Suara riuh dari area lapangan terbuka sekolah membuat banyak sekali siswa dan siswi berkumpul disana. Mereka yang tadinya sedang sibuk dengan ekskul masing-masing setelah pulang sekolah. Di kagetkan dengan suara bayi yang menangis di tengah lapangan.
"Ada apa?"
Pertanyaan dari salah satu siswa membuat beberapa murid yang ada disana menoleh kearahnya."Ah ketua osis, untung kakak ada di sini. Ada dua bayi disana!"
Ucap salah satu dari mereka. Sambil menunjuk kearah kardus yang ada di tengah lapangan sekolah itu.Mark Lee, sang ketua osis dari sekolah mewah itu. Langsung berjalan menghampiri kardus yang dimaksud murid tadi. Perlahan langkah kakinya ia bawa, untuk melihat isi dari kardus besar itu. Dan betapa kagetnya ia saat melihat dua batita dengan wajah memerah mereka tengah menatap sendu dirinya.
"Mommy!"
Panggil salah satunya yang berambut coklat. Mark tertegun."Mommy?"
Ucapnya bingung."Mark, gimana!?"
Seorang siswa bernama Xiaojun berlari menghampirinya."Dua batita!"
Ucap Mark sambil menunjuk kardus besar itu."Batita? Katanya bayi?"
Tanya Xiaojun yang sudah berdiri di depan kardus itu lalu memeriksanya."Mereka kelihatan sudah besar"
Ucap Mark yang kembali melihat ke dalam kardus itu."Mommy.."
Ucap si rambut coklat sambil merentangkan tangannya. Meminta Mark untuk mengangkatnya. Mark menurut dan langsung mengangkat si manis yang terus menangis itu."Mommy?"
Xiaojun menatap bingung kearah Mark."Gue nggak tau. Tiba-tiba aja dia manggil gue gitu"
Ucapnya yang kini menenangkan sang bayi. Xiaojun hanya mengangguk dan mengangkat satunya. Namun anak manis berambut hitam itu berontak dan langsung berlari dengan kaki kecilnya.Mark dan Xiaojun panik begitupun dengan para murid yang ada disana.
Namun langkah sang bayi terhenti saat tubuhnya menabrak kaki seseorang.
Ia mendongak untuk melihat kaki siapa itu. Dan betapa terkejutnya ia saat melihat tatapan tajam yang di tujukan padanya.
"Daddy!"
Pekik sang anak tiba-tiba. Pria itu terlihat bingung saat mendengar panggilan dari anak manis itu."Jeno!"
Panggilan dari Mark membuat pria itu menoleh kearahnya. Anak bersurai hitam itu terbangun lalu menatap kearah Mark."Mommy!"
Teriaknya. Jeno semakin dibuat bingung."Kamu tidak apa?"
Tanya Mark sedikit berjongkok untuk membersihkan baju anak itu."Mereka anak mu?"
Tanya Jeno dengan tiba-tiba. Mark tertegun lalu menatap kearahnya."B-Bukan. Kami menemukan mereka di tinggal berdua ditengah lapangan"
Ucap Mark sambil menunjuk kearah kardus yang tadi dua bocah ini tempati. Jeno hanya diam saja, lalu kembali menoleh kearah bocah bersurai hitam itu."Tapi mereka memanggil mu mommy"
Ucap Jeno sekali lagi."Aku tau, tapi entah kenapa mereka manggil aku mommy?"
Ucap Mark yang kebingungan."Daddy!"
Panggil sang anak bersurai coklat yang ada di gendongan Mark. Semua orang yang ada disana terlihat kaget saat anak itu berusaha menggapai Jeno. Jeno hanya diam saja dan membiarkan anak itu merengek didepannya."Daddy hiks..!"
Tangisannya semakin terdengar membuat Mark panik. Jeno mengalah dan memilih mengambil bocah itu dari gendongan Mark. Anak itu langsung memeluk erat Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dad And Mom (NoMark)
Teen FictionKisah sang ketua osis yaitu Mark yang harus tinggal serumah dengan sang kapten basket yaitu Jeno, demi merawat dua anak kembar yang datang entah dari mana. Inspired by anime Gakuen Babysitter. My favorite anime.