37

855 117 4
                                    

"Siapa kau?" Tanya dalia was-was sambil mengenggam pisau dihadapannya sebagai tameng.

Orang itu terkekeh sambil membuka jubahnya dan tampaklah seseorang yang dalia kenal.

"Kau jahat sekali" rengeknya sambil menghampiri dalia lantas memeluk gadis itu erat.

"Lagi pula kenapa kau datang lewat jendela bukan pintu, aku jadi menganggapmu perampok" balas dalia sambil membalas pelukannya.

"Tentu saja aku takut orang-orang akan berpandangan buruk padamu karena membiarkan seorang lelaki masuk ke rumahmu malam-malam" ucap nya sambil menggoyang-goyangkan dagunya diatas kepala dalia.

"Justru itu, kenapa kau datang malam-malam?" Tanya dalia sambil melepaskan pelukannya dan menatap lelaki itu.

"Aku baru menyelesaikan tugasku dan langsung kesini" balasnya membuat dalia khawatir, padahal ia belum pulih sepenuhnya.

"Bukankah masih ada besok?" Tanya dalia sambil mengusap pipi alcen lembut.

"Tidak bisa, karena aku merindukanmu sekarang" balasnya membuat dalia menggelengkan kepalanya sambil terkekeh.

"Sudah makan?" Tanya dalia.

"Belum" balas alcen singkat.

"Ikut aku ke dapur, aku juga belum makan" ucap dalia langsung pergi kedapurnya yang diikuti alcen dari belakang sambil menyapu pandang seisi ruangan.

"Tunggu sebentar, aku belum masak" ucap dalia kembali melanjutkan kegiatannya yang terhenti barusan, alcen mengangguk patuh sambil memperhatikan dalia yang sibuk menyiapkan makan malam. Alcen tersenyum menatap gadis yang tengah sibuk itu.

Awalnya dalia hanya menyiapkan tumis kol dan wortel saja, tapi ternyata ada makhluk lain yang hadir sehingga ia harus menyiapkan lauk lainnya, ditambah pria ini juga makan dengan porsi yang cukup banyak.

Sesuatu kembali jatuh lagi dengan keras dan kini membuat keduanya terdiam, apa kali ini benar-benar perampok karena yang ia dengar akhir-akhir ini banyak perampokan.

Setelah itu mereka mendengar langkahan kaki seseorang menghampiri mereka. Alcen sudah bersiap dengan menarik pedangnya dan berdiri di depan dalia sampai seseorang itu masuk kedapur dan melihat mereka berdua.

"Kau?" Tanyanya yang tak menduga melihat alcen disini begitupun alcen yang tak menduga melihat kaka keduanya kesini malam-malam.

"Kenapa kaka kemari malam-malam?" Tanya alcen pada reiga dan kembali memasukan pedang kesarungnya.

"Kau sendiri melakukannya" ucap reiga membalikan pertanyaannya, alcen hanya bisa menghela nafas dan kembali duduk di kursinya, padahal ia kira akan menghabiskan makan malam berdua bersama dalia, tapi kenapa ada tamu lain tak diundang.

"Pangeran reiga" panggil dalia lembut membuat sang pemilik nama tersenyum sambil berjalan kearahnya lantas memeluk gadis itu erat.

"Cih.." dengus alcen yang melihat adegan romantis itu sambil membuang mukanya.

" kenapa pangeran kesini malam-malam?" Tanya dalia lagi dengan pertanyaan yang sama tapi pada orang yang berbeda.

"aku baru saja menyelesaikan tugasku dan langsung kemari karena aku sudah berjanji akan menghampirimu" balas reiga sambil mengelus pucuk rambut dalia lembut.

"Kau masuk lewat jendela kamarku?" Tanya dalia memastikan dan langsung diangguki oleh reiga. Padahal jendela pintunya sudah terkunci dengan benar tapi kenapa dua pria ini tetap bisa masuk, tanya dalia dalam hati.

