Hallo gaiss
Maap ya kalau makin gak nyambung..
Maap juga kemarin sempet aku unpublish.. Soalnya aku kemarin keabisan ide..huhuhuSemoga part ini kalian suka yah..
Maap kalau nantinya aku kembali jarang update 😭😭
***
Mila POV
Aku terus memperharikan Axel dan Papa yang sedang memeriksa Jason. Aku berharap Jason segera sadar. Aku ingin tahu bangaimana reaksinya nanti. Setelahnya kulihat Axel memanggilku untuk menghampirinya. Segera setelah itu aku mendekat ke ranjang Jason.
"Bagaimana kondisi Jason?" Aku bertanya pada mareka berdua, Papa dan Axel.
"Kondisi Jason ada perkembangan. Aku berharap malam ini dia sudah sadar." Axel menjawab pertanyaanku.
"Jika Jason sadar malam ini, Kita bisa segera tahu kondisinya. Apakah ada efek samping dari alerginya atau tidak. Sehingga kita bisa mengambil langkah terbaik secepatnya.Yang pasti paru-paru Jason mengalami penurunan fungsi. Kedepannya Jason akan terus bergantung dengan selang oxygen. " Papa melanjutkan omongan Axel.
***
Tiga hari setelah Jason mengalami koma pasca operasi, aku mengirimkan surat pengunduran diri Jason ke kantornya. Aku tau jika Jason tahu aku yang mengirimkan surat pengunduran dirinya Dia akan marah besar. Namun Aku akan beralasan jika Dia di pecat bukan mengundurkan diri. Toh selanjutnya Dia akan terkurung bersamaku di Mansion utama.
Keluarga ku pun mendukung keputusan ini dan akan menutupi perihal pengunduran diri Jason. Mama, Papa dan Abang benar-benar semangat untuk merawat Jason.
Apalagi setelah Papa bilang jika fungsi paru-paru Jason mengalami penurunan.
Dimana Jason akan sangat bergantung dengan oxygen entah itu menggunakan nasal canulla atau yang paling parah menggunakan ventilator.Baguslah setidaknya dia tidak bisa jauh dari ku.
Mila POV End.
***
Jason POV
Aku merasakan sakit di sekujur tubuhku. Bahkan untuk menarik napas pun sangat sulit. Seperti aku dikendalikan oleh mesin. Entah apa yang terjadi padaku. Sudah berapa lama aku disini, akupun tak tau.
Samar-samar aku mendengar suara Mila memanggilku. Ingin rasanya aku membuka mataku. Tapi terasa sangat lengket. Aku terus menerus mendengar Mila memanggil namaku, disusul Mama mertuaku juga memanggil namaku. Entah dorongan dari mana, perlahan aku bisa membuka mataku. Sungguh sangat silau. Bahkan penghilatanku berbayang. Aku merasakan tangan menyentuh kelopak mataku kemudian membukanya dan menyinarinya dengan Penlight. Setelahnya Aku mendengar suara Papa mertuaku. Beliau memberi perintah padaku untuk mengedipkan mata. Aku bisa melakukannya walaupun penglihatanku masih buram.Sial kenapa aku jadi seperti ini? Seingatku aku hanya menjalani operasi untuk kedua lenganku. Tapi kenapa sekarang aku sangat lemah seperti ini.
Jason POV End
***
Mila POVSetelah sadar, Jason melakukan pemeriksaan medis bersama dokter-dokter kepercayaan Papa. Tentu saja pemeriksaan ini di pimpin oleh Papa sendiri. Papa tidak mau menyerahkan Jason di periksa oleh dokter lain. Ternyata, hanya fungsi paru-paru nya saja yang menurun, sehingga kedepannya Jason akan terus terhubung dengan selang oksigen. Tapi untuk sementara ini selang intubasi masih akan terpasang.
Setelah melakukan pemeriksaan Jason kembali tertidur. Menurut Papa itu hal wajar, apalagi selama hampir 10 hari Jason koma. Tubuhnya masih sangat lemas.
Saat pemeriksaan Jason menangis. Air matanya terus keluar apalagi saat Papa menyedot dahak lewat selang intubasi nya. Mungkin terasa tidak nyaman.
Mila POV end
***
Setelah memastikan Jason kembali beristirahat, Mila kemudian menghampiri sang Ayah dan keluarganya yang menunggu di ruang depan.
