"jika takdir sudah ditentukan, apakah itu artinya aku tak boleh mencintai takdir orang?"
Cahaya matahari masuk menerobos ke dalam kamar dalia, membuat pipinya terasa hangat. Tak lama kemudian alarm berbunyi memaksanya untuk membuka mata. Hari ini merupakan akhir pekan, oleh karena itu ia memasang alarm lebih siang dari biasanya . Dalia menggulung rambutnya sambil melipat selimut dan merapikan tempat tidurnya.
Setelah merasa kamarnya cukup rapih, ia langsung menuju kamar mandi untuk membersikan diri. Ia menggosok deretan gigi mungilnya sambil menatap kaca yang memperlihatkan wajahnya.
Perlahan Dalia mengusap pelipisnya yang terdapat lebam karena pukulan benda tumpul yang di lakukan teman sekolahnya. Ia meringis ketika tak sengaja menekan lebam tersebut.
Dalia Azalea, pemilik nama bunga yang indah meskipun kehidupannya jauh dari kata indah. Ia berusia 18 tahun dan ia seorang kutu buku yang sesungguhnya. Gadis berkaca mata, kulit putih kekuningan, tubuh mungil, jarang mengeluarkan suara, sulit bergaul dan hanya di temani tumpukan buku, sama sekali tak ada yang menarik di dalam dirinya.
Ia juga sudah pasrah dengan kehidupan sekolah nya, baginya sekolah adalah tempat terburuk yang pernah ada, tempat bersarang para iblis berkedok manusia, am i wrong?? Tentu saja benar, kalian juga setuju bukan?.
Sebetulnya Dalia memiliki satu sahabat bernama zora, ia sudah menganggap Dalia seperti saudara kandungnya sendiri, namun sayangnya mereka berada di sekolah yang berbeda sehingga hanya bisa bertemu pada akhir pekan seperti sekarang.
Ya, Dalia akan bermain dengan zora hari ini, meskipun sebetulnya tidak bisa ditakan bermain juga karena tujuan mereka adalah perpustakaan kota.
Dalia hanya memakai baju putih polos dan laging hitam andalannya, rambut yang terurai dan jangan lupa kaca mata jika ia ingin selamat di perjalanan.
Lengkap sudah, dengan penampilan rambutnya yang terlihat kusut dan tak beraturan. Dalia tak mengerti padahal ia sudah menyisirnya namun rambut itu kembali keposisi semula yang mengembang tak beraturan. Sudahlah dalia menyerah dengan keegoisan rambutnya yang tak mau di urus itu.
Mereka berdua sudah berjanjian untuk bertemu di stasiun dan kini Dalia baru saja menginjakan kakinya di tempat itu. Tak perlu menunggu lama, ia langsung menemukan keberadaan Zora.
" lu nunggu lama?" Tanya zora sambil menyodorkan air mineral pada dalia yang langsung diterimanya.
" enggak ko, gw juga baru sampe barusan"
Mereka berdua langsung memutuskan untuk berjalan menuju perpustakaan kota yang hanya berjarak beberapa meter saja dari kediaman mereka, setelah sampai Dalia langsung menyunggingkan senyumannya.
Tatanan buku yang berjajar di rak dengan semestinya, merupakan pemandangan terindah bagi Dalia, semerbak aroma khas buku tercium jelas oleh hidungnya, seolah partikel-partikelnya menari di bawah indra penciumannya.
Zora yang sudah terbiasa melihat ekspresi wajah Dalia hanya menggeleng pasrah, sahabatnya ini terlalu jatuh cinta pada tumpukan buku.
" gejala awalnya apa ya ? " batin zora pasrah lantas pergi duluan menyusuri rak dan mencari buku yang ia butuhkan.
" aroma buku adalah yg terbaik" ucap Dalia sambil tersenyum simpul.
Ia berjalan menyusuri rak dengan deretan buku lama, entah lah akhir-akhir ini ia begitu tertarik dengan buku- buku lama yang aromanya semakin melekat dan kuat. Karena terlalu menikmati suasana Dalia sampai tidak sadar ada seseorang dihadapannya dan ia berhasil menabrak dada bidangnya.
Entah siapa yang jadi korban saat ini karna yang terjatuh hanya Dalia sendiri, lelaki dihadapannya bahkan tak bergeser sedikit pun.
" kau baik-baik saja nona??" Tanya lelaki tersebut sambil mengulurkan tangannya yang langsung dijabat oleh Dalia.
" makasih " ucap dalia sambil memperhatikan lawan bicara nya.
Ini pertama kalinya ia melihat lelaki setampan ini sungguh, tubuhnya atletis, tinggi semampai, kulitnya putih bersih, rambutnya hitam dan terurus dan ini yang paling spesial, matanya oh tidak! Ia benar-benar takjub dengan warna mata yang begitu coklat seperti daun di musim gugur batin Dalia terus mengagumi sosok yang ada dihadapannya.
"Nona"
"Nona" sedari tadi ia terus memanggil gadis di hadapannya namun tak kunjung merespon.
"O-oh ah-hahaha.. Sorry" balas Dalia gelapan karena malu.
"Maaf saya lancang, kalau boleh tau nama nona siapa?" Tanya lelaki itu pada dalia, ia sedikit mengernyit karna mendengar pelafalan orang di hadapannya.
" nama gw dalia" ucap Dalia sambil mengulurkan tangannya. Tak langsung direspon oleh lelaki dihadapannya, ia justru kebingungan melihat dalia mengulurkan tangan ke arahnya.
Melihat lelaki itu kebingungan justru membuat Dalia lebih kebingungan, apa ia salah berkenalan sambil berjabat tangan? Batinnya bertanya.
Tanpa diduga, bukannya membalas jabatan tangan dalia, lelaki itu justru malah mencium punggung tangan dalia lembut.
"E-eeehh!!" refleks dalia berteriak sambil menarik tangan nya, membuat seisi perpustakaan menoleh kearahnya dengan tatapan tajam.
"Dalia.. Shtttt" ucap zora dari jauh sambil meniup jari telunjuknya meminta dalia untuk diam. Dalia sendiri hanya cengengesan seolah tak berdosa.
"Lagian, siapa suruh cowo tadi langsung main cium - cium tangan gw" ucap dalia pelan sambil menoleh kembali keposisi semula namun, lelaki itu sudah tak ada di hadapannya lagi. Dalia mencoba menyapu pandangan mencari keberadaan lelaki itu namun tak dapat ia temukan
" buaya macam apa lagi itu, udah main cium tangan langsung pergi." dalia membatin sambil mengambil buku yang terjatuh di lantai, buku yang tadi berada di genggaman lelaki itu.
" bahkan buku yang dia baca ditinggal gitu aja? Dasar jantan" dengus dalia sambil membawa buku tersebut dan berniat untuk meminjamnya selama tiga hari. Dalia bahkan belum melihat judulnya. Senyumnya terbentuk membayangkan tangannya di cium lembut lelaki tadi, ini kali pertamanya seseorang mencium tangan Dalia.
" mau pake adat apa ya..." batin Dalia berbunga-bunga.
JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMENNYA TEMEN-TEMEN :) MAMPIR DI IG AKU
Mampir ke cerita aku yang lain yuuuuu
buat yang mau beli versi novelnya ada dishoope ya gengs, bisa langsung cari aja novel UNBELIEVABLE, covernya sama ko.. makasiiiiii
KAMU SEDANG MEMBACA
Unbelievable (TERSEDIA DI SHOOPE)
AdventureApa kalian percaya ada dunia lain yang persis seperti dongeng yang kita ketahui di masa kecil?? Apa kalian percaya adanya Transmigrasi?? Jika jawabanya tidak, lihatlah Dalia yang tidak sengaja menjadi saksi bisu adanya kehidupan lain di dunia ini. A...