saya tahu dedikasimu kepada perusahaan dan saya tak mau melihat anda dalam kondisi yang kurang fit. Percayalah ini yang terbaik untukmu."
Aku berpikir sejenak dan menyadari bahwa ini sebenarnya pujian yang sangat tinggi dari bosku.
"Tidak apa-apa,pak. Tidak ada masalah tentang itu."
"Bagus, Sekarang kamu boleh pulang. Janji temu dengan dokter pada pukul 14.00."
Aku segera keluar dari ruangan itu. Aku bergegas pulang untuk bersiap. Mila telah kuberi tahu. Dia segera mengemas semua barang yang nantinya aku butuhkan.
Ngomong-ngomong soal istriku. Dia merupakan seorang CEO di perusahaan yang diwariskan dari keluarganya. Tidak hanya itu, dia juga mempunyai beberapa usaha sampingan. Awal aku mendekatinya, aku tidak tahu jika dia berasal dari keluarga yang sangat kaya. Gaya hidupnya tidak mencerminkan itu. Kami berkenalan di supermarket dekat rumah. Dia tinggal hanya berjarak beberapa blok dari rumahku.
Aku mengetahui dia berasal dari kalangan atas saat melamarnya di hadapan keluarganya. Dia yang meyakinkanku bahwa Dia sanggup hidup sederhana denganku. Dia yang meyakinkanku agar tidak terbebani dengan keluarganya. Dan memang selama kami menikah dia tidak pernah mengeluh hidup berdua denganku. Dia merupakan sosok yang penyayang.
Jason POV End
***
Jason telah tiba dirumahnya. Mila berdiri di depan pintu untuk menyambutnya. Mila sangat senang Jason akhirnya mau untuk mengobati penyakitnya.
"Sayang, Aku sudah mempersiapkan semua barang yang sekiranya nanti kita butuhkan. Aku akan menemanimu selama kamu menjalani pengobatan ini." Mila menyambut kedatangan Jason dengan suka cita.
"Iya sayang. Maaf kemarin-kemarin aku tidak mendengarkan saran darimu." Jason merasa bersalah. Padahal Dia tau Mila hanya ingin yang terbaik untuknya.
***
Jason dan Mila sampai di rumah sakit, mereka berdua segera pergi ke area resepsionis. Rumah sakit ini lebih terlihat seperti hotel berbintang dari pada rumah sakit. Petugas rumah sakit menyambutnya dengan senyuman dan menanyakan namanya. Mila menyebutkan nama suaminya. Petugas itu memeriksa komputer dihadapannya dan berkata,
" Saya melihat suami anda akan menjalani operasi dan akan menemui dokter bedah sore ini. Saya akan meminta petugas lainnya untuk menunjukkan kamarnya."
Tak lama seorang petugas menghampiri mereka. Petugas itu akan menunjukkan kamar yang akan ditempati Jason. Saat sampai diruangan itu, Jason tidak menyangka akan diberikan ruangan yang sangat besar. Kamar itu tampak seperti kamar hotel berkualitas dengan dua ruangan yang berbeda. Di ruangan depan terdapat sofa, TV yang menempel di dinding, meja di depan salah satu jendela, karpet mewah,sedangkan di ruangan yang lebih dalam lagi terdapat ranjang rumah sakit listrik modern dengan pelindung samping. tiang infus di samping ranjang, lemari nakas disamping tempat tidur khas rumah sakit untuk menyimpan obat-obatan. Ada juga troli yang ditutupi dengan kain putih.
Jason lalu duduk diranjangnya. Suster menyarankan Jason untuk beristirahat sebelum nanti sore dokter bedah menemuinya.
"Tuan Jason kedua lenganmu akan diperban nantinya. Kamu tidak akan mandi sendiri untuk sementara waktu, Kamu akan dimandikan oleh perawat."
"Aku bisa melakukan itu suster." Mila menyela ucapan petugas itu. Dia tidak rela jika nantinya Jason dimandikan oleh orang lain. Mila adalah istri yang cukup posesif.
"Anda tidak perlu khawatir, Istri saya bisa mengurus saya dengan baik." Jason menjelaskan kepada petugas itu. Jason tidak khawatir Mila merawatnya. Isrinya sangat terampil dalam bidang kesehatan karena merupakan lulusan keperawatan dari salah satu universitas terbaik di negara ini.
"Baik Tuan. Nyonya Mila bisa ikut saya sebentar? Kita biarkan Tuan Jason beristirahat sejenak disini. Saya permisi Tuan."
Mila dan petugas itu pergi keluar meninggalkan Jason untuk beristirahat sejenak.
***
Mila POV
Aku mengikuti suster Lena keluar. Jangan salah Rumah sakit ini merupakan salah satu aset kekayaan yang dimiliki oleh keluargaku. Aku yang meminta atasan jason untuk meyuruhnya melakukan pengobatan. Sungguh aku gemas dengan suamiku. Dia sangat sulit untuk diajak berobat.
"Lena." Panggilku
"Iya Nyonya?"
"Apakah semuanya sudah siap?"
"Sudah Nyonya. Dokter Axel telah tiba kemarin malam dan saat ini sedang bertemu dengan Ayah Nyonya."
"Bagus. Tolong kamu bawakan Popok dewasa kesini. Aku membutuhkan itu. Selama disini Jason tak akan kubiarkan untuk bangun dari tempat tidurnya. Dia harus bedrest total." Perintahku
"Baik Nyonya, Segera saya bawakan."
Lena segera pergi untuk membawakan apa yang aku suruh. Aku kembali ke kamar itu dan menemukan Jason tertidur diranjangnya. Aku tahu kemarin-kemarin dia sangat kurang jam tidurnya. Maka kubiarkan dia terlelap.
Aku duduk di sofa ruang tunggu, banyak pekerjaan yang harus aku cek.
***
*Carpal tunnel syndrome adalah jalur pada pergelangan tangan yang terdapat saraf median dan sembilan tendon yang berguna dalam pergerakan jari-jari tangan
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAPPED
De TodoMenceritakan Jason yang terjebak dalam keposesifan sang istri. Apakah dia akan bisa lepas atau terbuai dengan itu semua?