"Jadi bagaimana Keadaan Jason Pa? Apa yang akan kita lakukan kedepannya?" Mila bertanya kepada Bastian. Dari awal, Mila mempercayai sang ayah dalam marawat Jason. Mila hanya belajar tentang keperawatan bukan kedokteran sehingga Dia tidak tau obat apa yang nantinya cocok untuk Jason.
"Melihat kondisi Jason yang seperti i i, papa khawatir jika memberikan obat pelumpuh secara langsung mil. Papa akan memberikan obat itu sedikit demi sedikit. Sambil kita melihat reaksi tubuh Jason. Dikhawatirkan jika diberikan sekaligus, tubuh jason akan menolak dan terjadi gagal nafas. Itu benar-benar beresiko tinggi." Bastian menjelaskan kepada sang anak.
"Aku percayakan ke Papa. Yang pasti aku ingin Jason berada di sampingku Pa. Jangan sampai dia meninggal." Mila kembali menegaskan selama Jason ada disisinya Dia tak menolak semua pengobatan yang diberikan Bastian pada sang suami.
"Baiklah.. Papa akan mulai mencoba memberinya obat dengan dosis paling rendah nanti setelah Jason kembali ke rumah. Akan lebih nyaman jika kita memberikannya di rumah. Mulai sekarang Jason dibawah tanggungjawab kita semua, karena kedepannya dia akan sangat ketergantungan dengan kita." Bastian menjelaskan dan mempertegas kembali. Jika nantinya Jason akan dirawat penuh oleh keluarganya.
"Tentu, bukan hanya Mila yang menantikan itu, Mama juga sangat menantikan hal itu, Mama gak sabar mengurus Jason." Rena menyetujui sang suami.
"Abangpun setuju. Bahkan minggu depan abang akan kembali ke rumah." Sama halnya dengan anggota keluarga yang lain, Reza juga setuju dan siap membantu mengurus Jason nantinya.
"Akhirnya,, anak-anak Mama kembali ke rumah. Mama sungguh tidak sabar untuk kembali berkumpul dengan kalian." Rena sangat bahagia, ternyata selain akan mengurus Jason yang sakit nantinya, rumahnya pun akan ramai kembali karena kedua anaknya kembali ke rumah.
***
Mila POV
Sekarang sudah waktunya jason untuk makan, Jason makan masih melalui selang NGT, bahkan aku sama sekali tidak berniat untuk membiarkannya makan secara oral (langsung). Biarkan ini menjadi rutinitas ku untuk memberinya makan, biarpun mungkin nantinya Mama akan ikut membantu.
Aku mulai membangunkan Jason secara perlahan.
"Baby,, wake up honey." Aku Mengusap-ngusap pipinya pelan-pelan. Tak lama dia mulai terbangun.
"Maafin aku udah bangunin kamu, tapi kamu harus makan dulu. Nanti kalau udah makan boleh tidur lagi." Aku mulai menjelaskannya, dia hanya menatapku kemudian berkedip. Ya komunikasi kami hanya lewat kedipan mata. Jika dia berkedip sekali maka artinya dia paham atau mengerti.
"Aku mulai ya.." Aku mulai memasangkan selang NGT ke infusan nutrisi,kemudian menggantungnya. Cairan itu akan habis dalam waktu kurang lebih 20 menitan.
"Baby dengerin aku,Sambil nunggu aku mau jelasin kondisi kamu sekarang. Kamu bisa kan dengerin aku?" Dia kembali berkedip.
"Maafin aku, harusnya kemarin aku enggak maksa kamu untuk melakukan operasi ini, ternyata ada efek samping dari operasi ini, kamu memiliki alergi terhadap obat-obatan tertentu sehingga efek nya fungsi paru-paru kamu menurun. Mulai sekarang kamu akan terus bergantung dengan selang oksigen. Jika kondisi kamu terus menurun mungkin selang intubasi akan terus terpasang. Maafin aku sayang aku sungguh bodoh." Aku mengeluarkan air mata, tentu aku pura-pura menangis. Aku tau Jason sangat benci jika aku menangis.
"Baby maafin aku, kamu pasti sangat marah padaku." Aku kembali menatapnya, sesuai dugaanku dia mengedipkan matanya 2 kali. Artinya dia tidak marah padaku.
"Terima kasih baby.. Sekali lagi aku minta maaf. Aku janji aku akan terus di samping kamu." Aku meyakinkan dia jika aku akan terus bersamanya.
To be continued,
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAPPED
RandomMenceritakan Jason yang terjebak dalam keposesifan sang istri. Apakah dia akan bisa lepas atau terbuai dengan itu semua?