" jendela dan pintu di sini memiliki sensor kerajaan, sehingga kami tidak kesulitan masuk sekalipun jika pintu atau jendela tetap terkunci, kau tenang saja karena yang bisa melakukannya hanya kita" jelas reiga yang sadar akan kebingungan dalia, dalia langsung mengangguk paham.

"Kau sedang apa?" Tanya reiga pada dalia.

"Kaka tidak melihat ia sedang memasak?" Jawab alcen ketus padahal reiga bertanya pada dalia bukan padanya, bahkan ia hampir lupa keberadaan adiknya itu.

Dalia hanya menghela nafas karena sebentar lagi mereka pasti meributkan hal tak penting.

"Kau sudah makan pangeran?" Tanya dalia pada reiga.

"Belum" jawabnya sambil tersenyum.

"Kalau begitu tunggulah dulu, aku akan menyiapkan makan malam kita" balas dalia kembali memasak sementara reiga mengambil tempat duduknya yang berada dihadapan alcen.

"Kau mengganggu kami ka" ucap alcen ketus.

"Apa aku mengganggumu dalia?" Tanya alcen lembut pada dalia.

"Tentu saja tidak" balas dalia yang masih fokus memasak tanpa menoleh, ia tak mengerti keadaan alcen.

"Kau dengar?" ucap reiga sambil tersenyum simpul pada adiknya itu. Ingin sekali alcen mengutuk kakanya itu karena sudah mengganggu waktunya bersama dalia.

"Dasar kaka benalu" umpat alcen ketus pada kakanya.

"Dasar tikus kecil" balas reiga tak mau kalah membuat alcen tak terima dirinya disamakan dengan tikus.
Terjadi peperangan batin antara alcen dan reiga sementara dalia hanya bisa pasrah sambil fokus memasak.

"Ahh!!!" Jerit seseorang membuat ketiga nya terkejut.

"Ahhh!!" Jeritan itu kembali terdengar dengan jenis suara yang berbeda.

Mereka bertiga langsung menuju kamar dalia dan melihat dua mahluk tambahan yang terjatuh membentur lantai.

"P-pangeran..??" Ucap dalia karena melihat sbastian dan aresh sudah berada dikamar dalia dan masuk lewat jendela lagi.

"Ya tuhan..." bisik dalia tak bisa berkata-kata lagi.

"Sedang apa kalian kemari?" Tanya alcen dan reiga bersamaan, sontak kedua pangeran yang baru datang pun ikut terkejut karena ternyata bukan hanya mereka yang berada di rumah ini.

"Ahh siall, seharusnya aku datang lebih awal dan mengunci sensor agar kalian tak dapat masuk" umpat sbastian karena kalah cepat, padahal ia hanya ingin berduaan dengan dalia.

"Padahal ku kira hanya aku yang datang malam ini, malah bertemu kalian semua" dengus aresh pada ketiga kakanya yang menggagalkan rencananya.

Dalia tak habis pikir melihat keempat saudara ini yang malah ribut.
"Jika pada akhirnya kalian hadir semua, kenapa kalian tak datang bersamaan saja bukan malah berangsur-angsur begini" protes dalia mendadak semuanya terdiam.

"Ditambah kalian semua masuk lewat jendela,sangat tidak sopan" 

"maaf..." ucap keempatnya secara bersamaan.

Dalia menghela nafasnya pasrah ingin sekali ia meluapkan emosinya tapi melihat keempatnya tunduk dan patuh bagaimana bisa pertahanannya tak runtuh begitu saja.

"Sudahlah, ayo makan ke dapur" ajak dalia membuat keempatnya kembali ceria, padahal awalnya ia menyiapkan makanan hanya untuk nya sendiri tapi malah jadi pesta makan malam.
Lagi pula ia juga menginginkan hal ini terjadi, batin dalia sambil tersenyum.

jangan lupa mampir ke ig @callista_ra SEKIAN TERIMAALCEN,REIGA,ARESH,SBASTIAN.😃😃
Jangan lupa vote&follow...

#satu kata buat pangeran sbastian=
#satu kata buat pangeran reiga=
#satu kata buat pengeran alcen=
#satu kata buat pangeran aresh=

Unbelievable (TERSEDIA DI SHOOPE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang