4

2.8K 310 1
                                    

Belum satu jam, berita pangeran Alcen membawa seorang gadis dari hutan sudah sampai ditelinga yang mulia raja dan ratu juga ketiga pangeran lainnya. Dikerajaan Avantazia terdapat 4 pangeran salah satunya Alcen yang tengah bersama Dalia saat ini. Lantas ada Pangeran Sbastian Annora, Pangeran Reiga Annora dan Pangeran Damaresh Annora.

"Gadis seperti apa yang berani ia bawa dari hutan, sialan bocah itu, bahkan putri olivia saja ia tolak kemarin, dan sekarang malah membawa gadis hutan ke dalam istana. Minta diapakan anak itu." Ucap pangeran Sebastian, yaitu kaka tertua dari keempat pangeran.

Ia marah besar pasalnya Alcen sudah menolak putri olivia yang terkenal begitu cantik dan anggun, lantas sekarang malah membawa gadis dari hutan yang entah bagaimana rupa dan perlakuanya, mau ditaruh dimana muka kerajaan Avantazia.

"Sudahlah ka, Alcen bukan anak yang asal mengambil keputusan, dia pasti punya alasan sendiri." Pangeran Reiga mencoba menenangkan kaka nya. Pangeran Reiga atau kerap dipanggil pangeran Rei merupakan pangeran kedua. Kaka kedua bagi pangeran Alcen dan pangeran Damaresh.

"Benar ka, sekarang kita hanya perlu menunggu ka Alcen datang, baru kita tanyakan baik-baik padanya." Timpal pangeran Damaresh, pangeran terakhir yang kerap dipanggil pangeran Aresh.

Sebastian mendengar kedua adiknya, ia hanya bisa menghela nafas berat. Sebastian sebagai pewaris tahta, ia memang yang paling tegas dari yang lain, meskipun terkadang ia kelewat tegas karena ia sedikit memiliki tempramen dan hanya ketiga adiknya yang dapat meredakan amarahnya. Mau bagaimanpun ketiganya adalah berlian yang harus ia lindungi.

Raja Leander dan ratu Athena hanya tersenyum bangga melihat tingkah anak-anaknya. Athena mendidik mereka dengan baik tanpa adanya perbedaan sama sekali. Sampai akhirnya mereka tumbuh menjadi anak yang tampan dan saling melindungi satu sama lain.

Leander menarik tangan istrinya lantas mengelusnya lembut.

"Kau mendidik mereka dengan baik sayang" puji Leander pada istrinya, ia tak salah memilih pasangan hidupnya.

"Yang mulia, pangeran Alcen telah tiba" ucap salah satu prajurit istana, lantas yang lainnya dengan cepat membuka pintu dengan lebar, terlihat Alcen memasuki ruangan dengan seorang gadis yang bersembunyi di belakang tubuh tegapnya.

"Sejak kapan kau berani membawa gadis asing masuk ke dalam istana!" Sebastian tak bisa menahan emosinya, mau bagaimanpun jika berita ini tersebar, maka nama kerajaan lah yang tercoreng.

Alcen mengerti mengapa kakaknya begitu marah padanya, karena hal itulah ia mencoba setenang mungkin untuk menghadapi sebastian.

" tenang dulu ka, kau akan terkejut begitu tau siapa gadis yang kubawa dari hutan." Seisi istana mengernyit kebingungan, memangnya gadis seperti apa yang tinggal di hutan.

" maju kedepan Elena." Titah Alcen pada dalia sambil menarik tangannya untuk maju selangkah kedepan nya. Jelas semua orang terkejut dengan nama yang Alcen sebut barusan.

Dalia menatap tajam ke arah Alcen, sambil mengisyaratkan bahwa ia Dalia, bukan Elena bahkan ia sudah mengatakan hal itu berkali-kali namun Alcen begitu yakin bahwa dirinya adalah Elena yang bahkan ia tidak tau siapa itu Elena.

Namun tetap saja Alcen seolah tak peduli dengan sinyal yang Dalia berikan, ia tetap menarik dalia untuk maju.

"Angkat wajahmu." Ucap sebastian sambil menodongkan pedangnya kedagu Dalia dan mengangkatnya dengan pedang. Jelas dalia ketakutan setengah mati, ia hanya menurut dan mengangkat wajahnya sambil menatap wajah pangeran Sebastian yang tengah menatapnya intens.

Tiba-tiba saja Sebastian menjatuhkan pedangnya dengan tatapan tak percaya. Tanpa aba-aba Sebastian langsung menarik dalia kedalam dekapannya.

Seisi ruangan terkejut bukan main ditambah perlakuan Sebastian yang langsung memeluk tanpa rasa takut ini sebuah jebakan atau bukan.

Seorang sebastian yang terkenal sangat teliti dan begitu berhati-hati saja langsung memeluk gadis tersebut, dalam artian gadis yang ada dihadapannya itu memang benar seorang gadis yang mereka sebut Elena.

Dalia yang bingung bagaiman cara menjelaskan pada mereka bahwa ia bukanlah gadis yang mereka maksud. Namun ia hanya bisa pasrah di dalam dekapan seseorang yang ada di hadapannya, bahkan ia tak tau siapa dia.

Jujur saja meskipun ia tak membalas pelukan Sebastian, namun ia menikmatinya karena baru kali ini ia merasa seolah dirindukan. Ia merasa bahwa kehadirannya berarti bagi mereka.

"Kau pergi kemana saja selama ini elena, aku benar-benar merindukanmu" bisik Sebastian lembut.

Tinggi badan mereka yang terpaut sangat jauh, sehingga wajah dalia tenggelam di dada bidangnya. Entahlah yang pasti dalia seolah ikut merasakan kerinduan yang cukup mendalam.

"Elena.." bisik seorang wanita lembut membuat Sebastian melepaskan dekapannya. Dalia melihat keanggunan seorang wanita yang berjalan kearahnya sambil tersenyum pilu. Meskipan sudah bisa dikatan berumur, wanita itu tetap terlihat cantik.

Ia tak tau siapa dia, tapi ia bisa merasakan bahwa aura kasih sayang yang keluar di sekitarnya begitu besar, sehingga bisa dipastikan ia adalah wanita penyayang.

"Elena... " ulang Athena sambil mengelus pipi dalia lembut.

Wajah wanita paruh baya itu tak dapat berbohong. Ada banyak kerinduan yang terlukis di tatapannya.

Athena langsung mendekap Dalia erat, seolah tak melepaskannya pergi untuk kedua kalinya. Meskipun Elena bukanlah anak kandungnya, tapi ia begitu menyayangi gadis yang tumbuh bersama keempat anaknya itu. Meskipun ia tak tau bahwa yang ia peluk saat ini bukanlah Elena yang dulu.

Jelas saja ia terbuai dengan semuanya, bahkan selama ini ia tak tau kemana ibunya pergi, bahkan ia tak tau bagaimana rupa ibunya saat ini. Ini adalah kali pertamanya ia merasakan hangat nya pelukan seorang ibu, meskipun ia tau wanita yang ada dihadapannya sama sekali tak ada hubungan darah dengannya.

Dalia membalas pelukan Athena itu membuat Athena semakin mempererat pelukannya pada gadis itu.

Entah siapa itu yang bernama Elena, dalia benar-benar berterima kasih, karenanya ia merasakan hal yang tak pernah ia alami semasa hidup nya, meskipun hanya sebentar ia tak menyesal. Setidaknya selama hidupnya, ia pernah merasakan menjadi seseorang yang dirindukan, meskipun hanya sebentar.

Maaf banget banyak typonya guys🙏🙏🙏

jangan lupa vote + komen + follow ya guysss, jangan lupa mampir ig @callista_ra takut nya mau akrab sama author :(

Unbelievable (TERSEDIA DI SHOOPE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang